Kekerasan Dalam Keluarga Menimbulkan Rendahnya Potensi Keluarga

Jika tidak tejadi kekerasan dalam kehidupan rumah tangga, sangat mungkin potensi keluarga akan berkembang dan menghasilkan dinamika keluarga yang maju dan tangg

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:31
Kekerasan Dalam Keluarga Menimbulkan Rendahnya Potensi Keluarga
Kekerasan Dalam Keluarga Menimbulkan Rendahnya Potensi Keluarga

Jika tidak tejadi kekerasan dalam kehidupan rumah tangga, sangat mungkin potensi keluarga akan berkembang dan menghasilkan dinamika keluarga yang maju dan tangguh. Sebaliknya, ketidak harmonisasn apalagi diwarnai kekerasan, anak akan  menjadi kekurangan bimbingan yang pada gilirannya kehilanagan arah.

Hal inidisampaikan Walikota Bandung H Dada Rosada SH, MSi dalam acara “Sosialisasi Terpadu Pemberdayaan Perempuan”, Senin (3/07/06), di Aula Kelurahan Margasari Kec Margacinta Bandung.  

Kegiatan bertema “Dengan sosialisasi Pemberdayaan Perempuan Kita Tingkatkan Ketaatan terhadap UU PKDRT, Perlindungan Anak dan Perda K3”. Diikuti 44 peserta, terdiri dari Kader Gender TP PKK Kecamatan Rancasari, Margacinta dan Bandung Kidul.

Selanjutnya dikatakan walikota, kegiatan sosialisasi ini, harus menjadi proses pembentukan kepribadian yang visioner. Artinya, pemahaman terhadap peraturan dan perundang-undangan, sehingga menjadi perisai masyarakat dari ganguan yang mengakibatkan merosotnya potensi sesorang. Sosialisasi ini juga, harus menjadi ajang pencerahan wawasan, agar perempuan memiliki peran dan pertisipasi yang semakin aktif dalam segala aspek kehidupan.

Dimensi hukum dalam pembangunan Kota Bandung, dikatakan walikota, saat ini dan masa datang menjadi lebih penting, karena muatan utama Bandung Kota Jasa yang Bermartabat, adalah keteraturan, kepatuhan dan penghormatan atas nilai serta norma-norma. Kepada penyelenggara dalam hal ini P2TP2 (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan), dan institusi  masyarakat lainnya memberikan perhatian besar terhadap pemberdayaan fungsi serta peran keluarga. Karena keluarga adalah wahana pembentukan sumber daya manusia yang paling dominant.

Ketua TP PKK Kota Bandung, Hj Nani Dada Rosada mengatakan, konsep kehidupan keluarga Bermartabat, dimulai dari diri sendiri dan mulai dari yang terkecil. Bila disederhanakan, konsep ini, seluruh anggota keluarga melakukan upaya untuk memenuhi kebutuhan dasarnya, meliputi pendidikan, kesehatan, kebersihan dan kemakmuran untuk keselamatan di dunia dan akherat. Termasuk pemahaman terhadap Undang-Undang Penghapusan Kekerasan di dalam Rumah Tangga, UU Perlindungan Anak dan Peraturan daerah Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan (Perda K3).

Tolok ukur keberhasilan sosialisasi, menurut Ketua TP PKK Kota Bandung, bukan pada banayaknya peserta sosialisasi, tapi pada perubahan sikap dan perilaku masyarakat, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku serta norma-norma yang berkembang dalam masyarakat.