BURSA PETANI-PEDAGANG ANGGREK DIBUKA SEKDAKOT

<?xml:namespace prefix = st1 ns = "urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" />Bursa anggrek dan tanaman hias merupakan momentum strategis bagi masyarak

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:31
BURSA PETANI-PEDAGANG ANGGREK DIBUKA SEKDAKOT
BURSA PETANI-PEDAGANG ANGGREK DIBUKA SEKDAKOT

Bursa anggrek dan tanaman hias merupakan momentum strategis bagi masyarakat petani-pedagang  anggrek dan tanaman hias di KotaBandung. karena bisnis yang berawal dari sekedar hobbi ini kini tengah menjadi satu peluang yang sangat menjanjikan bagi para pelaku anggrek. khususnya produk anggrek lokal, yang  selain memiliki perpaduan warna sangat eksotis, komposisi mahkotanya pun sangat unik. diantaranya, Anggrek Nanas (Dendrobium Smiliae), Anggrek Kantung, Anggrek Bulan, Cattelya, dan Vandaeceous, yang banyak diminati penggemar  dari pasar Eropa, Amerika Serikat, Jepang, Timur Tengah, dan Taiwan.  

                Hal tersebut disampaikan Walikota Bandung dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Dr. H. Edi Siswadi, MSi pada acara pembukaan  Bursa Petani-Pedagang Anggrek dan Tanaman Hias (BPPA-TH) I Bandung dan Sekitarnya, Sabtu (5/08/06)  di Taman Ibu Rd. Dewi Sartika Jl. Wastukancana Bandung. Dihadiri Ketua HKTI Jawa Barat, Rudi Gunawan,  Ketua Asosiasi Petani Anggrek Indonesia (APAI) Ca.b Kota Bandung, Ibu Susilowati, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bandung Ny. Nani Dada Rodasa dan sejumlah pejabat publik

                Selanjutnya menurut walikota, tingginya potensi bisnis tanaman  anggrek dan tanaman hias Indonesia lainnya di pasar internasional, setidaknya harus menjadi pemacu bagi para petani-pedagang untuk lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil produksinya. tidak terkecuali para floris, agar menampilkan karyanya yang lebih inovatif, kreatif, unik, dan universal.

                Selain itu, diharapkan walikota, BPPA-TH I yang berlangsung selama kurang lebih sepekan hendaknya dapat dimanfaatkan secara maksimal, tidak saja untuk keperluan promosi, tetapi juga  mencari solusi terhadap sejumlah permasalahan yang tengah dihadapi para pelaku anggrek dan tanaman hias. salah satunya, masalah permodalan dan promosi yang masih  menjadi kendala .

                Hal tersebut, menurutnya, berkaitan erat dengan posisi Kota Bandung yang tengah meretas citanya menuju Bandung sebagai kota jasa yang bersih, makmur, taat dan bersahabat (Bandung Bermartabat). dan performance Kota Bandung sebagai kota kembang, dirasa akan sangat mendukung pencapaian visi tersebut. terlebih lagi iklim dan kondisi geografis Kota Bandung berpotensi besar untuk tumbuhkembangnya industri tanaman anggrek, selain Banda Aceh, Medan, Pekan Baru, Ujung Pandang, dan Jaya Pura.

               Berpijak atas kenyataan tersebut, menurut walikota Pemerintah Kota Bandung senantiasa berupaya untuk lebih meningkatkan program kemitraan dengan petani dan pedagang anggrek. Salah satunya, melalui wadah Asosiasi Petani Anggrek Indonesia (APAI) Cabang Kota Bandung tempat berhimpunnya 130 petani, dan Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Kota Bandung.

                “Dengan membangun pola kemitraan yang maksimal, saya yakin bisnis anggrek dan tanaman hias dapat menjadi sandaran utama yang menjanjikan bagi para petani dan pelaku usaha di sekitarnya. Langkah ini pun sangat selaras dengan program Sejuta Kembang untuk Kota Bandung yang telah dicanangkan beberapa waktu lalu. Sehingga wajah Kota Bandung akan semakin asri, sejuk, indah, dan nyaman, yang pada akhirnya akan meningkatkan PAD Kota Bandung melalui tingginya minat wisatawan dan investor yang berkunjung ke kota ini” ungkap walikota

Walikota juga berharap, melalui keindahan yang diciptakan BPPA-TH I, dapat semakin menghidupkan gairah masyarakat untuk semakin mencintai tanaman bunga produksi dalam negeri khususnya kepada tanaman anggrek dan tanaman hias lainnya, sesuai ungkapan say it with flower, katakanlah dengan cinta.

“Bukan tidak mungkin, taman-taman di Kota Bandung akan semakin semarak  dengan kehadiran anggrek dan tanaman hias lainnya, sehingga tampak semakin cantik dan indah” ujarnya.

Selain itu, menurutnya BPPA-TH I dapat lebih memasyarakatkan anggrek dan tanaman hias lainnya, memotivasi petani dan penyilang anggrek untuk lebih kreatif dan produktif serta meningkatkan apresiasi cinta anggrek dan tanaman  hias dalam negeri. Sehingga petani benar-benar dapat menjadikan usaha di bidang agro ini sebagai mata pencaharian utama menuju derajat kehidupan yang lebih baik.

Koordinator pelaksana BPPA-TH I Bandung dan Sekitarnya, Ir Jozep Djunaidi yang mantan Kepala Dinas Pertanian Kota Bandung dalam laporannya mengatakan, BPPA-TH diselanggarakan tanggal 5 s/d 13 Agustus 2006,  dalam rangka memperingati HUT ke 61 Proklamasi Kemerdekaan RI. diikuti 50 petani anggrek dari Kota Bandung, Cimahi dan Lembang.