Mengenal Lebih Dekat Awug Cibeunying: Kelezatan Makanan Tradisional Sunda

Awug yang terbuat dari tepung beres dan gula merah serta parutan kelapa telah dikenal sejak lama di masyarakat Sunda, khususnya di Kota Bandung.

CJ-00232 Senin, 10 Juni 2024 11:35
Kedai Awug Cibeunying
Kedai Awug Cibeunying

Kota Bandung merupakan surga kuliner. Terdapat banyak jenis kuliner mudah didapatkan, baik tradisional maupun modern. 

 

Salah satunya Awug, Awug telah dikenal sejak lama di masyarakat Sunda, khususnya di Kota Bandung. Kue ini biasanya disajikan dalam acara-acara adat, perayaan keluarga, atau sebagai hidangan penutup dalam berbagai kesempatan. 

 

Awug diolah dari tepung beras (paré) yang dicampur dengan air, garam, gula merah dan kelapa parut serta dimasak dengan cara dikukus. Akan tetapi, dikukus dengan perabot dapur beranyam bambu bernama aseupan, awug menjadi makanan khas.

 

Satu di antara kedai ternama yang menyajikan khas Kuliner Jawa Barat adalah Awug Cibeunying. Awug Cibeunying berlokasi di Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, seberang Balai Besar Tekstil. Letaknya persis di pinggir jalan, sangat strategis bagi pengunjung yang ingin menyambangi Awug Cibeunying.

 

Awug Cibeunying merupakan milik dari Ajang Muhidin. ia bersama istri sejak tahun 1980 mulai menggeluti usaha ini. 

.

Disini, tidak hanya Awug yang dijual. Namun di antaranya putri noong, nasi ketan putih, nasi ketan hitam, nasi ketan serundeng, adas, lupis, putu mayang, kelepon, ali agrem, ongol-ongol, moci, gurandil, jiwel, jalabria, naga sari, moho, kelepon ubi, gemblong dan bugis.

 

Kedai yang buka dari 09.00 sampai 21.00 tersebut tidak pernah sepi disambangi pelanggan. Cita rasanya yang khas menjadi penarik bagi pelanggan untuk balik lagi menyicipi berbagai jenis jajanan disini.

 

Sekarang Ajang di bantu empat anaknya mengelola usaha Awug Cibeunying tersebut. Ajang berharap, semoga awug dan jajanan tradisional lainnya dapat terus dilestarikan sebagai salah satu jajanan khas Sunda dan tetap eksis di antara maraknya kuliner modern yang semakin berkembang.

 

Awug bukan sekadar kue, melainkan bagian dari warisan budaya kuliner Sunda yang perlu dilestarikan. Di tengah gempuran makanan modern, menjaga keberadaan awug menjadi penting untuk mempertahankan identitas dan kekayaan kuliner lokal.