Revitalisasi Jalan Braga dan Pembukaan Braga Festival

<!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman;

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:35
Revitalisasi Jalan Braga dan Pembukaan Braga Festival
Revitalisasi Jalan Braga dan Pembukaan Braga Festival

Revitalisasi Jalan Braga, diharapkan akan menjadi ruh dan spirit dalam menciptakan perubahan dan kemajuan Kota Bandung di berbagai sektor. Revitalisasi kawasan ini, merupakan wujud kemauan semua pihak yang menghendaki icon Kota Bandung tampil menarik, alami, lestari dan kembali menjadi sentra kegiatan ekonomi yang dinamis dan membanggakan. 

Hal ini diungkapkan Wali Kota Bandung, H Dada Rosada SH, MSi dalam sambutannya, saat meresmikan revitalisasi Jalan Braga, yang dirangkaian peresmian  Braga Festival oleh Gubernur Jawa Barat, H Dede Yusuf, Selasa (30/12/08.

Perhatian dan perlakuan istimewa kawasan Braga, dikatakan Dada, bukan pertamakali dilakukan. Sejak beberapa tahun lalu, upaya menghidupkan kembali kawasan ini telah dilakukan berbagai stakeholder, tetapi belum menunjukan hasil yang diharapkan.

Penataan kawasan Braga menurutnya, tidak dapat dilakukan pada satu aspek dan oleh satu kelompok saja, melainkan harus diupayakan melalui pembuatan desain kawasan, yaitu revitalisasi secara menyeluruh, baik pada aspek kondisi fisik bangunan maupun aktivitas kawasannya, sehingga kawasan ini tampil dengan fungsi optimal dan menyandang citra sebagai icon Kota Bandung.

Sejak 2005 sampai 2007, dituturkannya, Pemkot Bandung telah melakukan revitalisasi. Diawali dari perbaikan kanan kiri trotoar dengan melandaikan dan melebarkannya 0,5 meter, penanaman 81 tanaman hias jenis Karet Benggol dan penggantian lampu hias. Di Tahun 2008, revitalisasi dilakukan pada upaya pengembalian bentuk arsitektural bangunan dengan pengecatan warna putih, penataan reklame dan penggantian meterial perkerasan jalan dari lapisan aspal, diganti batu Andesit, yang pada gilirannya dapat mendorong pemungsian Jalan Braga sebagai kawasan pejalan kaki.

Langkah ini menurutnya, didasarkan pada berbagai pertimbangan yang tidak sekadar menghadirkan estetika, tetapi benar-benar menghadirkan konsep revitalisasi yang dapat dipertanggungjawabkan dari berbagai aspek, terutama keilmuan.

Dalam pemilihan batu andesit sebagai material perkerasan jalan. Dipilih abatu andesit warna abu-abu terang, karena tingkat kekerasannya melebihi kekerasan batu andesit hitam yang mudah lapuk. Batu andesit abu-abu yang terang ini, menyangga beban dinamis dari sebuah jalan. Bahkan nilai estetikanya jauh lebih indah dibanding andesit hitam.

Revitalisasi kawasan Braga ini dikatakannya, bukan sekedar bertumpu pada penggunaan material jalan atau ornamen penunjang lainnya, melainkan bertumpu pada meningkatnya kualitas kawasan dalam memerankan fungsinya, sehingga Jalan Braga memberikan manfaat terhadap kemajuan kota.

Secara konkret, revitalisasi kawasan ini adalah upaya mengembalikan Jalan Braga sebagai salah satu etalase Kota Bandung, yang mempresentasikan nilai-nilai budaya lokal sehingga berkembang menjadi pusat kegiatan masyarakat yang unggul dan kompetitif.  Karena kawasan ini tumbuh dari kebanggaan serta rasa memiliki warga Kota Kota, khususnya para pelaku usaha di kawasan ini, masyarakat Braga dan sekitarnya.

Dada menuturkan, pasca revitalisasi,  Pemkot Bandung merencanakan berbagai kalender kegiatan mingguan, diantaranya even Braga Weekend Market yang merupakan meeting pointnya produsen industri kreatif Kota Bandung dengan para konsumennya, termasuk pertunjukan kesenian dan wisata kuliner.

”Saya berharap para pemilik bangunan dan pengusaha di kawasan Braga,  dapat merespon  upaya revitalisasi ini dengan melakukan pembenahan dan penataan ruang usaha sebaik-baiknya termasuk menjaga ketertiban, kebersihan dan keindahan lingkungan demi kepentingan bersama. -- Jadikan Braga ini sebagai milik dan kebanggaan bersama, agar kebangkitan ekonomi kota benar benar terwujud. Bagaimanapun juga, Pemkot Bandung tidak menghendaki kawasan ini mati suri lagi,” harap Dada.

Untuk menjadikan Braga sebagai pusat kegiatan sosial, budaya dan ekonomi kota, masih haris ditopang peningkatan kualitas infrastruktur lainnya. Dada merencanakan, diruas jalan ini akan disediakan kran air siap minum sekaligus meningkatkan pasokan air bersih dan pembangunan bak penampung air bersih untuk melayani kebutuhan masyarakat di kawasan ini.

Hanya saja tandasnya, jangan sekali-kali berfikir, revitalisasi sebagai pemaksaan hanya karena warna cat bangunan menjadi seragam. Sebaliknya harus dipahami sebagai bentuk tanggung jawab dan perlindungan Pemkot Bandung, terhadap kekayaan sosial, budaya dan ekonomi ternmasuk para pelaku usaha di kawasan ini karena sangat potensial untuk dikembangkan. ”Dan perlindungan ini sekali lagi, bukan untuk orang perorang atau dua orang, tapi untuk semua,” tandasnya.

Revitalisasi Jalan Braga dikatakan Wagub Jabar, H Dede Yusup, adalah sebuah terobosan dan bukti nyata, apabila sebuah kota dipimpin dengan hati dan nurani, apapun harapan masyarakat akan langsung terdengar. Dirinya juga menyarankan, agar Jalan Braga dilengkapi tempat-tempat duduk, lampu yang benderang dimalam hari sehinga kalau malam orang bebas berjalan kaki dengan nyaman dan santai.

Jalan Braga menurutnya, kaya dengan cerita dan khistoris. Orang masih banyak bercerita Ngabaraga atau berjalan-jalan di Braga. Braga adalah icon Kota Bandung, karenanya Pemprov Jabar merasa, perbaikan-perbaikan yang ada di Kota Bandung adalah juga tanggung jawab Pemprov Jabar. ”Bandung sebagai ibukota Prov Jabar harus semakin maju, berkembang, kotanya semakin asri, hijau, dengan banyak tanaman dan jauh dari sampah,” harapnya.

Braga Festival dikatakannya, adalah agenda Disbudpar Jawa Barat dan menjadi satu andalan dan prioritas bagi agenda-agenda tujuan wisata di Jawa Barat. ”Tentu saja bukan hanya di Kota Bandung, kita juga akan kembangkan dibeberapa daerah lainnya. – Braga Festival, informasinya harus sampai kenegeri-negeri internasional. Saya berharap teman-teman mediapun juga mempromosikannya dengan baik, sebaik memberitakan jika ada demo-demo,” ujarnya.

 

KEPALA BADAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

 

BULGAN ALAMIN