Kesehatan

Waspada! Ini Penyebab Polio Mendadak Bisa Terjadi

Kasus polio mendadak yang terjadi di Aceh ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB) oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Bahkan, Kemenkes telah membuat surat edaran sebagai pedoman bagi para tenaga kesehatan. 

Humas Kota Bandung Kamis, 24 November 2022 12:58
Ilustrasi polio,penyebab polio, gejala polio, imunisasi polio. (sumber : Shutterstock/Dan76)
Ilustrasi polio,penyebab polio, gejala polio, imunisasi polio. (sumber : Shutterstock/Dan76)

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Anhar Hadian menyampaikan, surat edaran terbagi menjadi dua, yakni untuk Aceh dan luar Aceh.

"Untuk di luar Aceh, tindakan yang harus dilakukan adalah menguatkan tracing Surveilans Acute Flaccid Paralysis (AFP) atau biasa dikenal dengan lumpuh layuh mendadak yang terjadi pada usia di bawah 15 tahun," jelas Anhar.

Surveilans AFP ini merupakan pengamatan terhadap semua kasus lumpuh layuh akut (AFP) pada anak usia di bawah 15 tahun yang merupakan kelompok rentan terhadap penyakit polio.

Oleh karena itu, ia mengimbau kepada masyarakat Kota Bandung untuk segera melaporkan ke puskesmas terdekat jika menemukan kasus serupa terjadi di sekitarnya.

"Kalau masyarakat menemukan ada siapapun yang tiba-tiba kakinya lemas dan lumpuh bukan karena kekerasan atau kecelakaan, segera lapor ke puskesmas. Kami akan melakukan tindakan pengambilan sampel lumpuh layuh akut," ungkapnya

Sebab, hasil tracing surveilans yang diminta pemerintah pusat untuk terus dikuatkan ini sangat tergantung kepada sajuh mana masyarakat mau melaporkan kasus polio mendadak. 

Lalu, upaya selanjutnya yakni penguatan imunisasi vaksinasi polio. Ia menambahkan, bagi seluruh masyarakat untuk segera melengkapi imunisasi vaksinasi polio anaknya.

"Kalau vaksinasi lengkap, kekebalan kelompok terbentuk. Sehingga, jika virus polio masuk ke tubuh pun tidak akan masalah," ujarnya. 

Sebab, polio merupakan penyakit yang penularannya fekal-oral, melalui tinja masuk ke mulut. Penularan fekal-oral bisa terjadi kalau kondisi lingkungan masyarkat tidak baik, seperti banyak sampah dan lalat. 

"Bisa juga karena kotoran dibuang sembarangan. Lalatnya hinggap di kotoran lalu pindah ke makanan. Atau cuci tangan tidak pake sabun kalau mau makan," ucapnya.

Ia menekankan, kebiasaan mencuci tangan atau pola hidup bersih dan sehat (PHBS) bukan hanya mencegah Covid-19, tapi juga untuk mencegah polio. Minimal penggunaan handsanitizer sebelum beraktivitas. 

Untuk kasus polio mendadak seperti di Aceh, Anhar pastikan tidak ada kasus serupa di Kota Bandung. Sebab surveilans AFP Kota Bandung relatif ketat.

"Sebenarnya Indonesia sudah dinyatakan bebas polio. Bukti bebas polio ini terlihat dari tidak adanya kasus dan tracing surveilansnya aktif. Usia rentan terkena polio itu di bawah 15 tahun," imbuhnya. (din)**


Kepala Diskominfo Kota Bandung


Yayan A. Brilyana