Bakti TNI KB Terpadu Kodim 0618/BS Bandung. Prioritas Targetkan Kesertaan KB Pria (MOP)

Tingginya laju pertumbuhan penduduk merupakan persoalan yang harus disikapi secara bijak, karena daya dukung alam tidak bisa berjalan paralel dengan pertambahan

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:35
Bakti TNI KB Terpadu Kodim 0618/BS Bandung. Prioritas Targetkan Kesertaan KB Pria (MOP)
Bakti TNI KB Terpadu Kodim 0618/BS Bandung. Prioritas Targetkan Kesertaan KB Pria (MOP)

Tingginya laju pertumbuhan penduduk merupakan persoalan yang harus disikapi secara bijak, karena daya dukung alam tidak bisa berjalan paralel dengan pertambahan manusia. Karenanya tidak ada pilihan lain kecuali mengintensifkan program keluarga berencana untuk meminimalkan pertumbuhan penduduk, antara lain merencanakan bangunan keluarga kecil, sehat, bahagia dan sejahtera.

Hal ini ditandaskan Wakil Wali Kota Bandung, Ayi Vivananda SH saat mencanangkan kegiatan bakti TNI KB-Kesehatan Tahun 2009 di Aula Citra Bakti Kodim 0618/BS Bandung, Jalan Bangka 2, Kamis (7/05/09). Dihadiri Dandim 0618/BS Bandung, Letkol Infantri Urip Wahyudi, Ketua TP PKK Kota Bandung, Hj Nani Dada Rosada, Kepala Badan Pemberdayaan Peremuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kota Bandung, Dra Wiwiek Idaryati, Ketua dan jajaran pengurus Persit Kartika Chandra Kirana, Ketua IBI Kota Bandung, para kepala puskesmas, Camat serta Danramil se Kota Bandung.

Mewujudkan keluarga kecil sehat sejahtera, dikatakan Ayi, inisiatif dan keinginan harus berawal dari warga kota sendiri. Peranserta dan partisipasi aktif masyarakat benar-benar sangat diperlukan. Sedangkan pemerintah sesuai perannya, memfasilitasi aspirasi dan prakarsa yang berkembang, sekaligus menanamkan kesadaran manfaat program KB-Kes bagi semua.

Ayi menambahkan, bakti TNI KB-Kes merupakan bukti kecintaan keluarga besar TNI terhadap lingkungannya. Kegiatan ini mampu mendukung terbentuknya kelurahan siaga, pencapaian peserta KB baru, pembinaan kemampuan ekonomi keluarga binaan, bina keluarga balita (BKB), remaja (BKR) dan lansia (BKL). Kontribusinya sangat dirasakan dalam pencapaian Bandung Cerdas, Bandung Sehat dan Bandung Makmur.

Bakti TNI KB-Kes di Jawa Barat, diakui Ayi, Kodim 0618/BS Kota Bandung selalu mendapat apresiasi sebagai penyelenggara terbaik. "Saya berharap bakti TNI KB-Kes tahun ini akan lebih produktif lagi, baik dari aspek kualitas maupun kuantitas. Dengan semangat HalloHallo Bandung, mari kita rebut kembali prestasi terbaik yang pernah kita raih. -- Dandim meraih Bakti TNI KB terbaik, dan Kota Bandung meraih penghargaan Adipura," harapnya sekaligus memerintahkan pimpinan SKPD terkait dijajarannya, bersungguh-sungguh menopang program, karena tingkat keberhasilannya akan mencerminkan hasil kerja bersama.

Letkol Infantri Urip Wahyudi mengharapkan, Kodim 0618/BS Bandung dalam pelaksanaan Bakti TNI KB di 2009 , mampu meraih prestasi terbaiknya sebagai juara I di Jawa Barat seperti yang dialami 2 tahun sebelumnya. Kegiatan ini, disebutkan Urip, direncanakan dilaksanakan selama 6 bulan, 1 April dan akan berakhir 30 September 2009. Pencanangan ditingkat pusat telah dicanangkan, namun pencanangan di Kota Bandung sedikit terlambat, karena kesibukan TNI dan Polri dalam pengamanan Pemilu Legislatif.

Cakupan utama yang menjadi sasaran pencapaian program, disebutkannya, yaitu pelayanan peserta KB jenis medis operasi pria atau (MOP) dan medis operasi wanita atau MOW. " Kalau MOW mungkin sudah biasa, tapi MOP nya ini yang agak berat. Namun saya berharap kepada para petugas lapangan, PLKB kerjasama dengan Danramil dan Babinsa bagaimana mensukseskan kegiatan ini untuk mendapatkan MOP sebanyak-banyaknya," harapnya.

Kepala BPPKB Kota Bandung, Dra Wiwiek Idaryati menuturkan, program KB di Kota telah menunjukan keberhasilan yang baik. Pengendalian kelahiran dengan KB, Kota Bandung telah berhasil menekan laju pertumbuhan penduduk alami 1,05 % . Indikator keberhasilan menunjukan, jumlah rata-rata anak dilahirkan 1,77 atau 1 anak untuk setiap wanita usia subur.

Wiwiek menambahkan, kesertaan KB Kota Bandung pun sudah cukup tinggi, yaitu 79,973 % namun dengan kontrasepsi yang mamsih didominasi jenis hormonal diantaranya pil dan suntikan. Untuk itu di tahun 2009, BPPKB Kota Bandung mentargetkan akseptor baru MOW 763 akseptor dan MOP 387 akseptor baru.

Untuk kesertaan KB mandiri di Kota Bandung, dikatakannya, Kota Bandung sudah mencapai angka 73 %. Ini menunjukan prasarana dan sarana pelayanan KB di Kota Bandung sudah cukup baik dan memadai sehingga masyarakat tidak sulit mendapatkan akses pelayanan.

"Keberhasilan pencapaian program ini, tentunya masih perlu terus upaya-upaya terutama meningkatkan kualitas kesertaan ber KB. Karena kontrasepsi pil dan suntikan yang tinggi menyebabkan angka DO yang tinggi. Aktifitas pria ber KB masih sangat rendah sehingga perlu ditingkatkan," tuturnya.

Kepala badan Komunikasi dan Informatika
Bulgan Alamin