Pemkot Bandung Serahkan Dana Hibah Keagamaan dan Bencana Alam

Pemerintah Kota (Pemkot)  Bandung dalam upaya mensejahterakan umat dan kemajukan pembangunan bidang keagamaan, memberikan dana hibah kepada para guru madrasah

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:37
Pemkot Bandung Serahkan Dana Hibah Keagamaan dan Bencana Alam
Pemkot Bandung Serahkan Dana Hibah Keagamaan dan Bencana Alam

Pemerintah Kota (Pemkot)  Bandung dalam upaya mensejahterakan umat dan kemajukan pembangunan bidang keagamaan, memberikan dana hibah kepada para guru madrasah diniyah, Dewan Masjid Indonesia (DMI),  Badan Amil Zakat (BAZ) Kota Bandung dan sejumlah pondok pesantren. Hibah juga diberikan kepada warga pedagang pasar  korban musibah kebakaran (Pasar Ujungberung, Gedebage),  serta pegawai pemkot yang melaksanakan ibadah haji di musim haji 2010 sebagai kadeudeuh. Diserahkan Wali Kota Bandung, H. Dada Rosada di Gedung Serbaguna Bermartabat Balaikota, Jalan Wastukancana 2 Bandung, (24/12).

 

Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan, H. Ubad Bachtiar melaporkan, besaran dana hibah yang disalurkan didasarkan atas prioritas kebutuhan yang diajukan. BAZ Kota Bandung menerima Rp. 50 juta, DMI untuk 30 koperasi syariah Rp. 300 juta, Guru Madrasah Diniyah untuk 1.161 guru masing-masing Rp. 1,2 juta ( Rp. 1,3932 milyard), pondok pesantren senilai Rp. 1,1 milyard untuk 4 pontren dan 225 orang kadeudeuh haji Rp. 225 juta.

 

Hibah bencana alam (kebakaran, banjir, puting beliung), diberikan kepada 12 kecamatan diantaranya Kecamatan Panyileukan, Mandalajati, Ujungberung, Cibiru, Arcamanik, Cibeunying Kidul, Sumur Bandung, Cicendo, Cidadap, Bandung Wetan, Astanaanyar dan Bojongloa Kaler dengan total bantuan Rp. 649.040.200,00.

 

Ketua DMI Kota Bandung, H. Buchori Muslim mewakili penerima hibah mengatakan, bantuan setidaknya akan meringankan beban sosial ekonomi masyarakat. DMI yang sebelumnya di 2008 menerima hibah Rp. 670 juta untuk pengembangan koperasi syariah di 30 kecamatan. Bantuan yang menurutnya harus dipertanggungjawabkan tidak saja secara administratif tapi juga pemanfaatannya.

 

Disetiap kecamatan, koperasi syariah kami rata-rata beranggotakan tidak kurang dari seratus orang. Pengembangannya cukup membanggakan. Dari 30 yang mendapat bantuan, 18 diantaranya diklasifikasikan baik. Kita akan terus pantau perkembangannya. Insya Allah Januari mendatang akan kita kumpulkan untuk evaluasi. Alhamdulillah sekarang kembali ditambah Rp. 300 juta, ungkap Buchori.

 

Wali Kota Bandung, H. Dada Rosada mengingatkan, penerima bantuan khususnya  pedagang pasar yang terkena musibah kebakaran, kedepan agar lebih hati-hati dalam aktivitasnya. Terjadinya kebakaran pasar, menurutnya minimal ada 3 hal penyebab. Ketiga hal itu disebutkannya,  tidak profesional dan tidak berkualitasnya pekerjaan pengembang, fisik bangunan lapuk karena sudah lama dan ada oknum masyarakat atau oknum pedagang yang mencoba-coba menambah aliran atau mencuri listrik.

 

Pasar itu tidak boleh ada kegiatan menginap untuk tidur atau aktivitas rumah tangga masak memasak. Makanan pun sebaiknya yang siap saji. Satu berbuat dosa tapi semua harus menanggung resiko, ujar Dada.

 

Dirinya sangat prihatin dengan musibah kebakaran Pasar Andir. Tidak kurang 145 orang kehilangan tempat jualan dan barang dagangannya. Bahkan dirinya yakin, diantara pedagang yang terkena musibah tidak mustahil ada yang tidak punya uang untuk kembali bearktivitas. Kita maunya bisa bantu sesuai kebutuhan. Maunya kebutuhan karena kebakaran Rp. 100 juta, kita maunya juga bantu Rp. 100 juta. Tapi karena anggaran kita juga terbatas, dan yang harus dibantu juga banyak, tentunya tidak sesuai dengan yang  diharapkan. Bantuan mudah-mudahan bisa meringankan, ungkapnya.

 

Terhadap pedagang Pasar Andir, Pemkot akan memprioritaskan agar mereka bisa secepatnya beraktivitas ditempat penampungan pedagang sementara (TPPS) di Jalan Waringin. “Mereka adalah pedagang legal yang harus kita prioritaskan. Yang harus mengalah justeru para PKL disana,” tandasnya. (www.bandung.go.id)