Sosialisasi Senam Santri Islam Indah

Jika melihat tujuh program strategi Kota Bandung, terutama bidang olah raga dan agama, sebenarnya telah memasuki tahapan yang menggembirakan. Secara factual, di

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:31
Sosialisasi Senam Santri Islam Indah
Sosialisasi Senam Santri Islam Indah

Jika melihat tujuh program strategi Kota Bandung, terutama bidang olah raga dan agama, sebenarnya telah memasuki tahapan yang menggembirakan. Secara factual, dinamika keolahragaan dan prestasi olah raga Kota Bandung, memiliki perbendaharaan yang cukup beragam. Kehidupan keagamaan warga Kota Bandung, juga sangat dinamis, sehingga menghasilkan prestasi yang patut dibanggakan. Hal tersebut disampaikan Walikota Bandung, H. Dada Rosada, SH. MSi dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekretasis Daerah (Sekda) Kota Bandung Dr. Edi Siswasi, MSi, pada acara Sosialisasi Senam Santri Islami Indah (SSII) Tingkat Kota Bandung, di Plaza Balaikota Jl Wastukancana, Jum’at (15/9/06). Dihadiri sejumlah pejabat publik, Ketua MUI Kota Bandung. KH. Dr. Miftah Faridl, Ketua TP PKK Kota Bandung, Hj. Nani Dada Rosada dan para peserta SSII yang terdiri dari ibu-ibu Majlis Ta’lim, PKK dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) serta karyawan Pemkot. Acara ditandai penyerahan paket kaset, kaos dan jaket SSII oleh Ketua TP PKK kepada perwakilan Unit DWP Kecamatan Mergacinta, serta Tauziah oleh KH. Dr. Miftah Faridl tentang keteladanan Rosulullah dalam memelihara kesehatan. Dua program strategis ini, menurut walikota, masih dirasakan belum optimal, terutama dalam menciptakan wahana kegiatan olah raga yang islami. Meski sarana olah raga di Kota Bandung tergolong cukup banyak, bahkan berstandar olympiade, menurut walikota, sangat langka yang menyediakan sarana olahraga islami. Begitu pula dengan olahraga senam, sekalipun telah menyerap animo yang sangat besar dari masyarakat. Kehadiran olahraga yang islami ini, dikatakan sekda, tidak lain dimaksudkan untuk memberikan pilihan kepada masyarakat. Bisa menjalankan aktivitas olahraga, tanpa perasaan risih, atau harus menanggalkan pakaian yang dianjurkan dalam agama. Menurutnya juga, SSII yang diperagakan dan dimasyarakatkan hari ini, hakekatnya memberikan perlindungan bagi kaum muslimin dan muslimat untuk giat berolah raga, tanpa perasaan canggung, karena gerakan terlalu ekspresif atau sensual dalam hal pakaian maupun gerakan. “Kepada Majelis Ulama Indonesia Kota Bandung yang menggagas sosialisasi SSII, -- atas nama Pemerintah Kota Bandung, Saya menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan. Karena hal ini, merupakan suatu motivasi untuk meraih hidupsehat dengan cara-cara yang islami. -- Kita menganggap perlu, ada rancangan gerak serta pakaian senam yang dapat mengekspresikan penampilan pribadi muslim dan muslimah”, ucap Sekda, sekaligus mengajak seluruh masyarakat olah raga, khusunya cabang senam untuk dapat membantu sosialisasi SSII, agar dapat dijadikan jenis olahraga pilihan. Ketua MUI Miftah Farid dalam tuaziahnya mengatakan, kebutuhan akan kesehatan, sering dilupakan seseorang. Padahal salah satu nikmat hidup, adalah nikmat kesehatan. “Sering kita lupa betapa pentingnya hidup sehat. -- Terasa nikmat sehat, kalau kita sudah sakit. Terasa nikmatnya gigi itu, setelah kita sakit gigi. Karenanya kita harus mengingat betapa pentingnya kesehatan”, ungkapnya. Miftah mencontohkan, Nabi Muhammad SAW selama hidupnya selalu sehat dan tak pernah sakit. Sekali pernah sakit, itupun ketika menjelang wafat. Istri Rosulullah, Siti Aisyah yang usianya lebih muda hampir 30 tahun, mengisahkan, dirinya pernah diajak berlomba lari dengan nabi, tapi ia kalah. Selain cinta kebersihan. Rosulullah juga menganjurkan untuk selalu memelihara kebersihan. Bahkan Nabi mewariskan kepada umatnya, untuk selalu berdoa setelah berwudlu agar tetap bersih “Tuhan jadikan kami hambanmu yang selalu bertaubat, dan selalu mewujudkan kebersihan, Nabi juga selalu displin”. Dalam hal berolah raga, Rosul berpesan “Didiklah anak-anakmu dalam tiga hal, yaitu pandai mengendarai kuda,, memanah dan berenang. Jadi olah raga itu termasuk sunah Rosul. Miftah mengharapkan Sekda, agar Pemkot bisa merintis fasilitas olahraga kolam renang untuk ibu-ibu Muslimah. Berenangnya biasa saja tapi tempatnya tertutup, dan pesertanya ibu-ibu saja. Ini rintisan Amar Maruf Nahi Munkar, melarang berbuat salah, sambil kita memberikan alternative. Disela pemantauan Jum’at Bersih sekitar balaikota, yang mulai digalakkan kembali, Sekda menambahkan, sosialisasi SSII yang baru saja dilakukan, dimaksudkan sebagai upaya memadukan aspek olah raga dalam perwujudan Bandung agamis. Jika aktivitas kehidupan sehari-hari fondasinya agama, menurutnya itu indah. Karena selain secara fisik bisa sehat, sekaligus bisa melakukan ibadah dengan bersalawat. Terlebih musik pengiring yang bernuansa islami ini, diharapkan akan membetuk warga Bandung yang sehat, serta agamis dalam berbagai kehidupan. Untuk ciptakan lingkungan bersih, menurutnya, ternyata tidak bisa mengandalkan kesadaran individu, perlu dorongan motivasi dari luar, diintruksikan dan dimobilisasikan. Karena nampaknya tingkat keadaran untuk melakukan kebersihan lingkungan masih rendah. “Bersama BPLH, kita telah merancang untuk membangkitkan kembali semangat gerakam kebersihan lingkungan “Jumat Bersih” secara rutin.(www.bandung.go.id)