Wali Kota Bandung, H. Dada Rosada Lepas Jamaah Calon Haji Kota Bandung 1431 H/2010

  Ditandai penerimaan Zakat infaq sadaqah, wakaf Al Quran dan berbagai jenis bibit pohon, 3.538 orang calon jamaah haji Kota Bandung yang dinyatakan siap bera

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:37
Wali Kota Bandung, H. Dada Rosada Lepas Jamaah Calon Haji Kota Bandung 1431 H/2010
Wali Kota Bandung, H. Dada Rosada Lepas Jamaah Calon Haji Kota Bandung 1431 H/2010

Wali Kota Bandung, H. Dada Rosada Lepas Jamaah Calon Haji Kota Bandung 1431 H/2010

 

Ditandai penerimaan Zakat infaq sadaqah, wakaf Al Quran dan berbagai jenis bibit pohon, 3.538 orang calon jamaah haji Kota Bandung yang dinyatakan siap berangkat, dilepas Wali Kota Bandung, H. Dada Rosada. Disaksikan Kepala Kementerian Agama Kota Bandung, H Diding, di Masjid Pusdai Jawa Barat Jalan Diponegoro, Senin (4/10).

Jumlah tersebut dilaporkan Diding, didampingi 5 orang petugas tenaga pembimbing haji Indonesia/TPHI (Ketua Kloter), 5 orang petugas TPIHI, 5 orang dokter, 10 perawat dan 8 orang dari tim petugas haji daerah (TPHD) Pro Jabar dan Kota Bandung. Terbagi dalam 11 kelompok terbang (kloter), 7 diantaranya merupakan kloter utuh Kota Bandung dan 4 sisanya kloter gabungan dengan jamaah haji kabupaten/kota lain. Kloter pertama Kota Bandung yang juga kloter 7 Embarkasi Jakarta Bekasi, akan diberangkatkan Rabu, 13 Oktober 2010, Pukul 16.00 dari Mapolda Jabar Jalan Soekarno Hatta menuju asrama haji Bekasi.

Di musim haji 1431 H/2010 sekarang, imbuh Diding, jamaah calon haji Kota Bandung ditetapkan Pemprop Jabar sebanyak 2.915 orang tapi jamaah calon haji asli warga Kota Bandung yang siap diberangkatkan 2.855 orang. "Kami juga mencatat hingga 2014, warga Kota Bandung yang telah terdaftar untuk calon jamaah haji, ada lebih kurang 7 ribu orang,".

Terkait kontribusi calon jamaah haji terutama dalam kepeduliannya memantapkan Bandung Agamis dan pembangunan lingkungan hidup, dikatakannya, melalui KBIH telah terhimpun dana zakat infaq sadaqoh (ZIS) sebesar Rp 25,135 juta, wakaf Al Quran sebanyak 1.918 dan 120 bibit pohon. Pendistribusian khususnya ZIS pelaksnaannya akan bekerjasama dengan BAZ Kota Bandung. Sedangkan pendayagunaannya, dialokasikan untuk bantuan guru honorer madrasah ibtidaiyah dan raudhatul atfal masing-masing 300 orang, juga bantuan untuk 504 siswa kurang mampu madrasah aliyah swasta.

Wakaf Al Quran akan kita distribusikan ke DKM yang sangat membutuhkan terutama yang ada di wilayah Kota Bandung, Lembaga Pemasyarakatan dan umat Islam di daerah rawan. Sedangkan pendistribusian bibit pohon, kami kerja sama dengan Dinas Pertamanan," jelas Diding.

Wali Kota Bandung, H Dada Rosda mengatakan, ibadah haji merupakan gladi resik umat muslim memenuhi rukun Islam terakhir. Merelakan dan meninggalkan semua yang dicintai, baik keluarga, jabatan maupun urusan dunia lainnya untuk memenuhi panggilan Allah SWT. Ibadah haji menurutnya merupakan pengorbanan menuju keridloan Allah, juga penyempurna rukun Islam yang harus membekas dalam hati dan berwujud dalam perilaku. "Ibadah haji merupakan proses pemantapan keimanan dan ketaqwaan," tandasnya.

Sekembalinya dari Tanah Suci Mekah, Dada juga berharap, jamaah haji Kota Bandung selain meraih puncak kedewasaan mental spiritual, juga makin peka dan peduli lingkungan hidup untuk kesejahteraan bersama. Jamaah haji tampil terdepan dalam pembangunan lingkungan hidup Kota Bandung. Tidak saja menyumbang tapi juga menanam pohon, termasuk pelopor tidak buang sampah ke sungai. "Sayatakut kalau musim kemarau Bandung sengsara kekurangan air bersih. Saya takut banyak warga Bandung sakit karena tingginya polusi udara Bandung, juga karena sungai-sungainya yang tercemar sampah," ungkapnya.

Menanam pohon ditandaskan Dada, wajib hukumnya bagi muslim beriman. Bahkan MUI Kota Bandung imbuhnya, dalam fatwanya yang baru diterimanya menyatakan, demi kemaslahatan bersama  wakaf pohon adalah syah selain wakaf tanah dan bangunan.  

Terkait persoalan jamaah Ahmadiyah, Dada juga sangat bersyukur di Kota Bandung tidak terjadi gejolak gangguan kamtibmas. Ini menurutnya karena berkat keberadaan Forum Komunikasi umat beragama juga peran forum silaturahmi ormas Islam (FSOI) yang hingga kini mampu menciptakan kondusivitas.

Hal senada juga dikatakan Diding, bahkan melalui aparat Kementerian Agama Kota Bandung yang ada di keweliyahan, pihaknya terus memonitor. Menurutnya, dari jamaah Ahmadiyah sekira 600 orang pada dua masjid Ahmadiyah di daerah Kecamatan Cibeunying Kaler (400) dan Astanaanyar (200), tidak menunjukan kegiatan yang memancing gesekan dengan masyarakat sekitar. Namun dirinya menegaskan, hal  membahayakan dari paham ini dan harus diwaspadai adalah kalau nyata-nyata mereka menyatakan, ada Rosul Allah setelah Nabi Muhammad SAW.  "Selama ini dari mereka tidak ada karenanya Bandung kondusif dan aman-aman saja," ujarnya.

(www.bandung.go.id)