SMA Negeri 7 Bandung dan Pemerintah Jerman Kerja Sama Program Sekolah Mitra Menuju Masa Depan

  Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 7 Bandung dan Pemerintah Jerman diwakili Kedutaan Jerman di Indonesia, Kamis (3/12/09), sepakat menjalin kerja sama di bi

Sysadmin Saturday, 13 August 2016 09:36
SMA Negeri 7 Bandung dan Pemerintah Jerman Kerja Sama Program Sekolah Mitra Menuju Masa Depan
SMA Negeri 7 Bandung dan Pemerintah Jerman Kerja Sama Program Sekolah Mitra Menuju Masa Depan

 

Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 7 Bandung dan Pemerintah Jerman diwakili Kedutaan Jerman di Indonesia, Kamis (3/12/09), sepakat menjalin kerja sama di bidang pendidikan, khususnya bahasa dan kebudayaan dalam rangka program sekolah mitra menuju masa depan. Penandatanganan naskah kerja sama, masing-masing ditandatangani Kepala SMAN 7 Bandung, Sunaryo mewakili pihak sekolah dan Atase Kebudayaan Jerman, Her Glaschke mewakili Pemerintah Jerman, di Kampus SMAN 7 Jalan Lengkong Kecil.

Sunaryo menuturkan, program sekolah mitra menuju masa depan, diprakarsai Menteri Luar Negeri (menlu) Jerman, Dr Frank Walter Steinmeier, 27 Februari 2008 melalui pembentukan Partner der zihunft (PASCH) di Dis Deutsche International Schulle Jakarta. Tujuannya, menjalin kerja sama antar sekolah dalam upaya mengembangkan, memperkokoh dan memantapkan posisi pembelajaran bahasa Jerman sebagai bahasa asing dengan mengikuti pendidikan nasional setempat.

Sekolah peserta program PASCH, dikatakannya sangat diuntungkan, terutama pendanaan yang sepenuhnya ditanggung Pemerintah Jerman termasuk bantuan sarana pembelajaran. "Selain dapat mengenal bahasa dan budayanya, bagi anak didik kami akan menambah kepercayaan diri jika akan melanjutkan studi dan karir di tingkat internasional. Januari 2010 ada empat anak didik kami dapat beasiswa ke Jerman, setelah dua gurunya juga mendapat beasiswa selama 2 bulan disana," ujarnya berharap ada anak didiknya kelak ada yang melanjutkan kuliah di Jerman.

Keempat siswa SMAN 7 Bandung yang berangkat, yaitu Riesma Puteri Damayanti, Citra Kania, Erza Fajar Ramadhan dan Ayu Riani Sondari. Sebelumnya mereka telah lulus seleksi ujian A1,  yaitu test ketrampilan dasar menulis, membaca dan berbicara bahasa Jerman.

Risma mewakili rekan-rekannya menuturkan, untuk bisa mengikuti program PASCH, siswa tidak cukup hanya punya minat. Siswa peserta harus ikut test seleksi, bersedia mengikuti pelajaran tambahan bahasa Jerman diluar jam pelajaran sekolah selama 4 jam pelajaran, memiliki nilai bahasa Jerman, bahasa Inggris dan mathematika yang baik dan bersedia menandatangani kontrak belajar.  "Kami akui memang awalnya kurang tertarik, tapi setelah mendalami ternyata mengasyikan. Kita bersyukur mendapatkan bea siswa untuk menambah ilmu pengetahuan ke Jerman meski hanya 3 minggu," tuturnya yang siap berangkat 3 Januari mendatang.

Dari jaringan internasional yang akan melibatkan lebih kurang 1.000 sekolah di seluruh dunia, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Oji Mahroji yang hadir mewakili Wali Kota Bandung, H Dada Rosada mengatakan, Indonesia mendapatkan jatah sebanyak 28 sekolah. Hingga kini baru terpenuhi sebanyak 18 sekolah termasuk SMAN 7 Bandung. "Karena banyak manfaatnya, kita harapkan sisa target yang sepuluh lagi, dapat dimanfaatkan  Kota Bandung," harapnya.

Wali Kota Bandung, H Dada Rosada dalam sambutan tertulisnya menyatakan, pembangunan jaringan kemitraan sekolah memiliki nilai strategis karena terkait penyiapan SDM berkualitas masa depan. Pendidikan tidak hanya berkutat dalam urusan akademis, tapi juga bersentuhan dengan peningkatan kemampuan bermitra secara global.

Menurutnya, ada keterkaitan erat antara peningkatan kognitif dan kemampuan afektif dengan ketrampilan psikomotorik. Jika jaringan ini dioptimalkan akan memberi nilai tambah penciptaan masyarakat kota yang bermartabat. Terlebih Kota Bandung memiliki rekam jejak yang cukup baik dalam bermitra dengan bangsa-bangsa lain. Untuk itu Dada berharap, para siswa dan guru pembina, menyikapi peluang program.