Pemkot Akan Revitalisasi Posyandu

  Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) salah satu bentuk upaya kesehatan masyarakat bersumber daya masyarakat (UKBM) dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untu

Sysadmin Saturday, 13 August 2016 09:37
Pemkot Akan Revitalisasi Posyandu
Pemkot Akan Revitalisasi Posyandu

Pemkot Akan Revitalisasi Posyandu

 

Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) salah satu bentuk upaya kesehatan masyarakat bersumber daya masyarakat (UKBM) dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan dan memudahkan masyarakat dalam meperoleh pelayanan dasar terutama mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.

 

Sekretaris Kota Bandung, Edi Siswadi mengatakan, Kualitas hidup masyarakat perlu semakin ditingkatkan dan ternyata secara fungsional tidak dapat tertangani oleh dinas kesehatan, padahal Posyandu sebagai ujung tombak selama ini mempunyai peranan yang sangat luar biasa karena kedekatannya dan kemudahan akses pada masyarakat.

 

Menurut Edi, sejak mengalami krisis ekonomi 1997 lalu semua infrastruktur kemasyarakatan lumpuh dan berpengaruh terhadap penurunan kinerja posyandu yang berdampak pada menurunnya status gizi dan kesehatan masyarakat terutama kelompok masyarakat rentan seperti bayi, balita, ibu hamil dan menyusui sebagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan warga Kota Bandung, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan merevitalisasi Posyandu dengan dana yang bersumber dari pemotongan dana program seperti perjalanan dinas, studi banding dan bantuan pada kelompok masyarakat.

 

Mulai tahun ini Pemkot Bandung kembali meningkatkan kelembagaan melalui Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Posyandu di tingkat kota kecamatan dan kelurahan, "Pemerintah Kota akan mengalokasikan dana dengan melakukan restrukturisasi dengan memprioritaskan program-program inti yang dapat langsung dirasakan masyarakat dengan memotong program program seperti mengurangi perjalanan dinas, studi banding, bantuan2  pada kelompok-kelompok yang secara sosial ekonomi dinilai sudah cukup mapan," jelasnya saat Sosialisasi Pokjanal pembinaan posyandu Tingkat Kota Bandung 2010 di Aula Dinas Kesehatan Kota Bandung, di Jalan Supratman, (18/10).

 

Edi menyatakan keprihatinan terhadap perhatian pemerintah sehingga akan turun langsung mengawasi kegiatan posyandu meskipun ada keterbatasan sarana dan prasarana terkait dengan anggaran, "perhatian dari kita terhadap posyandu masih belum optimal sampai alat timbangan saja masih kurang apalagi biaya operasional, dulu posyandu mendapat 125 ribu setiap bulannya, sekarang tidak ada, tetapi bagaimana dengan keterbatasan fasiitas itu dapat berperan optimal untuk back up sektor ketika dinas fungsional tidak dapat melayani sampai ketingkat individu terkecil di tingkat RT RW" ujarnya.

 

Posyandu, kata Edi sebagai salah satu upaya meningkatkan kesehatan masyarakat yang bersumber daya masyarakat (UKBM) keberadaannya dapat memberikan pengawasan ekstra pada gizi dan kesehatan anak-anak, khususnya usia golden age, " meskipun kecil tertapi dampaknya luas untuk generasi yang akan datang" katanya.

 

Sekretaris Kota Bandung memerintahkan para Sekretaris Camat sebagai ketua pokjanal dapat membuat program kompetitif, menyusun langkah-langkah pemetaan dan program revitalisasi posyandu jangka panjang dan pendek, dan melakukan chaneling dengan perusahaan-perusahaan, juga mengingatkan pentingnya peran posyandu bagi pembangunan, "Jika program pendidikan tanpa diimbangi kesehatan tidak akan menjadikan SDM yang berdaya, potensi SDA Indonesia yang melimpah jika tidak diimbangi SDM yang baik akan percuma, maka kita harus bisa mengejar ketinggalan, kita ingin posyandu lebih lebih maksimal lagi" lanjutnya.

 

Krisis Ekonomi, lanjutnya berpengaruh terhadap penurunan kinerja posyandu yang berdampak pada menurunnya status gizi dan kesehatan masyarakat terutama kelompok masyarakat rentan seperti bayi, balita, ibu hamil dan menyusui.   Menyingkapi kondisi tersebut, tahun 2010 mendagri memerintahkan untuk meningkatkan fungsi dan kinerja posyandu melalui revitalisasi posyandu dengan tujuan terselenggara kegiatan posyandu secara rutin berkesinambungan serta memberdayakan masyarakat melalui advokasi, orientasi, dan pelatihan.

 

Saat ini kota bandung mempunyai 1940 posyandu yang terdiri dari tingkat perkembangan pratama 86 posyandu, madya 1279 posyandu, purnama 522 posyandu, dan tingkat mandiri 53 posyandu dengan jumlah kader sebanyak 15788 orang, sedangkan jumlah posyandu yang memiliki gedung sendiri sebanyak 72 posyandu, sisanya tidak menpunyai gedung sendiri 1688 posyandu.

 

Sementara itu, sekretaris kelompok kerja operasional (pokjanal) pembinaan posyandu kota bandung, Tb. Agus Mulyadi, mengatakan sejak tahun 2007 tim Pokjanal telah melaksanakan  revitalisasi posyandu untuk meningkatkan fungsi dan kinerja posyandu "sejak tahun 2007 melaksanakan bimbingan teknis bagi para kader posyandu sebanyak 125 posyandu pratama sekota bandung, saat itu dilaksnakan DPA BKPPM Kota bandung, kemudian diberikan dana hibah dari pemerintah kota bandung sebesar Rp1 juta untuk masing masing posyandu" katanya. (www.bandung.go.id)