Jalur Alternatif Sumedang Sudah Siap

Mengantisipasi kemungkinan lonjakan arus mudik pada H-4 (Jumat, 20/10), jajaran Polres Bandung sudah siap melakukan pengamanan di jalur alternatif. "Arus mudik

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:31
Jalur Alternatif Sumedang Sudah Siap
Jalur Alternatif Sumedang Sudah Siap

Mengantisipasi kemungkinan lonjakan arus mudik pada H-4 (Jumat, 20/10), jajaran Polres Bandung sudah siap melakukan pengamanan di jalur alternatif. "Arus mudik tahun ini masih sulit diprediksi, meskipun tahun sebelumnya peningkatan terjadi pada pengguna kendaraan roda dua, tapi tahun ini jasa angkutan juga banyak yang menyewa," ujar Kapolres Bandung, AKBP Drs. Supratman, didampingi Kasatlantas Polres Bandung AKP Sugianto, S.H. Dikatakan Supratman, jalur alternatif Cijapati ditawarkan kepada pemudik untuk tujuan selatan (Tasikmalaya dan Garut). Sementara jalur alternatif Sayang dan Simpang, ditawarkan untuk pemudik menuju pantura via Sumedang. Kondisi jalur alternatif Cijapati mulai dari Cikancung, Kab. Bandung hingga Kadungora, Kab. Garut dalam kondisi baik. "Namun demikian, karena jumlah titik rawan cukup banyak karena kondisi jalan berbelok dan naik turun pengguna jalan diimbau untuk waspada," ujar Supratman. Selain mengimbau pengguna jalan untuk waspada, pihaknya mengingatkan agar kendaraan kurang laik jalan agar tidak melalui jalur alternatif Cijapati. Pihak kepolisian yang bertugas akan melarang kendaraan yang tidak siap jalan (rusak) dan kendaraan dengan muatan penuh atau tidak sesuai peruntukan. Sementara untuk jalur alternatif Sayang dan Simpang, merupakan jalur untuk menghindari kemacetan di simpang keluar Cibeusi-Jatinagor. Selain terdapat penyempitan di simpang Cibeusi-Jatinangor, penyempitan juga terjadi dekat tugu perbatasan hingga kampus Unwim kemudian di depan kampus Unpad kembali terjadi penyempitan. Jalur alternatif dari Bandung menuju timur, dipersiapkan dalam upaya mengantisipasi peningkatan volume kendaraan akibat perbaikan sejumlah titik diruas jalur pantura. Dua jalur alternatif untuk kendaraan pemudik menuju Sumedang untuk kemudian menuju Subang dan Indramayu serta Cirebon. Jalur alternatif Sayang dan Simpang, dipergunakan pengendara dari arah Sumedang menuju Bandung atau Garut. Kendaraan dari arah Sumedang dibantu petugas di lapangan diarahkan masuk jalur alternatif, hal ini dilakukan untuk memberi prioritas kendaraan dari arah Bandung. Demikian pula halnya dengan jalur alternatif Situraja Darmaraja. Jalur dipersiapkan untuk kendaraan dari arah Subang, yang menghindar kemacetan di Indramayu dan Cirebon. Kendaraan dari Subang, masuk Sukamantri ke Ciakar Sumedang lalu masuk ruas jalan Situraja Darmaraja untuk kemudian masuk ke Wado. Tes urine Lebih dari 30 orang sopir yang berada di Terminal Leuwipanjang, Bandung menjalani tes urine yang dilaksanakan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Polda Jabar, Kamis (19/10). Jumlah ini hanyalah sebagian kecil dari seluruh sopir yang ada di Terminal Leuwipanjang. "Rencananya tes urine dilaksanakan secara bertahap sampai dengan H+7," ujar Kasubdin Teknik Operasional Dinas Perhubungan Kota Bandung, Prijo Soebiandono yang ditemui wartawan di Terminal Leuwipanjang. Menurut dia, armada bus yang ada di terminal tersebut berjumlah sekira 1.160 bus. Sementara, setiap bus mempunyai dua sopir, sehingga diperkirakan jumlah sopir mencapai dua kali lipat jumlah armada bus yang ada. "Tapi, tidak semua sopir ada di Bandung, kan? Ada juga yang di Jakarta," tutur Prijo. Tes urin, ini dimaksudkan untuk mengurangi risiko kecelakaan akibat pengemudi yang mengonsumsi narkotika. Selain itu, tes ini juga hanya difokuskan untuk menghadapi arus mudik Lebaran.
Peta Mudik 2006
(www.bandung.go.id)