Dinas Kominfo Kota Bandung, Tatap Muka Terpadu Cinta Produk Dalam Negeri

Lebih mencintai barang-barang produk nasional sendiri, memungkinkan meningkatnya jiwa dan semangat nasionalisme. Lebih dari itu, mencintai produk nasional akan

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:37
Dinas Kominfo Kota Bandung, Tatap Muka Terpadu Cinta Produk Dalam Negeri
Dinas Kominfo Kota Bandung, Tatap Muka Terpadu Cinta Produk Dalam Negeri

Lebih mencintai barang-barang produk nasional sendiri, memungkinkan meningkatnya jiwa dan semangat nasionalisme. Lebih dari itu, mencintai produk nasional akan  memantapkan integritas bangsa yang memiliki martabat, kebanggaan, kehormatan dan jati diri. Mewujudkannya, diperlukan komitmen kuat selain juga upaya nyata dan kerja keras mengembangkan karya kreatif, kompetitif dan prospektif.

"Bangsa yang besar tidak hanya menghargai jasa para pahlawannya tapi juga bangsa yang bisa menghargai dan mencintai barang produksi dalam negerinya. Nilai dan semangat yang senantiasa harus terus dipupuk dan dikembangkan," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Bandung, Bulgan Alamin kepada para Ketua RW, kelompok informasi masyarakat (KIM) dan jajaran pengurus lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM) Sukabungah dalam acara forum tatap muka terpadu bertemakan cinta produk dalam negeri di Aula Kelurahan Sukabungah Kecamatan Sukajadi Bandung, Kamis (16/12).

Hadir dan memberikan atensinya, Kepala Dinas Komunikasi dan Telematika  Kabupaten Kebumen, Ageng Sulistyo beserta KIM binaanya. Mereka studi banding ke Kota Bandung terkait peningkatan SDM dan peran KIM di tingkat desa/kelurahan khususnya dalam penyebaran informasi publik.

Mencintai produk dalam negeri, lanjut Bulgan, diperlukan semangat perubahan yang dilandasi rasa nasionalisme tinggi. Berani menyatakan stop dan kembali ke produk sendiri. Perubahan yang menurutnya harus dimulai dari dalam setiap pribadi manusia Indonesia. Menyiasatinya, bisa dilakukan dengan cara ATM yaitu ambil, tiru dan modifikasi. Diproduksi dengan kualitas setara, dibeli dan mau memakainya sendiri.  

"Ini akan mengurangi kecintaan terhadap produk luar yang tentunya akan mendorong produktivitas memajukan dan memandirikan perekonomian nasional. KIM, LPM bersama Ketua RW diharapkan bisa berperan menjadi agen-agen perubahan kearah kemajuan bersama,"kata Bulgan.

Forum tatap muka terpadu seperti ini, imbuhnya, cukup strategis dalam pelipat gandaan informasi publik khususnya dalam penyebaran kebijakan dan program-program pembangunan Pemerintah Pusat maupun Daerah. "Sudah tiga tahun kita menjalin kerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika mengembangkan media center sebagai serambi depan pelayanan informasi publik. Bantuan Kemkominfo sudah 10 komputer dan 1 laptop kita terima, juga dukungan operasionalnya,".

Dalam kesempatan ini, Asep Supriatna dari Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kota Bandung mengemukakan, menghargai dan mencintai produksi dalam negeri menurutnya harus benar-benar melembaga. Bukan sekedar sikap dan semangat tapi lebih pada upaya dan tindakan nyata. "Cinta produksi dalam negeri adalah bagian dari nasionalisme. Cintai produksi dalam negeri adalah tanggung jawab moral seluruh komponen bangsa menghadapi tantangan pasar bebas global," paparnya.

Pasca dibukanya kran perjanjian perdagangan bebas dengan China, menekan berat produsen dalam negeri terutama petani dan pengrajin penghasil peralatan maupun kebutuhan rumah tangga lainnya. "Kondisi yang harus disikapi bijak, kesampingkan gengsi dan stop membangga-bangakan produksi luar,  mulai mengutamakan produk bangsa sendiri apapun kondisinya. Ini akan mendongkrak produktivitas nasional sekaligus menjawab tantangan era perdagangan bebas yang lebih luas," pungkasnya.

(www.bandung.go.id)