PENYERAHAN PAKET BINGKISAN SEMBAKO

Sebanyak 1.400 petugas PD Kebersihan Kota Bandung yang bertugas pada malam idul fitri 1432 H, mendapatkan paket sembako yang berasal dari bantuan Kelompok Bhakt

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:37
PENYERAHAN PAKET BINGKISAN SEMBAKO
PENYERAHAN PAKET BINGKISAN SEMBAKO

Sebanyak 1.400 petugas PD Kebersihan Kota Bandung yang bertugas pada malam idul fitri 1432 H, mendapatkan paket sembako yang berasal dari bantuan Kelompok Bhakti Sosial Pengusaha (KBSP) Kota Bandung. Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Walikota Bandung Dada Rosada didampingi Sekretaris Daerah Kota Bandung Edi Siswadi, pada saat apel pagi di Plaza Balaikota Bandung, Rabu (24/8).

Selain bingkisan sembako, Walikota Bandung juga menyerahkan Zakat Profesi Badan Amil Zakat (BAZ) Kota Bandung, kepada 2.500 orang petugas operasional, pegawai golongan I dan II serta sukwan. Masing-masing mendapatkan Rp. 250.000,- sehingga total Zakat yang diberikan sebesar Rp. 625.000.000,-.

Pemberian bingkisan dan pendistribusian zakat profesi dari BAZ Kota Bandung, menurut Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Ubad Bachtiar, merupakan salah satu bentuk kepedulian sosial pada Bulan Ramadhan 1432 H. “Diharapkan dengan pemberian tersebut dapat menyempurnakan amaliah dan meningkatkan keimanan serta ketaqwaan kepada Allah SWT,” ujar Ubad dalam laporannya.

Walikota Bandung dalam sambutannya mengatakan, berbeda dengan rukun islam lain yang pelaksanaannya bergantung kepada kesadaran setiap individu, maka zakat mengenal ketentuan pemaksaan seperti dijelaskan dalam Al-Qur’an Surat At Taubah ayat 103 sehingga teknisnya harus dipungut oleh lembaga tertentu, yang dalam hal ini oleh BAZ.

“Itu pula sebabnya pemungutan zakat profesi di lingkungan Pemkot Bandung dipotong secara langsung dari gaji PNS, karena selain penjabaran ketentuan Al-Quran, juga untuk memudahkan umat menunaikan kewajibannya,” ujar Dada.

Dada juga merasa bangga karena zakat profesi telah menjadi salah satu instrumen penguat Bandung Kota Agamis sekaligus pengikat kebersamaan di antara sesama pegawai, dimana orang yang penghasilannya relatif tinggi bisa memberi kepada kelompok yang masih kekurangan.

Lebih lanjut Dada juga menuturkan kalaupun nilai yang dikelola dan dibagikan kepada orang yang berhak (mustahiq) dinilai relatif kecil, maka persoalannya bukan pada aspek pengelolaan tetapi karena banyaknya jumlah penerima.

“Untuk itu saya berharap jumlah orang yang berzakat (muzakki) tahun depan semakin bertambah, agar nominal uang yang didistribusikan untuk keperluan konsumsi atau produksi bertambah pula, yang Insya Allah akan berjalan paralel dengan berkurangnya jumlah penerima zakat,” jelas Dada.

Dada percaya kondisi tersebut akan terwujud apabila zakat, infaq dan shadaqah dinilai sebagai motivasi untuk bekerja keras dalam rangka memperbaiki kualitas hidup menuju kemandirian agar suatu saat nanti terjadi perubahan status besar-besaran dari mustahiq menjadi muzakki.

(www.bandung.go.id)