Istimewa! Jajan Oleh-Oleh Boekoe Bandoeng

Toko Buku Bandung melahirkan sebuah inisiasi “Oleh-oleh Boekoe Bandoeng”, yaitu kumpulan buku-buku bertema Bandung yang bisa dijadikan oleh-oleh untuk para wisatawan baik lokal maupun mancanegara,

CJ-00024 Rabu, 22 Mei 2024 19:43
Oleh -Oleh Boekoe Bandung (Foto : Istimewa)
Oleh -Oleh Boekoe Bandung (Foto : Istimewa)

Berwisata di Kota Bandung tidak lengkap rasanya kalau belum mengenal sejarahnya lebih jauh.
 

Selain kuliner dan tempat wisata, Bandung juga ternyata memiliki buku-buku tematiknya yang tidak kalah menarik.

 

Toko Buku Bandung melahirkan sebuah inisiasi “Oleh-oleh Boekoe Bandoeng”, yaitu kumpulan buku-buku bertema Bandung yang bisa dijadikan oleh-oleh untuk para wisatawan baik lokal maupun mancanegara, dengan harapan dapat menggugah minat pembaca terhadap sejarah melalui buku-buku tematik.


 

Pemilik Toko Buku Bandung, Deni Rachman berbagi cerita tentang awal mula terciptanya konsep unik ini.
 

"Mencari buku sejarah memang tak selalu mudah. Buku-buku klasik yang menjadi incaran, seringkali sulit didapat dan stoknya terbatas, apalagi  tema khusus seperti tentang Bandung misalnya,” ungkap Deni.
 

Hal inilah yang menginspirasi Deni untuk memproduksi sendiri buku-buku sejarah dengan menyediakan stok, agar para peminat sejarah ataupun yang ingin mengenal Bandung lebih dalam tidak kesulitan mencari sumber.
 

“Awalnya, saya hanya mencadangkan 10 judul, dengan harapan memberikan variasi antara buku-buku baru dan buku-buku klasik yang masih diminati, namun saat ini terus bertambah,” ucapnya.

 

Salah satu kekhasan dari  Toko Buku Bandung yang terletak di Jalan Garut No 2 adalah fokusnya pada buku-buku sejarah lokal, terutama yang berkaitan dengan kota Bandung.
 

"Kota Bandung memiliki sejarah yang kaya dan beragam, kami ingin memberikan kesempatan pada pembaca untuk lebih memahami dan mencintai kota tempat mereka tinggal melalui buku-buku tematik,” paparnya.
 

Dalam penjelasannya, Deni menyinggung tentang kebutuhan akan kesadaran sejarah di kalangan masyarakat.
 

"Dengan mengenal sejarah kota tempat tinggalnya, diharapkan masyarakat akan lebih memiliki rasa kepemilikan dan peduli terhadap kota tersebut," tambahnya.
 

Tidak hanya sekadar menjual buku, Toko Buku Bandung juga menjadi tempat untuk mengadakan berbagai acara rutin, seperti bedah buku yang tak jarang membahas Kota Bandung.

 

Melalui berbagai kegiatan tersebut, Deni berharap dapat membangun komunitas yang peduli terhadap sejarah dan kota tempat mereka tinggal.

 

"Kami ingin menawarkan pengalaman berbelanja yang lebih dari sekadar membeli buku. Semoga dapat menjadi bagian dari upaya untuk menjaga dan menghargai warisan sejarah kota Bandung,” pungkasnya. (tiwi)