Peresmian Taman Abdi Negara Eks TPA Pasir Impun

Gayung bersambut, kata pun terkait. Keinginan menjadikan eks TPA Pasir Impun menjadi Taman Hutan Kota mendapat respon Pemerintah Provinsi Jawa Barat, bahkan Gub

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:31
Peresmian Taman Abdi Negara  Eks TPA Pasir Impun
Peresmian Taman Abdi Negara Eks TPA Pasir Impun

Gayung bersambut, kata pun terkait. Keinginan menjadikan eks TPA Pasir Impun menjadi Taman Hutan Kota mendapat respon Pemerintah Provinsi Jawa Barat, bahkan Gubernur meminta Walikota untuk membuat taman-taman Tegalellega lainnya di Kota Bandung. “Peresmian Taman Abdi Negara sebagai taman hutan kota, adalah rangkaian upaya dari tekad mewujudkan Bandung Hijau 2006. Sebagai ruang terbuka hijau, alih fungsi dari eks TPA Pasir Impun, merupakan momentum percepatan memulihkan ekosistem Kota Bandung. Sehingga dimasa depan, pewaris Kota Bandung mrenikmati hidup bermartabat dengan alam dan lingkungan yang berkualitas”, ucap Walikota Bandung H Dada Rosada SH, MSi saat bersama-sama Gubernur Jabar Drs H Danny Setiawan MSi meresmikan Taman Abdi Negara eks TPA Pasir Impun, Kelurahan Karang Pamulang Kecamatan Cicadas, Rabu (20/12/06). Dihadiri unsur Muspida Jabar dan Kota Bandung, Ketua DPRD dan sejumlah pejabat public. Acara ditandai pembukaan tirai papan nama taman, pemberian tropi para juara lomba kelompok tani (Poktan), yaitu Poktan Cigagak Kel palasari/ Cibiru (Juara I), Poktan RW 08 Cisurupan/Cibiru (Juara II) dan Poktan Tujuh RW 08 Kel Mekarmulya/Rancasari (Juara III), beasiswa kepada 50 anak SD, serta penanaman pohon oleh Gubernur dan Walikota. Selanjutnya dikatakan walikota, untuk mendukung program Gubernur, yaitu gerakan Rehabilitasi Lahan Kritis (GRLK) dan Program Pusat yaitu Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (Gerhan), dikatakan walikota, telah dilakukan penanaman pohon penghijauan di kawasan Bandung Timur, yaitu di wilayah kecamatan Cibiru, Ujungberung dan Rancasari. Sedangkan program lingkungan hidup lainnya, akan melaksanakan kembali Gerakan Cikapundung Bersih (GCB), pada hari Sabtu (23/12), yang diharapkan dapat dihadiri Gubernur. Sementara untuk taman dan hutan kota, telah disiapkan pula lokasi lainnya yang akan dialih fungsi menjadi taman dan hutan kota, yaitu eks TPA Cicabe (4 Ha), Cipedes Sukajadi (1,5 Ha) dan Lapang Abra di Punclut Kelurahan Ciumbuleuit. Walikota juga mengundang Gubernur, menghadiri pencanangan diterapkan muatan local (Mulok) lingkungan hidup di SD, SMP dan SMS/SMK, pada 11 Januari 2007. “Langkah ini dilakukan, karena kami merasakan, tak mungkin menyelamatkan alam tanpa mengajak generasi muda, dan tidak mungkin memberikan pendidikan anak, jika tidak dilakukan sejak awal”, tandas walikota. Penerapannya untuk tingkat SD, SMP, SMA/SMK, mulok diberikan 2 jam dalam seminggu, dengan materi pembibitan, penanaman, pemeliharaan dan pengawasan lingkungan hidup (GP4LH), serta bagaimana mewujudkan Bandung yang tertib, bersih dan indah (K3). Sedangkan di tingkat TK, materi mulok beripa pengenalan. Menurutnya, alih fungsi TPA menjadi taman atau RTH merupakan kebutuhan atas sebuah realita, Kota bandung selama ini, telah kehilangan RTH dalam jumlah yang cukup besar. Dari luas wilayah 16.729 Ha, hampir 80 % menjadi kawasan yang terbangun untuk berbagai kepentingan. Akibatnya keseimbangan alam terganggu, bahkan 20 tahun terakhir, Kota Bandung harus memikul beban yang jauh lebih berat, terjadinya krisis ketersediaan air bersih, meranggasnya pohon-pohon pelindung dan pekatnya pencemaran udara. “Kota Bandung anu geus sakitu heurin ku tangtung, masih ditibanan ku pancen anu berat. -- Nya eta jadi wewengkon, anu bisa ngaronjatkeun kualitas hirup masyarakat anu jadi pangeusina. -- Lir ibarat paribasa, piit ngeundeuk-ngeundeuk pasir, sawatara urang Bandung ukur bisa miharep kotana nanjung bari teu metakeun tarekah naon-naon. Balukarna Bandung tetep gering ngalanglayung, Cikapundung geus kadung pundung, kitu deui tutuwuhan di gunung geus embung sirungan. Urang baris kaduhung gede, lamun Bandung anu jadi indung sarebu gunung-gunung, teu buru-buru dijait tina kasakitna. Insya Allah dibarengan patekadan anu gilig ti sakumna warga katut pamarentah Kota Bandung sareng Provinsi Jawa Barat, Bandung Hijau 2006 anu mangrupi salah sahiji tarekah ngawujudkeun visi Bandung Kota jasa Bermartabat, ngawujud kalawan tandang dina wanda jeung rupa anyar, jadi hutan kota jeung taman kota”, tandas walikota. Gubernur Jabar, Danny Setiawan mengemukakan, sejak ia menjabat, telah mempunyai komitmen kuat untuk merehabilitasi kualitas daya dukung dan daya akumulasi lingkungan hidup di Provinsi Jawa Barat. Karena jawa Barat mempunyai lahan kritis yang sangat luas. Padahal mempunyai visi menjadikan Jawa Barat sebagai provinsi termaju dan terdepan mitra ibukota negara. Semenatara otensi sumber daya masyarakat pun, terbanyak dibanding provinsi lainnya di Indonesia. Karenanya, Pemprov menetapkan program GRLK, yang diharapkan bisa memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas lingkungan hidup, termasuk merevitalisasi taman-taman dan hutan kota. “Jadi kalau Walikota Bandung bersemangat merevitalisasi taman dan hutan kota, Saya sangat mendukung maksimal. Karena Kota Bandung merupakan ibukota Provinsi Jawa Barat, yang harus memberikan contoh kepada kabupaten/kota lainnya di Jawa Barat”, tandasnya. Ridwan Elmanik atas nama masyarakat, khususnya warga sekitar eks TPA, selain bersyukur, menyampaikan terima kasih sekaligus mendukung sepenuhnya, keputusan Gubernur Jabar, Drs H Danny Setiawan MSi dan Walikota Bandung, H Dada Rosada SH, MSi, menjadikan eks TPA Pasir Impun dijadikan taman hutan seperti Taman Tegallega. “Alhamdulillah, dengan menjadikannya taman hutan kota, Pasir Impun tempat yang dulunya kotor, penuh sampah dan polusi bau menyengat, mulai sekarang dan ke depan akan berubah menjadi tempat yang indah. Ini adalah nikmat dan saya atas anama seluruh warga mengucapkan terimakasih”, ucapnya. (www.bandung.go.id)