Ketersediaan bahan pangan menjelang lebaran di Kota Bandung, aman

Ketersediaan bahan pangan di kota bandung jelang idul fitri aman, harga juga relatif stabil. Karenanya warga diminta tidak lakukan akasi panik buying

CJ-00008 Selasa, 23 April 2024 12:07
Pj walikota Bandung Bambang Tirtoyuliono beserta jajaran, lakukan pengecekan harga dan ketersediaan bahan pangan di Pasar Sederhana
Pj walikota Bandung Bambang Tirtoyuliono beserta jajaran, lakukan pengecekan harga dan ketersediaan bahan pangan di Pasar Sederhana

Bandung- Menjelang Idul Fitri, Pemkot Bandung beserta jajarannya, mengadakan peninjauan lapangan untuk mengetahui ketersediaan bahan makanan dan harga di Pasar Sederhana. Kegiatan melibatkan dinas terkait seperti Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin), Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), dan PD Pasar. 
"Ini memang sudah menjadi tugas kami sebagai pemerintah, untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada warga Kota Bandung. Karenanya, kami menggelar pengecekan harga, ketersediaan bahan pangan dan kualitas bahan pangan yang ada di Pasar Sederhana," ujar Pj. Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, kepada wartawan usai melakukan pengecekan lapangan.

Bambang menjelaskan, harga-harga bahan kebutuhan pokok di Pasar Sederhana, relatif stabil, walaupun beberapa komoditi ada yang mengalami kenaikan harga, namun ada juga yang harganya stabil bahkan mengalami penurunan.

Untuk beberapa  kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan adalah cabe merah tanjung dan bawang merah. Harga Cabe merah sekarang Rp60 ribu per kilogram, harga tersebut naik dan harga normal Rp40 ribu per kilogram. Sedangkan harga bawang merah sekarang menjadi Rp40 ribu per kilogram, dari harga normal Rp30 ribu per kilogram. Sedangkan untuk harga daging sapi juga relatif stabil yaitu Rp140 ribu per kilogram.
Komoditi yang mengalami penurunan harga, adalah beras, dan harga telur ayam Rp29 ribu per kilogram.
"Sementara itu, harga daging ayam naik tipis Rp38 per kilogram, harga ini jauh dibandingkan tahun lalu, yang menyentuh harga Rp43 ribu per kilogram bahkan lebih," tambahnya.

Bambang mengatakan, memang ada kemungkinan untuk kenaikan harga menjelang lebaran nanti. Untuk itu, pihaknya meminta dinas terkait agar melakukan upaya pencegahan, sehingga kenaikan harga kebutuhan pokok tidak naik secara signifikan.

Ditemui di tempat yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung Gin Gin Ginanjar mengatakan, kenaikan harga ini memang sudah menjadi trend menjelang lebaran.
"Untuk harga bawang merah, mengalami kenaikan lantaran di daerah asalnya di brebes, ada gagal panen dan penurunan kualitas, sehingga harga menjadi naik," terangnya. 
Gin Gin mengatakan, pihaknya memiliki mini lab security, di mana bisa mengecek kualitas bahan makanan yang beredar di pasaran.
"Sehingga, kita pastikan tidak ada zat berbahaya dalam makanan yang diperjual belikan," tuturnya.

Di sisi lain, Gin Gin mengakui adanya penurunan harga beras, ditambah minat warga juga sudah berkurang.
"Terlihat dari pelaksanaan gerakan pangan murah, di mana sudah relatif sepi. Masyarakat sudah jarang yang memburu beras," tambahnya. 
Penurunan harga ini lantaran di kawasan Jatiwangi dan majalengka sudah memasuki masa panen. Menurut Gin Gin, harga beras premium yang sebelumnya menyentuh angka Rp18 ribu per kilogram, sekarang hanya Rp17.500 per kilogram. Sementara beras medium mengalami penurunan dari Rp16 ribu menjadi Rp12.500.

Sementara itu, plt Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Roni Ahmad Nurudin menghimbau warga untuk tidak melakukan aksi panic buying karena, persediaan bahan pangan dipastikan aman.
"Setelah kami cek ke lapangan, dipastikan bahwa ketersedian bahan makanan aman," katanya.
Kepada para penjual, diharapkan tidak melakukan penimbunan barang dan berusaha untuk menekan harga agar tidak ada lonjakan yang berarti.