Peresmian Topping UP Apartemen Bersubsidi Buah Batu Park

  Jumlah penduduk yang besar dengan tingkat kepadatan yang tinggi dan lahan terbatas, selain akan menekan berat upaya penyediaan ruang terbuka hijau (RTH), raw

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:35
Peresmian Topping UP Apartemen Bersubsidi Buah Batu Park
Peresmian Topping UP Apartemen Bersubsidi Buah Batu Park

 

Jumlah penduduk yang besar dengan tingkat kepadatan yang tinggi dan lahan terbatas, selain akan menekan berat upaya penyediaan ruang terbuka hijau (RTH), rawan berkembang kawasan pemukiman kumuh tidak layak huni.

"Dari lebih kurang dua setengah juta penduduk, hunian yang ada baru 350 ribu rumah. Padahal idealnya dengan jumlah penduduk sebesar ini, dibutuhkan sedikitnya 500 ribu hunian. Jadi Kota Bandung kekurangan 150 sampai 200 ribu hunian." Kata Wali Kota Bandung H Dada Rosada disela peresmian topping off apartemen bersubsidi Buah Batu Park, di Jalan  Adhiyaksa - Terusan Buah Batu Kecamatan Bandung Kidul. Diresmikan Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Mohamad Yusuf Ashari, Jumat (3/7/09).

Untuk memenuhi kebutuhan rumah hunian sekaligus mengupayakan keberadaan RTH, Pemerintah Kota Bandung telah berencana mengembangkan rumah hunian vertikal, baik rumah susun sederhana sewa (rusunawa) maupun rumah susun sederhana milik (rusunami). "Bagi Kota Bandung nampaknya lebih cenderung pada pengembangan rusunawa dan rusunami, tidak bentuk apartemen," tandasnya.

"Kota Bandung sudah memiliki model rumah tinggal vertikal rusunawa di Cingised Arcamanik dan di Jalan Industri Dalam Kecamatan Cicendo. Kita juga sudah merencanaklan akan dibangun secara bertahap di Jamika, Tamansari dan Sekeloa," imbuhnya.

Gubernur Jawa Barat H Akhmad Heryawan mengatakan, pembangunan kawasan hunian baru sangat tidak diharapkan berkembang menjadi atau merupakan perpindahan kawasan hunian kumuh lama ketempat yang lain, rusunawa ataupun rusunami harus benar-benar dikelola dengan baik.

Jawa barat dengan penduduk seperlima penduduk Indonesia lebih dari 42 juta jiwa, perlu harmonisasi pembangunan kota dan desa. Harus diupayakan nuansa pedesaan yang baik dan tidak kumuh. Dibuat model pembangunan desa yang baik sehingga warga desa tidak urban ke kota. "Pada 2010 kita merencanakan hadirkan rusunawa dan runami dibangun di Jawa Barat,".

Terkait program 1.000 tower yang digelindingkan kementerian perumahan rakyat, Menpera Yusuf Ashari menuturkan, Pemerintah  telah meningkatkan subsidi menjadi Rp 2,5 triliun dari sebelumnya Rp 22 milyar. Sebesar Rp 800 milyar diantaranya diperuntukan bagi rusunami.

Menpera berharap, pembangunan 5 tower apartemen Buah Batu Park seluas 1,2 ha dengan 1.500 unit hunian tipe 21 dan 36, direalisasikan tidak terlalu lama. "Rusunawa dan rusunami ini juga perlu dibentuk kelembagaan, seperti persatuan penghuni rumah susun untuk pengelolaan keberadaan hunian sesuai kewenangannya dalam bentuk peraturan daerah,".

Yusuf mengingatkan gubernur, pentingnya benar-benar memperhatikan daerah-daerah perbatasan dengan Propinsi DKI Jakarta dan Banten, jangan sampai yang semula merupakan kota penyangga berubah menjadi kota mandiri.

Terkait kependudukan di rusunamiYusuf menambahkan, perlunya difikirkan rusunami tahap kedua bagi penghuni yang setelah 5 tahun anggota keluarganya bertambah, hadirnya anak-anak yang terus tumbuh dan bertambah usia. Perlu pengaturan bias pindah dari unit yang semula kecil ke unit yang lebih luas, dirumuskan pengaturannya. (www.bandung.go.id)