Balkot Festival Semarakan 200 Tahun Kota Bandung

Balaikota (Balkot) Festival meliputi kegiatan festival kuliner, pagelaran seni budaya, carnaval kendaraan hias dan konser dua abad, mengakhiri kegiatan peringatan ke-200 tahun Hari Jadi Kota Bandung (HJKB). Event besar HJKB yang melibatkan hampir seluruh komponen masyarakat, ormas, LSM dan tidak kecuali pengusaha, dikemas panitia benar-benar dalam suasana merakyat.

“Balkot Festival adalah rangkaian acara puncak 200 tahun Bandung. Kita berupaya mempersembahkannya untuk rakyat. Hari ini kita juga mengundang masyarakat, anak-anak dari panti asuhan untuk makam bersama atau ngabotram”, tutur Wali Kota Bandung, H. Dada Rosada disela kegiatan Bandung Festival, di halaman Balaikota Jalan Wastukancana Bandung, Jumat (15/10).

HJKB dikatakannya adalah milik dan pestanya seluruh warga Bandung. Gebyar HJKB merupakan bagian evaluasi kita khususnya dalam pelaksanaan tujuh agenda prioritas pembangunan Kota Bandung. Selain banyak prestasi, menurutnya banyak juga tradisi yang harus dipertahankan, terutama semangat gotong royong, solidaritas dan kepedulian. “Tradisi ini sangat membantu kita dalam menyelesaikan persoalan sosial ekonomi masyarakat”.

Pagelaran seni budaya dan konser 2 abad, imbuh Dada, dimaksudkan untuk menunjukan dan menegaskan bahwa Bandung adalah kota seni dan budaya. Potensi ini harus dikelola baik, yang suatu saat nanti, diharapkan bisa memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan kesejahteraan.

Terkait carnaval kendaraan hias, kegiatan ini dikatakannya merupakan agenda tahunan. Selain kental dengan kreasi dan potensi seni yang menggambarkan eksistensi peserta, media ini juga merupakan ajang pamer produk unggulan khususnya peserta kecamatan. Ajang ini sekaligus aksi kepariwisataan Kota Bandung yang menambah daya tarik kota.

Menanggapi kemungkinan akan bertambahnya kemacetan lalu lintas Kota Bandung, Dada menyampaikan maafnya. Tanpa ada kegiatan itu pun, kemacetan juga terjadi, bahkan tidak saja menjelang akhir pekan mulai Kamis hingga Minggu tapi juga sudah terjadi di hari Senin. Kondisi itu menurutnya bagian dari daya tarik Kota Bandung yang tingi.

Macetnya lalu lintas kendaraan di Bandung, menurutnya juga bukti lain dari meningkatnya kesejahteraan warga Bandung. “Orang tidak mungkin beli kendaraan kalau pendapatannya tidak meningkat, baik itu cicil atau bayar cash. Kita melihat ini suatu kemajuan dari warga Kota Bandung”, tutur Dada.

Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan, H. Ubad Bachtiar selaku ketua harian Pantap HJKB menuturkan, rangkaian kegiatan HJKB prinsipnya dilaksanakan oleh pemerintah dan masyarakat dengan titik berat pada peranan dan prakarsa masyarakat. Meski gebyarnya meriah tapi harus khidmat, tertib, aman dan kondusif. “Semua kegiatan benar-benar dititik beratkan pada prakarsa dan partisipasi masyarakat termasuk donasi pengusaha”.

Pimpinan Kreasi M32 selaku penyelenggara Balkot Festival, Hj. Yanyan Wahdanimar, menginformasikan, pagelaran kuliner yang digelar 2 hari (15/10), diikuti sebanyak 100 peserta. Sedikitnya menampilkan 57 jenis makanan dan minuman khas daerah, diantaranya nasi timbel, batagor, rujak bebek, mie baso, pempek, aneka minuman, jajanan pasar, dlsb.

Konser 2 abad (16/10), digelar di sepanjang Jalan Merdeka samping Balaikota. Sedangkan carnaval kendaraan hias yang juga disebut Bandung Bosslom (16/10), diikuti sedikitnya 200 kendaraan hias. Peserta ini teriri dari komunitas becak, sepeda ontel, delman, motor serta mobil yang seluruhnya dihias bunga. Malam harinya, ditempat yang sama dilanjut konser 2 abad. Menampilkan kelompok band Five Minute, Mahadewi dan Triad serta sejumlah artis Kota Bandung. (www.bandung.go.id)