Peringatan Haornas 2010 Kota Bandung

  Olah raga teratur memungkinkan seseorang untuk tetap hidup sehat dan prima, jauh dari sumber penyakit. Bahkan disadari, kesehatan yang prima  juga akan men

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:37
Peringatan Haornas 2010 Kota Bandung
Peringatan Haornas 2010 Kota Bandung

Peringatan Haornas 2010 Kota Bandung

 

Olah raga teratur memungkinkan seseorang untuk tetap hidup sehat dan prima, jauh dari sumber penyakit. Bahkan disadari, kesehatan yang prima  juga akan mendorong produktivitas kerja dan peningkatan kesejahteraan. Berolahraga juga harus diakui tidak jarang membutuhkan biaya dan mungkin tidak terjangkau semua orang khususnya yang berpenghasilan rendah. Bagaimanapun juga budaya olah raga harus tumbuh dan berkembang dalam pola hidup warga kota.

Hal ini diungkapkan Wali Kota Bandung, H Dada Rosada dalam peringatan hari olah raga nasional (Haornas) 2010 tingkat Kota Bandung yang dirangkaikan dengan pengukuhan pengurus Badan Pengembangan Olah Raga dan Kesenian (Baporkes) Kota Bandung di Plaza Balaikota, Jumat (24/09). Ditandai Senam Aerobic massal dan pemberian bantuan berupa sembako  bagi PNS Gol I di lingkungan Pemkot Bandung.

Terkait warga berpenghasilan rendah, lanjut Dada, banyak cabang olah raga lain yang relatif murah, mudah dan tanpa biaya sama sekali seperti gerak jalan atau senam. "Saya bangga, olah raga sederhana ini telah menjadi fenomena umum dihari hari libur diberbagai sudut kota, yang secara langsung sangat membantu menumbuhkan dan memelihara budaya berolahraga," ungkapnya.

"Akan lebih indah jika kebiasaan ini dimotori jajaran aparatur Pemkot, baik dilingkungan kerja maupun saat berinteraksi dengan lingkungan, khususnya dalam memicu lahirnya prestasi cabang-cabang yang dipertandingkan disetiap kompetisi," imbuh Dada yang juga ikut larut dalam senam aerobik massal bersama Wakil Wali Kota Bandung, Ayi Vivananda, Sekda H Edi Siswadi dan sejumlah pejabat publik lainnya juga staf dan masyarakat.

Terkait atlet berprestasi kata Dada, Kota Bandung memiliki potensi relatif besar. Bahkan obsesinya tetap menjadikan Kota Bandung sebagai pemasok atlet-atlet berkelas bagi Jawa Barat, yang juga punya prestasi di tingkat nasional dan dunia. "Sebelas kali Porda Jabar, Kota Bandung selalu menjadi juara umum dan hanya sekali menjadi juara dua,".

Pengukuhan Baporkes dinilainya sebagai penguat ikhtiar mewujudkan target bandung berprestasi dibidang olah raga dan Bandung kota seni budaya dari jalur SDM aparatur. Harapannya, Baporkes mampu memberikan sumbangan nyata dalam mewujudkan visi Kota Bandung sebagai kota jasa yang bermartabat, kota yang memiliki kebanggaan.

Olah raga bagi PNS, secara faktual dikatakannya merupakan kewajiban, terkait langsung dengan keharysan memelihara kebugaran fisik. Yang pada gilirannya bisa menjalankan fungsi pelayanan publik secara optimal, lebih dari itu diharapkan pula mampu mencetak prestasi di setiap kompetisi. Sedangkan terkait dengan kesenian, dimaksudkan sebagai ekspresi intelektual yang meninggikan kebajikan, kreativitas dan budi pekerti, yang diharapkan juga bisa memberi warna saat melaksnakan fungsi pelayanan publik.

"Pembinaan olah raga dan kesenia merupakan bagian dari sistem pembinaan pegawai secara keseluruhan. Setidaknya memberi nilai tambah terhadap keakraban antar PNS dan peran keteladanan dalam mengajak masyarakat berperan serta didalamnya," jelas Dada.

Dalam penilaiannya, olah raga dan kesenian bisa menjadi sarana mengasah kreativitas. Pasalnya, aktivitas manusia dijalani tidak semata-mata mengandalkan fisik tapi juga optimalisasi kemampuan nalar.

Pengurus Baporkes Kota Bandung yang dikukuhkan, diantaranya Drs. Ema Sumarna, M.Si. (Ketua Umum), Drs. H. Dadang Supriatna, SH. (ketua I), Eriq Atthauriq (Ketua II), Edi Haryadi (Sekretaris), Inci Dermaga(Wkl Sekretaris), Dasep Rusmana (bendahara). (www.bandung.go.id)