SIDAK SAMPAH PASAR CICADAS

Sebagai Kota Metropolitan yang sedang berkembang dengan pesat Kota Bandung memiliki permasalahan sampah yang cukup sukar untuk ditanggulangi karena kurangnya ke

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:42
SIDAK SAMPAH PASAR CICADAS
SIDAK SAMPAH PASAR CICADAS

Sebagai Kota Metropolitan yang sedang berkembang dengan pesat Kota Bandung memiliki permasalahan sampah yang cukup sukar untuk ditanggulangi karena kurangnya kepedulian dan partisipasi warga untuk bahu membahu dengan Pemerintah dalam menangani permasalahan tersebut, berkaitan dengan permasalahan tersebut Walikota Bandung M.Ridwan Kamil melaksanakan pemanatauan langsung dengan menggunakan sepeda ke daerah perempatan Cicadas – Kiaracondong untuk menanggapi keluhan pengguna jalan serta warga dengan adanya penumpukan sampah pada bahu jalan, Kamis pagi (30/01).

Emil sangat prihatin saat melihat tumpukan sampah yang menggunung tepat di bahu jalan perempatan depan Pos polisi Cicadas - Kiaracondong, ia juga menyesalkan dengan perilaku masyarakat yang dengan mudahnya membuang sampah di pinggir jalan dan bukan ke TPS (Tempat Pembuangan Sampah) yang dekat dengan lokasi timbunan sampah tersebut.

"Menyelesaikan masalah sampah di Kota Bandung, harus diiringi dengan kesadaran masyarakat untuk mematuhi aturan yang ada dalam menangani sampah yang ada dilingkungannya masing - masing dan bukan dengan membuang sampah ke jalan, hal ini terjadi karena ada beberapa masyarakat yang enggan membuang sampah langsung ke TPS," ujar Walikota Bandung Ridwan Kamil, saat meninjau tumpukan sampah di kawasan Cicadas, tersebut.

Dalam sidaknya di sekitaran pasar Cicadas tersebut ia juga menginstruksikan kepada Camat Cibeunying Kaler Deni Sani untuk berkoordinasi dengan jajaran lurah diwilayahnya agar dapat, mencari solusi terbaik untuk menangani tumpukan sampah yang sudah menggunung tersebut.

"Kita harus mengusahakan bagaimana caranya, agar besok sampah sudah tidak terlihat lagi di tempat ini dan tempat lainnya, saya akan menginstruksikan kepada Camat Cibeunying Kaler dan Camat Kiaracondong untuk mengkoordinasikan jajaran lurah di wilayahnya masing-masing agar bisa bekerja sama dengan PD Kebersihan dalam menangani masalah ini," paparnya.

Emil juga menambahkan bahwa sistem pengangkutan sampah di daerah perkotaan sebaiknya mencontoh di negara-negara Eropa, yaitu diangkut pada saat aktifitas perkotaan sepi pada tengah malam atau dini hari.

"Ini seperti yang dilakukan di negara-negara di Eropa, jadi sampahnya diangkut pada saat tidak ada aktifitas terjadi, yaitu tengah malam atau dini hari sehingga tidak mengganggu aktifitas masyarakat dan lalu lintas," tambahnya.

Namun, untuk menanggulangi masalah sampah, Emil mengatakan tidak bisa hanya mengandalkan petugas, terlebih lantaran jumlahnya yang terbatas.

"Yang susah itu, adalah mengedukasi masyarakat, agar tidak membuang sampah sembarangan. Jadi jangan hanya bisa menyalahkan pemerintah, " terang Emil.

Karena, lanjut Emil, untuk mengatasi masalah sampah, sebenarnya pemerintah sudah punya sistem dan mekanisme sendiri, salah satunya dengan penyediaan tempat pembuangan sementara (TPS).

Sementara itu pada kesempatan yang sama, Direktur Umum PD Kebersihan Cece H. Iskandar juga mengatakan bahwa, pihaknya siap dan sanggup melaksanakan pengangkutan sampah pada saat aktifitas masyarakat belum begitu ramai, ia juga mengatakan bahwa yang paling tepat adalah untuk mengangkut sampah pada pukul 1-2 dini hari.

"Ya paling akan kita angkut jam 1-2 dini hari, yang penting jam 6 sudah tidak ada sampah dengan catatan kalau bisa masyarakat tidak ada yang membuang sampah sembarangan lagi karena akan percuma melaksanakan pengangkutan sampah di malam hari, kalau selanjutnya tetap ada yang membuang sampah, Jadi ya masyarakatnya juga harus punya kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan," tegasnya.

Cece juga mengakui, sebenarnyan pihaknya sudah cukup sering melakukan sosialisasi ke masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan tetapi tetap saja sulit karena belum adanya kesadaran masyrakat secara bersama dalam melaksakannya.

"Kami juga sudah melakukan sosialisasi dengan aparat kewilayahan dari Kelurahan setempat , tapi tetap saja sulit karena memang masyarakat sendiri belum memiliki rasa kesadaran untuk mendorong diri mereka membuang sampah di TPS," sesalnya.

Cece juga mengatakan, mengangkut masalah di kawasan Cicadas ini tidak akan terlalu sulit, lantaran tidak ada pedagang yang buang sampah di sini dan kondisinya akan berbeda di dengan keadaan di Pasar Ciroyom atau Andir.

"Kalau di sini tidak ada pedagang, jadi relatif lebih mudah di banding di pasar Andir dan Ciroyom," tegasnya.

(www.bandung.go.id)