Disnaker Kota Bandung dan PT. Jamsostek (Persero) Merencanakan Saresehan Ketenaga Kerjaan

Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bandung berkerja sama dengan PT Jamsostek (Persero), berencana menggelar saresehan dan bursa tenaga kerja sekaligus pelatihan

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:35
Disnaker Kota Bandung dan PT. Jamsostek (Persero) Merencanakan Saresehan Ketenaga Kerjaan
Disnaker Kota Bandung dan PT. Jamsostek (Persero) Merencanakan Saresehan Ketenaga Kerjaan

Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bandung berkerja sama dengan PT Jamsostek (Persero), berencana menggelar saresehan dan bursa tenaga kerja sekaligus pelatihan ketenaga kerjaan singkat bagi warga Kota Bandung para pencari kerja.

"Kegiatan ini merupakan bagian upaya perlindungan tenaga kerja, yaitu memberikan jaminan hak-hak dasar pekerja atau buruh, kesamaan kesempatan serta perlakuan tanpa diskriminasi atas dasar apapun. Juga mewujudkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya dengan tetap memperhatikan perkembangan kemajuan dunia usaha," jelas Kepala Disnaker Kota Bandung, Ir Hibarni Andam Dewi di kantornya Jalan Martanegara Nomor 4 Bandung, Senin 11/05/09).

Dikatakan Hibarni, di era globalisasi tuntutan akan sumber daya manusia (SDM) berkualitas  semakin dibutuhkan, yaitu SDM yang memilki daya saing dan daya juang ditengah masuknya pasar yang  semakin kompetitif.

Laju pertumbuhan tenaga kerja kini menurutnya, sangat tidak seimbang dengan peluang usaha, sehingga daftar pencari kerja dan angka pengangguran terus bertambah panjang. Hibarni menyebutkan, sampai Tahun 2008, Disnaker Kota Bandung memprediksi, jumlah tenaga kerja potensial belum tertampung tidak kurang dari 171.000 orang. Kondisi ini berbanding terbalik dengan laju pertumbuhan jumlah perusahaan yang bergerak lambat, ditambah pemutusan hubungan kerja (PHK) yang menghantui para pekerja setiap saat. Adalah merupakan kewajiban Pemerintah Pusat maupun Daerah meningkatkan kualitas kehidupan warganya, diantaranya dengan memberikan peluang usaha seluas-luasnya, diikuti pembangunan kualitas ketenagakerjaan serta peningkatan perlindungan tenaga kerja.

Konsekuensinya, Pemerintah Kota Bandung harus dapat membuka akses dan kemudahan bagi masyarakat mendapatkan pekerjaan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, menjamin hak-hak dasar pekerja, menjamin kesamaan kesempatan serta perlakuan tanpa adanya diskriminasi atas dasar apapun kepada seluruh tenaga kerja, sehingga tercipta ketenangan dan kelangsungan usaha di Kota Bandung.

Kegiatan yang berlangsung selama 2 hari, mulai 13 s/d 14 Mei 2009 di Metro Trade Center (MTC) Jl. Soekarno Hatta. (13-14 mei 2009), selain bursa kerja dan saresehan antara Wali Kota Bandung, H Dada Rosada SH, MSi dengan masyarakat ketenaga kerjaan, juga diselenggarakan pelatihan atau kurusus tenaga kerja, pembinaan pekerja dan serikat kerja serta pemilihan pekerja teladan tingkat Kota Bandung.

Bursa tenaga kerja disebutkan Hibarni, akan menampung 31.029 lowongan kerja yang akan ditempatkan di 71 perusahaan, diantaranya di garment, swalayan, restaurant, hotel dan bank. Akta pendidikan dibutuhkan yaitu SLTA sebanyak 29.009 orang, lulusan D1 (177), D3 (1.602), D4 (37) dan S1 (204). Sedangkan kursus gratis yang dimulai 12 Mei 2009, dilaksanakan di Balai Besar Pelatihan Kerja Dalam Negeri (B2PKDN) selama 660 jam, meliputi otomotif, elektronik, menjahit, las, mekanik dan sekretaris untuk 224 calon tenaga kerja.

Selama 2 hari kegiatan, disediakan layanan konsultasi ketenagakerjaan yang berhubungan dengan syarat-syarat kerja dan perlindungan kerja, pelayanan kesehatan, sosialisasi perundang-undangan ketenagakerjaan serta program jaminan sosial tenga kerja. Akan hadir dalam acara ini, tidak kurang dari 1.000 orang undangan, termasuk diantaranya dari PT. Jamsostek, unsure perusahaan, balai latihan kerja (BLK), LPK/LLS serta masyarakat ketenagakerjaan.

Kerjasama Disnaker dengan PT. Jamsostek ini diharapkan meningkatkan tingkat produktifitas dan kesejahteraan baik bagi pekerja/buruh maupun pengusaha di perusahaan, meningkatkan jaminan social tenaga kerja, terciptanya ketenangan kerja dan kelangsungan usaha, perluasan dan kesempatan kerja, serta tercitanya partisipasi aktif pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja.

Kepala Badan Komunikasi dan Informatika
Bulgan Alamin