TMMK-Bhakti Siliwangi Manunggal Satata Sariksa.

<!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman;

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:35
TMMK-Bhakti Siliwangi Manunggal Satata Sariksa.
TMMK-Bhakti Siliwangi Manunggal Satata Sariksa.

Manunggal Membangun Kelurahan (TMMK) di Kota Bandung, sebagai bagian dari Bhakti Siliwangi Manunggal Satata Sariksa (BSMSS) memiliki makna strategis, yakni melestarikan kemanunggalan TNI dengan rakyat, karena TNI lahir dari oleh dan untuk rakyat.

Lebih dari itu, TMMK bisa menjadi sumber inspirasi untuk mengembangkan makna keteladanan dalam menggerakkan potensi masyarakat, dicirikan dengan kepedulian dan partisipasi aktif jajaran Kodim 0618/BS Bandung untuk memecahkan persoalan yang dihadapi warga Kota Bandung. ”Keberadaan TNI, tidak hanya mampu menjaga stabilitas dan keutuhan NKRI, tetapi juga bisa berperan sebagai agen pembaharu sekaligus pengungkit tumbuhnya semangat memberdayakan masyarakat lebih kreatif, mampu dan mandiri dalam melakukan proses perubahan,” kata Wali Kota Bandung, H Dada Rosada SH, M.Si dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wakil Wali Kota Bandung, Ayi Vivananda SH, pada upacara pembukaan kegiatan TMMK di Kelurahan Cigadung Kecamatan Cibeunying Kaler, bertempat di Lapangan Kompleks Perumahan Unpad II, Jalan Rancakendal Bandung, Selasa (18/11/08).

Acara ditandai penyerahan alat kerja berupa, bibit tanaman pelindung, penanaman pohon, pelepasan burung, bantuan pendidikan WAKAPS (Wajib Amal Kebaikan Antarkan Pendidikan Siswa) yang merupakan penyisihan sebagian penghasilan pegawai Pemkot Bandung, beasiswa swadaya masyarakat senilai Rp. 120 juta dan beras untuk keluarga miskin (raskin), serta peninjauan lokasi.

Pembangunan fisik dan non fisik pada setiap kegiatan TMMK, dikemukakan wali kota, merupakan stimulus bagi masyarakat membangun daerahnya tanpa harus bergantung sepenuhnya kepada bantuan pemerintah. Diharapkan muncul inovasi, kreativitas dan semangat kemandirian warga kota dalam memperbaiki nasibnya sendiri. Karena pemerintah saat ini, lebih berperan sebagai fasilitator atas aspirasi dan prakarsa masyarakat sendiri.

Tujuan TMMK-BSMSS dipaparkan Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat (BKBPPM) selaku Ketua Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) TMMK, H Ubad Bachtiar SH, MM, adalah dalam upaya memelihara kemanunggalan, keterpaduan dan keserasian pemerintah, TNI dan masyarakat, sekaligus mendorong peningkatan peran serta, swadaya gotong royong dan kepedulian masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan, baik fisik maupun non fisik.

Kegiatan ini berlangsung selama 14 hari, mulai 18 Nopember s.d 1 Desember 2008. Sasaran fisik meliputi penetrasi/pengaspalan Jln Cigadung Wetan RW. 01, 05 dan 06 dengan volume 2.660 M2, perbaikan jembatan , Pemasangan tembok penahan air sepanjang 51 meter, pembangunan masjid, rehab 2 unit MCK, penataan mata air, penggantian pipa air bersih sepanjang 15 meter, pembuatan 1 septictank, pemasangan kran umum, penanaman 350 pohon pelindung dan priduktif serta rehab 3 rumah kumuh.

Kegiatan non fisik meliputi program anak asuh, sosialisasi penanggulangan sampah, penanggulangan penyalahgunaan narkoba, kerukunan umat beragama, pembentukan kelurahan siaga, penyuluhan dan pelayanan kesehatan, sosialisasi siskamrata, Pemilu dan budidaya ternak domba.

Pelaksana kegiatan, disebutkan Ubad, direncanakan akan melibatkan sedikitnya 240 oranmg, terdiri dari Tim Pokjanal TMMK Kota Bandung sebanyak 40 orang, TNI Satuan SSK 100 orang dan masyarakat 100 orang. Sedangkan pendanaan, bersumber dari APBD Kota Bandung dan swadaya masyarakat.

 

KEPALA BADAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

 

BULGAN ALAMIN