Berita

RIDWAN KAMIL DAN ENGGARTIASTO SURVEI PASAR, KONDISI PANGAN KOTA BANDUNG AMAN

Menteri Perdagangan Republik Indonesia Enggartiasto Lukita menyatakan bahwa kondisi pasokan beras dan komponen pangan di Kota Bandung menjelang Ramadhan aman. H

Miftah Jumat, 05 Mei 2017 17:18
RIDWAN KAMIL DAN ENGGARTIASTO SURVEI PASAR, KONDISI PANGAN KOTA BANDUNG AMAN
RIDWAN KAMIL DAN ENGGARTIASTO SURVEI PASAR, KONDISI PANGAN KOTA BANDUNG AMAN

Menteri Perdagangan Republik Indonesia Enggartiasto Lukita menyatakan bahwa kondisi pasokan beras dan komponen pangan di Kota Bandung menjelang Ramadhan aman. Hal itu dikemukakannya usai meninjau kondisi harga pangan di Pasar Kosambi Kota Bandung, didampingi Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil, Jumat (5/5/2017).

Ia menuturkan bahwa tidak perlu ada kekhawatiran kelonjakan harga pangan yang terlalu drastis, terutama untuk komponen beras, daging, telur, minyak dan gula.

“Pak Wali sudah menyatakan kepada saya bahwa di Kota Bandung beliau mengendalikan betul mengenai pasokan pangan, dan ada tim pengendalian pangan. Maka kita yakin bahwa beras aman, itu yang sangat utama,” kata Menteri Enggartiasto.

Selain beras, Enggartiasto juga memperhatikan kondisi harga gula. Ia mengatakan, harga gula di pasar ritel modern sudah bisa stabil di angka Rp12.500. Sementara itu di pasar tradisional, harga masih sedikit lebh tinggi. Namun pihaknya sudah mengantisipasi dengan pengaturan pasokan yang dikerjasamakan dengan Bulog.

“Bulog akan segera turun dengan gula curah yang 50 kg untuk kemudian silahkan ditimbang oleh pedagang pasar. Mereka membeli dengan Rp11.300, lalu mereka menjual dengan maksimum Rp.12.500. Khusus yang kiloan mereka beli dari Bulog Rp11.900 dijual juga dengan maksimum 12.500,” jelasnya.

Enggartiasto juga memastikan bahwa kenaikan harga daging ayam dan telur tidak akan terlalu signifikan karena persediaan yang melimpah. Saat ini, kondisi pasokan telur ayam untuk Kota Bandung melebihi kapasitas. Pihaknya pun tidak akan menurunkan harga untuk menyesuaikan dengan kondisi ekonomi di sisi peternak.

“Kalau telur ayam dan daging ayam ada kenaikan-kenaikan ya biarkan saja dulu. Peternak dan petelur itu rugi. Saya menerima para pengusaha petelur ini mereka menyatakan keberatan. Tidak akan ada kenaikan yang terlalu tinggi karena supply-nya begitu banyak,” ujarnya.

Ridwan Kamil menambahkan, pihaknya sendiri telah bersiaga jika harga-harga di pasar sudah mulai tidak stabil. Ia sendiri selalu mendapat laporan harian dari PD. Pasar Bermartabat terkait kondisi harga sembako. Jika sudah ada potensi kenaikan harga yang signifikan, pihaknya lanngsung berkoordinasi dengan Bulog untuk kembali menstabilkan harga.

“PD Pasar melaporkan harian pergerakan harga. Selama masih normal belum ada tindakan. Jika mulai ada macam-macam baru kami melakukan koordinasi. Ujung-ujungnya biasanya operasi pasar dengan Bulog supaya harga bisa stabil,” ujar Ridwan.

Ia juga menginstruksikan kepada PD. Pasar Bermartabat untuk mensosialisasikan pangan-pangan alternatif, seperti daging sapi segar atau daging sapi beku, agar masyarakan punya banyak pilihan sumber pangan. Ia berharap tidak ada lonjakan harga menjelang bulan puasa dan hari raya Idul Fitri.

“Mudah-mudahan menjelang bulan puasa sampai Lebaran tidak terdapat eskalasi yang berlebihan terkait harga harga sembako,” katanya.