Sukseskan Imunisasi Campak dan Polio di Kota Bandung

Sehubungan dengan banyaknya pertanyaan dan pengaduan masyarakat melalui rubrik Hotline Khusus Halo Kang Dada di HU Tribun Jabar mengenai Imunisasi Campak dan Po

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:37
Sukseskan Imunisasi Campak dan Polio di Kota Bandung
Sukseskan Imunisasi Campak dan Polio di Kota Bandung

Sehubungan dengan banyaknya pertanyaan dan pengaduan masyarakat melalui rubrik Hotline Khusus Halo Kang Dada di HU Tribun Jabar mengenai Imunisasi Campak dan Polio, sebagai hasil koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan dinas/instansi terkait Kota Bandung dapat kami informasikan beberapa hal sebagai berikut :

  1. Pemerintah Kota Bandung memberi perhatian khusus terhadap pembangunan di bidang kesehatan dimana hal tersebut telah dituangkan dan menjadi salah satu dari Tujuh Agenda Prioritas Kota Bandung Tahun 2009 - 2013. Dalam penerapannya, upaya yang dilaksanakan adalah dengan meningkatkan kualitas dan akses pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang bermutu, mudah, merata, dan terjangkau, serta meningkatkan promosi dan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kesehatan di Kota Bandung.

  2. Salah satu tahapan penting dalam pembangunan di bidang kesehatan adalah pengembangan lingkungan sehat, penyediaan obat dan perbekalan kesehatan, pemberdayaan masyarakat, penyediaan sarana-prasarana kesehatan, standarisasi pelayanan kesehatan, serta pencegahan dan penanggulangan penyakit menular sedini mungkin.

  3. Mengenai adanya rencana kegiatan imunisasi campak dan polio yang akan dilaksanakan secara serempak di Kota Bandung, hal tersebut merupakan satu upaya preventif (pencegahan) yang ditempuh untuk meningkatkan pelayanan kesehatan secara komprehensif bagi masyarakat Kota Bandung, juga sebagai upaya mendukung Kampanye Imunisasi Campak dan Polio secara nasional.

  4. Konsep Paradigma Sehat adalah pembangunan kesehatan dengan prioritas utama pada pelayanan peningkatan kesehatan (promotif) dan pencegahan penyakit (preventif) secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan, dibandingkan dengan upaya pelayanan penyembuhan/pengobatan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif). Konsep tersebut kemudian diterapkan melalui beberapa kegiatan diantaranya adalah pemberantasan penyakit menular melalui upaya pengebalan tubuh atau disebut dengan imunisasi.

  5. Imunisasi adalah suatu cara pencegahan penyakit melalui peningkatan kekebalan tubuh secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga mampu memberikan perlindungan kesehatan serta memutus mata rantai penularan penyakit.

  6. Tujuan utama imunisasi adalah menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit-penyakit menular yang sangat potensial untuk menimbulkan wabah dan kematian terutama pada balita, seperti penyakit polio, difteri, dan campak yang dapat berakibat pada kematian dan kecacatan.

  7. Dalam Resolusi Mejalis Kesehatan Dunia (World Health Assembly) Tahun 2003, Indonesia memiliki komitmen untuk menurunkan kesakitan dan kematian akibat campak dengan melaksanakan Kampanye Imunisasi Campak.

  8. Berdasarkan kajian terhadap laporan cakupan imunisasi rutin dan tambahan, data surveilans campak dan polio, serta survey cakupan imunisasi, untuk pengendalian penyakit campak dan polio perlu dilakukan pemberian imunisasi tambahan campak pada anak usia 09-59 bulan dan imunisasi tambahan polio pada anak usia 0-59 bulan. Secara nasional, Kampanye imunisasi Campak dan Polio tambahan tersebut secara bertahap dilaksanakan tahun 2009 s.d 2011 dimana tahap ini akan dilaksanakan di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, Lampung, NTB, dan Papua.

  9. Tujuan dilaksanakannya imunisasi campak dan polio, diantaranya adalah sebagai berikut :
    • a. Untuk menghilangkan kelompok rawan Campak di daerah resiko tinggi.
    • b. Menjangkau anak yang belum mendapatkan imunisasi Polio Campak pada pelayanan rutin.
    • c. Memastikan tingkat imunitas di populasi cukup tinggi
    (herd immunity) dengan cakupan 95%.
    • d. Memastikan cakupan imunisasi Polio tambahan tinggi (minimal 95%).

 

Imunisasi Campak dan Polio akan diselenggarakan secara serempak pada tanggal 18 Oktober s.d 18 Nopember 2011. Adapun tahapan pelaksanaannya sebagai berikut :

  • a. Minggu pertama dan kedua, diupayakan seluruh pos telah selesai memberikan pelayanan imunisasi.
  • b. Minggu ke-3 (tiga) dipergunakan untuk

sweeping (mencari yang belum diimunisasi).

  • c. Minggu ke-4 (empat) validasi, evaluasi, laporan logistik dan penyelesaian administrasi.
  • d. Bulan Nopember pelayanan Posyandu dan imunisasi kembali ke jadwal semula.

 

Adapun sasaran dari penyelenggaraan imunisasi campak dan polio ini di Kota Bandung adalah 154.932 anak usia 0-59 bulan (Imunisasi Polio) dan 134.489 anak usia 09-59 bulan (Imunisasi Campak), serta penjaringan pemberian Vitamin A untuk balita yang belum mendapatkannya di bulan Agustus (Bulan Penimbangan Balita, sebagai sasaran untuk Polio dan campak).

 

Imunisasi Campak dan Polio di Kota Bandung akan diselenggarakan di sebanyak 1915 tempat pelayanan (pos). Beberapa hal yang dapat kami informasikan berkaitan dengan tempat dan tenaga pelaksana pelayanan imunisasi adalah sebagai berikut :

  • a. Imunisasi diutamakan di posyandu, puskesmas dan rumah sakit.
  • b. Kecamatan/puskesmas dapat dan akan menambah jumlah pos jika terdapat kelurahan resiko tinggi, geografis sulit atau daerah kumuh serta padat di perkotaan.
  • c. Setiap pos melayani rata-rata 100-150 anak balita.
  • d. Sasaran dan orang tua/pengasuh diminta untuk tetap di pos pelayanan imunisasi selama 30 menit setelah imunisasi dilaksanakan, sedangkan petugas tetap berada di pos minimal 30 menit setelah sasaran terakhir diimunisasi (kewaspadaan terhadap KIPI).
  • e. Setiap pos terdapat 2-3 petugas kesehatan yang bertugas melakukan screening dan memberi suntikan, 3-5 orang kader (mengatur antrian, mencatat, menetes vaksin polio, pergerakan sasaran), serta seorang supervisor bertanggungjawab di satu kelurahan (disesuaikan dengan kondisi wilayah).
  • f. Pelaksanaan imunisasi juga akan melibatkan tenaga kesehatan swasta, organisasi profesi, fakultas kedokteran, STIKES, AKBID, AKPER, dll, juga tentunya mengerahkan aparat pemerintah (Kelurahan, RW, RT), Karang Taruna, Pramuka, LSM, Organisasi Keagamaan, dan pesantren/santri.

 

Program Imunisasi Campak dan Polio dilaksanakan untuk meningkatkan population imunity (kekebalan masyarakat) sehingga dapat memutus rantai penularan PD3I (Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi) secara nasional.

Keberhasilan pelaksanaan imunisasi sangat bergantung pada dukungan dari seluruh komponen masyarakat dan pemangku kepentingan baik pemerintah, LSM, maupun swasta dalam menggerakkan masyarakat luas untuk berpartisipasi mendorong ibu/orang tua untuk membawa anaknya mendapatkan imunisasi. Oleh karena itu, kami menghimbau kepada seluruh masyarakat khususnya mereka yang mempunyai anak usia 0-59 bulan/balita untuk hadir di pos pelayanan imunisasi wilayahnya masing-masing agar anaknya mendapatkan imunisasi Campak dan Polio.

Dengan dukungan dan partisiasi aktif masyarakat, mudah-mudahan Imunisasi Campak dan Polio dapat berjalan dengan tertib, lancar, serta efektif dan efisien dengan harapan dapat memberikan sumbangan nyata bagi kesejahteraan anak, ibu serta masyarakat pada umumnya.

Demikian informasi yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi warga masyarakat Kota Bandung.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika     BULGAN ALAMIN Pembina Utama Muda NIP. 19560101 198209 1 002