Sosialisasi Pembangunan Stadion Gedebage
Mega proyek pembangunan stadion utama sepakbola Gedebage Bandung yang juga disebut West Java Stadium, pelaksanaannya diharapkan benar-benar transparan, prose

Mega proyek pembangunan stadion utama sepakbola Gedebage Bandung yang juga disebut West Java Stadium, pelaksanaannya diharapkan benar-benar transparan, prosedural, akuntabel, berkualitas dalam seluruh aspeknya, terhindar dari segala tindakan berbau korupsi. Untuk itu diperlukan kajian, bimbingan serta opini dari institusi penegak hukum dan pemeriksa keuangan.
Berkaitan dengan ini Pemkot Bandung menggelar sosialisasi rencana pembangunannya. Mendengarkan arahan Kepala Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) perwakilan Jawa Barat Akhmad Lutfi, Kepala Kejaksaan Tingi (Kejati) Jabar Drs M Amari SH, MH, dan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jabar Irjen Pol Timur Pradopo.
"Prinsip kehati-hatian, taat aturan dan asas manfaat dalam pelaksananaan mega proyek ini, harus menjadi pijakan utama. Karena keberlangsungannya merupakan pertaruhan akuntabiliitas Pemprop Jabar dan Pemkot Bandung sebagai pelaksana," kata Wali Kota Bandung H Dada Rosada di Aiditorium Rosada Balaikota Pemkot Bandung, Jalan Wastukanca 2, Selasa (14/7/09).
Sosialisasi dihadiri Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda, Ketua DPRD Kota Bandung H Husni Muttaqien, Presiden Direktur Penta Architekture (konsultan detail engineering design) Forest Jieprang sejumlah pejabat public terkait dan pengusaha.
Sosialisasi dikatakan Dada, segera akan ditindaklanjuti proses pelelangan pekerjaan konstruksi. Pelaksanaannya harus benar-benar clear diantaranya melalui pengujian atas desain enjinering, kesiapan lokasi dan pendanaan sesuai jadwal. Pelelangannya juga harus sesuai prosedur sehinga tidak berpotensi menjadi perbuatan melawan hukum.
Keberadaan stadion sepakbola Gedebage, menurutnya tidak saja akan menjadi landmark dan icon baru bagi Kota Bandung, tapi juga harus bias mendorong pertumbuhan pembangunan dan kesejahteraan bagi kawasan timur Kota Bandung khususnya kawasan primer baru Gedebage. "Salah perencanaan, cacat prosedur apalagi pelaksanaan pembangunannya menyimpang, maka manfaat berupa daya dorong bagi perwujudan kesejahteraan masyarakat akan gagal diraih,".
Persiapan kearah pelaksanaan konstruksi, Dada menuturkan, kemajuan kegiatan pengadaan lahan untuk bangunan dan jalan utama, kini telah mencapai 45,44 hektar atau 91,3 %. Sementara pembuatan konstruksi pondasi bawah badan jalan Timur-Barat dengan panjang 2,6 m telah selesai. "Ini akan dilanjut pembangunan jembatan jalan Cinambo Selatan dan terowongan Cimencrang. Insya Allah rampung pada Desember tahun ini,".
"Untuk pekerjaan konstruksi bangunan stadion berstandar FIFA dengan kapasitas 39 ribu tempat duduk ini diperlukan anggaran Rp 623,7 milyar. Dilaksanakan selama 3 tahun anggaran dan selesai di 2011," imbuhnya.
Ditempat yang sama, Presdir Penta Architecture Forest Tjiprang menuturkan, untuk menunjang akses jalan ke stadium terutama jalan bukaan tol (interchance) di kilometer 149 dikatakannya sudah ada sinyal positif. "Kita berharap Januari 2010 sudah dibuka. Kalaupun sekarang ini bukaan jalan tol sekarang dibuka belum bias berguna. Karena ada pembangunan jembatan jalan Cinambo Selatan di 2009 sekarang ini sedang berjalan. Begitu jembatan jalan ini selesai, bukaan jalan tol ini baru bias berguna, bisa dipakai,".
Terkait pengerjaan konstruksi, Kepala Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya (Distarcip) Kota Bandung H Juniarso Ridwan mengemukakan, akhir Juli 2009 ini untuk penyedia jasa konstruksi sudah ada, sehingga awal Agustus sudah berjalan. Terkait anggaran untuk tiap tahapan pembangunannya, sesuai Perda 6 Tahun 2009, disebutkan Tahap Pertama (2009) sebesar Rp 45, 268 milyar untuk pekerjaan timbunan, vertical drain akselarasi pedatan tanah, dinding penahan tanah dan drainase sementara. Tahap kedua (2010) Rp 278,36 milyar untuk pekerjaan timbunan, konstruksi bangunan, lapangan rumput dan mekanikal. Tahap ketiga (2011) Rp 293,07 milyar untuk pekerjaan konstruksi bangunan, finishing, mekanikal dan elektronikal. (www.bandung.go.id)