Berita

PENTAS DI BALAI KOTA BANDUNG, KAHITNA PULANG KAMPUNG

Musisi Yovie Widianto mengaku berbangga hati tatkala ia bersama grup band Kahitna bisa tampil di Balai Kota Bandung. Kahitna memenuhi undangan Pemerintah Kota B

Miftah Kamis, 06 Juli 2017 16:36
PENTAS DI BALAI KOTA BANDUNG, KAHITNA PULANG KAMPUNG
PENTAS DI BALAI KOTA BANDUNG, KAHITNA PULANG KAMPUNG

Musisi Yovie Widianto mengaku berbangga hati tatkala ia bersama grup band Kahitna bisa tampil di Balai Kota Bandung. Kahitna memenuhi undangan Pemerintah Kota Bandung untuk memeriahkan acara Halal Bil Halal di Plaza Balai Kota Bandung, Kamis (6/7/2017).

Pasalnya, Bandung memiliki sejarah tersendiri bagi grup band yang telah berusia 31 tahun itu. Yovie mengatakan, sebagian besar lagu-lagu Kahitna lahir di Bandung.

“Bandung itu adalah kota yang paling inspiratif. Lagu-lagu Kahitna itu banyak diciptakan di Bandung. Ada di Dago, Cimanuk, Jalan Aceh, Cihapit, banyak tempat yang proses di situ,” ungkap Yovie.

Maka, saat tampil di Kota Bandung, khususnya di Balai Kota, ia merasa kerinduan itu muncul kembali. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada pemerintah kota atas kesempatan yang diberikan bisa tampil di jantung kota yang melahirkan band yang membesarkan namanya itu.

“Ketika ke Bandung itu seperti ke rumah aslinya kita. Selalu exciting, senenngnya, kami memang diakui sebagai band bandung, dim anapun kami berada. Jadi kami merasa terhormat bisa ada di sini, di Balai Kota,” katanya.

Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil pun mengapresiasi Kahitna yang telah menghibur hati berbagai generasi. “Tiga puluh satu tahun itu, untuk ukuran band dan komunitas kreatif itu, umur yang sangat panjang. Mungkin bisa rekor MURI,” ujar Ridwan.

“Pesannya sederhana jika manajemen baik dan orang yang terlibat berkomitmen pada bidang yang dicintainya hasilnya seperti ini (Kahitna) rezeki mengalir lagunya abadi, fans makin mencintai,” imbuhnya.

Pemerintah Kota Bandung sendiri sangat memahami bahwa Bandung hidup dari kreativitas. Maka, pemerintah harus turun tangan dalam memelihara jiwa kreativitas Bandung dengan memberikan fasilitas-fasilitas yang memadai bagi para seniman.

“Dulu negara tidak turun (tangan). Sekarang setelah saya jadi wali kota, negara turun (tangan). Maka kita menyiapkan Bandung Creative Center, salah satunya ada studio musik. Jadi seniman yang kebingungan tidak punya uang bisa digratiskan dengan fasilitas teknologi tercanggih,” terang Ridwan.