Paripurna DPRD Penetapan APBD TA 2007 Rp. 1,59 Trilyun APBD Kota Bandung TA 2007 disetujui Dewan

Sidang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung dalam Rapat Paripurna, Rabu (13/12/06), menyetujui Anggaran Pendapatan Daerah Kota Bandung Tahun Angga

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:31
Paripurna DPRD Penetapan APBD TA 2007  Rp. 1,59 Trilyun APBD Kota Bandung TA 2007 disetujui Dewan
Paripurna DPRD Penetapan APBD TA 2007 Rp. 1,59 Trilyun APBD Kota Bandung TA 2007 disetujui Dewan

Sidang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung dalam Rapat Paripurna, Rabu (13/12/06), menyetujui Anggaran Pendapatan Daerah Kota Bandung Tahun Anggaran 2007 sebesar Rp. 1.591.122.110.000,00 termasuk didalamnya penerimaan dari Pendapatan Asli daerah (PAD) Rp. 275.630.504.850, Sedangkan Anggaran Belanja sebesar Rp 1.595.961.065.000,00. Ketua Panitia Khusus (Pansus) Anggaran, H Lia Noerhambali SIP mengemukakan, rencana total Pendapatan pada Nota Keuangan RAPBD TA 2007 sebelum sebesar Rp. 1.558.456.110.000,00. namun selama pembahasan terdapat peningkatan dari PAD, Daana Perimbangan dan lain-lain Pendapatan yang sah sebesar Rp. 32.666.000.000,00, sehingga Pendapatan menjadi Rp. 1.591.122.110.000,00. Sedangkan rencana total Belanja, sebelum pembahasan sebesar Rp. 1.502.995.065.078,00. Setelah pembahasan, terjadi peningkatan, diantaranya dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus, sehingga menjadi Rp. 1.595.961.065.000,00. Walikota Bandung, H Dada Rosada SH, MSi dalam sambutannya mengemukakan APBD 2007 terukir sebagai sejarah baru, yang memperlihatkan kepada masyarakat, tentang kepatuhan-kepatuhan atas norma-norma yang harus dilakukan, dipenuhi sekaligus niat nyata terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam berbagai aspek. Beradasarkan dorongan pencintaan sejarah Kota Bandung yang monumental, anggap APBD 2007, harus jadi basis penguatan atas visi Kota Bandung sebagai Kota Jasa yang Bermartabat. Sehingga program dan kegiatan, teranggkum dalam APBD lebih tegas dan jelas pemihakannya. “Kami sangat menyadari bahwa APBD Kota Bandung TA 2006 yang dijadikan dasar akselarasi Kota Bandung Bermartabat, harus diimbangi dengan upaya penguatan. Karena percepatan, sangat mungkin menyisakan beberapa aspek ayang harus diperkuat” ungkapnya. Sebagai tindak lanjutnya, dalam penyusunan APBD 2007, disebutkan walikota, ditetapkan indicator makro yang cukup realistis yang meliputi 13 aspek. Yaitu Indeks Pembangunan Manusia (IPM) diproyeksikan 79,30, Indeks Pendidikan (90,62), Indeks Kesehatan (80,62), Indeks Daya Beli (64,66). Laju Pertumbuhan Penduduk (1,17 %), penduduk miskin 81.317 KK, pengangguran 172.940 jiwa, Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) 8,25 %, Inflasi 6 %. Sementara jumlah investasi, diperkirakan di Tahun 2007 sebesar Rp. 4,1 trilytun. “Tapi karena kita inginkan pertumbuhan ekonomi Tahun 2008 sebesar 11 %, --maka pada Tahun 2008, ditargetkan ada investasi 7,4 trilyun. -- Jadi dengan investasi sebesar ini, harapan LPE 11 % di tahun 2008, bisa tercapai”, tandasnya. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan (ADHK) Rp. 24.493.820,00. PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) Rp. 47.079.416,00 dan PDRB perkapita sebesar Rp. 20.706.746,00. Dibanding indicator Kota Bandung Tahun 2006, yang terealisasi sampai Juni, masing-masing aspek mengalami perbaikan, kecuali pada indicator penggaguran, terdapat peningkatan jumlah dari 103.221 jiwa menjadi 172.940 jiwa. Peningkatan ini dilatarbelakangi asumsi, masih terjadinya pemutusan hubungan kerja akibat penutupan kegiatan industri dan relokasi industri ke luar Kota Bandung. APBD 2007 dikatakan walikota, menjadi kondisi yang sangat menentukan bagi terwujudnya Koata Bandung yang mantap pada Tahun 2008. Karena Pemkot menentukan beberapa prioritas program dan kegiatan pembangunan yang berintikan program prioritas pembangunan yang meliputi 7 bidang, yaitu pendidikan, kesehatan, kemakmuran, lingkungan hidup, seni budaya, olahraga dan agama. Pengaturan Taman Air Mancur Sukajadi Terkait dengan munculnya kekecewaan pengunjung Taman Air Mancur Sukajadi, karena air mancurnya tidak jalan, dikatakan walikota, bukanlah kerusakan. Namun Pemkot melalui Dinas Pertamanan, melakukan pengaturan aktifnya air mancur, 3 kali aktif setiap harinya. Yaitu di Pagi hari Pukul 07.00 s.d 09.00, Siang hari Pukul 12.00 s.d 14.00, Sore hari Pukul 17.00 a,d 21.00. “Ini merupakan upaya penghematan” ucapnya. Untuk tetap terjaganya keberadaan taman, walikota menghimbau kepada masyarakat, khususnya yang berada di sekitar lokasi taman, ikut memelihara, termasuk menegur jika ada tangan-tangan jahil yang mencoba merusak, atau melaporkannya kepada Dinas Pertamanan Jalam Ambon melalui Hotline (022) 4231921. (www.bandung.go.id)