PENINJAUAN BAYI KEMBAR SIAM

Wali Kota Bandung, Dada Rosada didampingi Direktur Utama Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bayu Wahyudi, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Gunadi Sukma Bhi

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:37
PENINJAUAN BAYI KEMBAR SIAM
PENINJAUAN BAYI KEMBAR SIAM

Wali Kota Bandung, Dada Rosada didampingi Direktur Utama Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bayu Wahyudi, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Gunadi Sukma Bhinekas, ketua TP PKK Kota Bandung Ny. Nani Dada Rosada, dan sejumlah pejabat Pemkot Bandung menengok bayi kembar siam, di RSHS, Senin (11/4).


Bayi kembar siam tersebut, merupakan anak pertama dari pasangan bapak Deden dan Ny. Lina, yang berprofesi sebagai Cleaning Service di Cirata. Saat ini, bayi tersebut dalam kondisi yang cukup sehat, dengan berat 12,2 KG, dan telah berusia sekitar 6 bulan. Orang tua bayi, berasal dari Cipendeuy Kabupaten Bandung Barat.


Menurut dirut RSHS Bayu Wahyudi, kondisi bayi kembar siam pada saat datang, cukup mengkhawatirkan, tetapi saat ini kondisinya cukup baik dan sehat. "Dengan perawatan yang baik, bayi kembar siam tersebut saat ini kondisinya cukup menggembirakan,"ujarnya.


Bagian tubuh yang berdempet, menurut Bayu, mulai dari perut sampai dengan dada, tetapi organ-organ vitalnya masing-masing bayi, mempunyainya. "Semua organ vital, mereka lengkap, jantung mereka terpisah, tetapi hati dan usus kecil berdempet,"jelasnya.


RSHS berencana untuk melakukan operasi pemisahan bayi kembar siam tersebut, oleh tim dokter yang dipimpin oleh Prof. Abdurahman. Operasi tersebut diperkirakan dilakukan setelah bayi tersebut menginjak usia 1 tahun lebih. "Sebelum melakukan operasi kita perlu persiapan yang matang, seperti memeriksa organ-organ tubuhnya dengan lebih teliti, agar pada saatnya semua sudah siap,"jelasnya.


Sebelum waktu operasi bayi kembar siam itu akan tetap berada di RSHS, tetapi menurut Bayu, apabila keluarga menginginkan bayi tersebut dirawat di rumah, pihak RSHS juga akan mengijinkannya. "Apabila keluarganya akan membawa pulang, kami persilahkan karena itu haknya," ujarnya.


Selama bayi kembar siam tersebut dirawat di RSHS, pihak rumah sakit akan membantu pembiayaannya melalui program Gakin RSHS, tetapi pihak RSHS dengan seijin keluarganya membuka selebar-lebarnya apabila ada pihak-pihak yang akan membantu. "kami membuka no rkening khusus apabila ada yang mau membantunya, karena pembiayaan untuk perawatan dan operasi diperkirakan cukup besar," jelas Bayu.


Sementara itu, Dada Rosada mengungkapkan, akan membantu bayi kembar siam tersebut, meskipun bukan dari dana bawaku Kesehatan Kota Bandung, karena pasien tersebut bukan warga Kota Bandung. "Kita tentu saja akan membantunya, tetapi tentu harus dibicarakan dulu dengan dewan, karena bayi ini bukan warga Kota Bandung, tetapi kalau secara pribadi bisa langsung diberikan," Ujar Dada.


lebih lanjut Dada juga mengatakan, saat dulu ada bencana alam di daerah lain kita juga membantunya, saat ini juga, bayi kembar siam ini bisa dikatakan sebagai bencana. "Kalau bantuan itu dari pemerintah kota tentu saja kita harus membicarakannya dulu dengan dewan dan jumlahnya harus diumumkan," ujarnya.

Deden, selaku orangtua bayi kembar siam, mengharapkan agar kedua bayinya dapat sehat dan selamat, serta mengharapkan bantuan untuk pembiayaan bayinya. (www.bandung.go.id)