Tebar Benih Padi Jenis Ciherang

  Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung secara bertahap akan membeli lahan sampai 100 Hektar. Selain untuk lahan pertanian, lahan seluas itu juga dapat sebagai Rua

Hari Sabtu, 13 Agustus 2016 09:37
Tebar Benih Padi Jenis Ciherang
Tebar Benih Padi Jenis Ciherang

Wali Kota Bandung Dada Rosada didampingi Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda dan Sekretaris Daerah Kota Bandung Edi Siswadi melakukan tebar benih padi, di persawahan, kelurahan Cisurupan, Kecamatan Cibiru, Sabtu (10/09).

 

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung secara bertahap akan membeli lahan sampai 100 Hektar. Selain untuk lahan pertanian, lahan seluas itu juga dapat sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH). Tentunya hasil dari lahan tersebut dapat meningkatkan kebutuhan pangan, sekaligus cadangan pangan Kota Bandung.

 

Hal tersebut dikemukakan oleh Wali Kota Bandung Dada Rosada, seusai melakukan tabur benih padi jenis ciherang, di persawahan milik Pemerintah Kota Bandung, di Kelurahan Cisurupan, Kecamatan Cibiru, Sabtu (10/09). Dalam acara tersebut Dada Rosada didampingi Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda, Sekretaris Daerah Kota Bandung Edi Siswadi, Dandim 0618/BS Letkol Inf. Wawan Hermawan, dan sejumlah pejabat publik Kota Bandung lainnya.

 

Sampai saat ini, lahan pertanian yang dimiliki Pemkot Bandung, sekitar 14,7 Ha lebih. Untuk dapat mencapai seluas lahan yang diinginkan, Dada mengatakan akan terus membeli lahan di daerah Kota Bandung, tetapi apabila hal tersebut tidak memungkinkan, maka akan mencarinya ke daerah sekitar Kota Bandung.

 

”Kita akan berusaha untuk membeli lahan pertanian di daerah Kota Bandung, tetapi tentu saja hal ini kita sesuaikan dengan kemampuan keuangan kita, apabila susah membeli lahan pertanian di Kota Bandung, tidak menutup kemungkinan untuk membeli lahannya di daerah sekitar, seperti Kabupaten Bandung, Subang, Karawang, Tasikmalaya dan Garut,” ujar Dada.

 

Nantinya lahan pertanian yang dimiliki pemkot akan digarap oleh kelompok tani yang ada di wilayah tersebut, seperti lahan pertanian yang ada saat ini, di daerah Cisurupan pengelolaannya dilakukan oleh kelompok tani jaya makmur. Awalnya sebelum lahan pertanian itu dimiliki oleh pemkot, menurut Dada biasanya pembagiannya 50-50, untuk penggarap 50% dan sisanya untuk pemilik lahan, tetapi setelah lahan tersebut dimiliki oleh pemkot maka pembagiannya 70-30, 70% untuk petani penggarap dan 30% untuk Pemerintah Kota Bandung. Hal tersebut dilakukan agar kesejahteraan petani semakin meningkat.

 

”Dulu pembagian antara penggarap dan pemilik 50-50, tetapi sekarang 70-30 sehingga kesejahteraan petani menjadi lebih baik. Jangan sampai orang-orang tidak mau menjadi petani lagi, karena tidak sejahtera, dengan sistem pembagian yang menguntungkan petani diharapkan jumlah petani tidak akan berkurang,” jelas Dada.

 

Sementara itu menurut Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Deddy Mulya, dari lahan yang dimiliki Pemkot sampai saat ini sudah dapat dihasilkan sekitar 5 Ton lebih untuk Pemkot Bandung. Dari hasil tersebut, sudah disalurkan untuk korban banjir sekitar 3 ton, dan sisanya dalam bentuk gabah kering giling masih tersedia di lumbung padi sebagai cadangan pangan.

 

”Sejak tahun 2009, dari lahan pertanian Pemkot sudah dihasilkan sekitar 5 ton untuk Pemerintah Kota Bandung dan sekitar 3 ton sudah disebarkan untuk korban bencana banjir, sedangkan sisanya dalam bentuk gabah kering giling masih tersimpan di lumbung padi, sebagai cadangan pangan,” ujar Deddy.

 

Deddy pun menuturkan dipilihnya jenis padi ciherang yang ditebar hari itu, karena jenis padi tersebut memiliki beberapa keunggulan seperti produksi yang tinggi sekitar 6 ton/hektar, tahan terhadap serangan hama dan penyakit, baik ditanam di sawah irigasi dan rasanya yang pulen. (www.bandung.go.id)