APEL PAGI DAN PENYERAHAN REKOR MURI BELA NEGARA PELAJAR

Wali Kota Bandung Dada Rosada menerima penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas rekor penyelenggara pendukung pengajaran bela negara secara serentak

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:38
APEL PAGI DAN PENYERAHAN REKOR MURI BELA NEGARA PELAJAR
APEL PAGI DAN PENYERAHAN REKOR MURI BELA NEGARA PELAJAR

Wali Kota Bandung Dada Rosada menerima penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas rekor penyelenggara pendukung pengajaran bela negara secara serentak dengan mentor dan peserta terbanyak. Penghargaan diserahkan oleh MURI kepada Wali Kota Bandung pada apel pagi di SMU 3 dan 5, Jalan Belitung No.8, Kamis (22/12).

Atas penghargaan yang diberikannya tersebut, dalam sambutannya sebagai pembina apel, Wali Kota Bandung  mengucapkan syukur karena telah menerima penghargaan rekor MURI tersebut. Dada juga berharap rekor tersebut dapat memotivasi para pelajar untuk terus meningkatkan pemahaman dan kemampuan bela negara, agar dapat berkontribusi terhadap tegaknya harkat dan martabat bangsa.

"Saya berharap reor muri tersebut bukan sekedar untuk mencatatkan diri sebagai sesuatu yang luar biasa, tetapi yang lebih penting lagi adalah pemacu semangat untuk terus meningkatkan kapasitas dan kapabilitas diri demi meraih masa depan yang lebih baik lagi," ujarnya.

Selain itu Dada juga mengatakan konsep bela negara tidak semata-mata terkait dengan kemampuan mengangkat senjata untuk mengusir agresor tetapi juga terkait sikap mental yang tangguh dan mandiri, yang secara keseluruhan berorientasi kepada penguatan ketahanan nasional.

Persoalan tersebut terasa kian penting karena salah satu persoalan yang dihadapi bangsa ini adalah miskin mental dan rentan oleh pengaruh negatif dari luar.

"Kemampuan bela negara tentu tidak datang dengan sendirinya, tetapi harus melalui sebuah proses, mulai dari pengenalan dan pemahaman hingga kesiapan menghadapi situasi darurat," ucapnya.

Hal tersebut, menurut Dada berarti kemampuan bela negara menyangkut kesiapan fisik dan mental spiritual yang dibentuk melalui proses sosialisasi, yang dicirikan oleh sifat-sifat cerdas secara intelektual dan secara spiritual, sehat fisik, sehat mental, ramah lingkungan, makmur sosial, makmur ekonomi, mampu melestarikan dan mengembangkan seni budaya, berprestasi di bidang olahraga, serta menjadikan nilai-nilai ajaran agama sebagai jiwa dari berbagai aktivitas.

"Mudah-mudahan pula peningkatan kemampuan bela negara para pelajar bisa berjalan pararel dengan program dan kebijakan pemerintah, yang pada hakekatnya adalah menguatkan pondasi budaya yang peka dan peduli terhadap keutuhan NKRI," tegasnya.

Menurut Dada, disadari bahwa tidak setiap ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan berbentuk infiltrasi atau intervensi dalam bentuk fisikm tetapi acapkali dalam bentuk mental spiritual.

"Apalagi dalam suasana damai seperti saat ini,  kemungkinan terjadinya agresi relatif kecil, sehingga yang mungkin terjadi adalah infiltrasi pengrusakan mentak dengan berbagai cara," pungkasnya.

(www.bandung.go.id)