Flue Influenza A baru H1N1 (Flu Babi) Bisa Dicegah dengan PHBS
Flu Influenza A Baru (H1N1) atau sebelumnya dikenal Flu Babi, hingga 11 Juni 2009 telah dilaporkan 74 negara dengan jumlah penderita 28.774 orang, 114 dianta

Flu Influenza A Baru (H1N1) atau sebelumnya dikenal Flu Babi, hingga 11 Juni 2009 telah dilaporkan 74 negara dengan jumlah penderita 28.774 orang, 114 diantaranya meninggal dunia (0,5 %). Disejumlah negara terutama yang berdekatan dengan Indonesia yaitu Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Vietnam, Korea Selatan dan Australia, meski belum ada diberitakan meninggal, kasus suspect maupun confirm Flu Influenza A Baru H1N1 menyatakan telah ada.
"Kekhwatiran kita bagaimana jika terjadi kolaborasi Flu Influenza A Baru H1N1 dengan Flu Burung H5N1. Meski tingkat penyebaran terbatas dari unggas ke manusia, Flu Burung memiliki tingkat resiko kematian tinggi. Kita harus mewaspadai, meredupnya dan tidakadanya kasus Flu Burung di Kota Bandung selama tahun 2009, tidak berarti sudah hilang," kata Kepala Seksi Surveilance (pemantau penyakit) Dinas Kesehtan Kota Bandung, Koswara Sonka, dalam kesempatan rapat koordinasi penanggulangan Flu Burung (H5N1) dan Flu Babi (H1N1), di Taman Budaya Dago Tea House, Jalan Ir H Juanda Bandung, Rabu (22/07/09).
Direktur Jendral WHO (11 Juni 2009) menyatakan, kewaspadaan pandemic Influenza H1N1 telah ditingkatkan dari fase 5 ke fase 6, artinya telah terjadi penularan antar manusia sudah efisien dan berkelanjutan karena penyebarannya yang tinggi. "Sejak Mei 2009 pertama kali muncul di Indonesia, kejadian kasus supect Flu A Baru H1N1 khususnya di Kota Bandung, terdeteksi sebanyak 24 orang. Perlu kesiagaan kewaspadaan," imbuh Sonka.
Lebih lanjut Sonka mengatakan, Kota Bandung dengan mobilitas penduduk tinggi, memiliki potensi penyebaran yang besar. Terlebih setelah akses masuk menuju Bandung dari Singapur dan Malaysia sudah terbuka. Faktanya kasus ini mula ditemukan mmasuk Kota Bandung, justeru dari seorang warga Kecamatan Bojongloa Kaler yang baru pulang dari Amerika. Menderita demam tinggi, berobat ke Puskesmas dan dirujuk ke Flamboyan RS Hasan Sadikin.
"Berita terkini, ada 13 orang mahasiswa ITB seminar di Malaysia terpaksa dikarantina karena terserang virus ini. Juga 12 orang dari kelompok sekolah musik Elfa Secoria yang sedang mengikuti festival di Korea. Mereka ini pasti kembali ke Bandung,sementara RS rujukan terbatas,".
Sonka menambahkan, sebagai langkah antisipasi, masyarakat penting mengerti cara-cara mencegah dan tindakan apa yang harus dilakukan bila sakit dan dicurigai menderita Influenza H1N1. Perlu ada komunikasi, informasi dan edukasi secara terkoordinasi dan lintas program untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat.
Hingga saat ini kita sulit memastikan jumlah kasus yang menimpa warga Kota Bandung. Dinas kesehatan hingga saat ini belum pernah menerima hasil dari laboratorium, akhirnya kami tidak bisa mengumumkan secara legalitas berapa jumlah terindikasi dan yang positif kepada public. Sementara di Bandung sendiri telah terjadi penularan dari warga Bandung ke warga Bandung yang lain.
"Harus kita sepakati, pencegahan dan penaggulanggan hanyalah bias dilakukan bersama-sama, terkoordinasi lintas sector, tidak terkecuali masyarakat. Camat, Lurah juga RT dan RW secara berjenjang melapor jika mengetahui ada warganya terindikasi suspect virus ini. Semua rumah sakit juga siap melayani, tidak harus ke Flamboyan RSHS dan RS Rotinsulu,".
"Tidak kalah penting, masyarakat jangan panic apalagi ikut heboh. Karena Flue Influenza A Baru H1N1, dapat diatasi dengan pola hidup bersih dan sehat. Biasakan cuci tangan dengan sabun sebelum makan, bersihkan diri sehabis bepergian, menutup hidung dan mulut menggunakan masker sederhana atau saputangan ketika flue dan segera berobat ke puskesmas, dokter atau rumah sakit terdekat, "imbuh Sonka sekaligus menyampaikan rencananya, perlunya segera diterbitkan surat edaran Wali Kota Bandung menyusul SE Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan RI Nomor PM.01/D/I.4/1406/2009 dan SE Kepala Dinas Kesehatan Prop Jabar Nomor 443.4/9011/PLPP terkait kesiap siagaan menghadapi pandemic Influenza A Baru (H1N1) fase 6.
Ditempat yang sama, petugas KPP Bandara Husein Sastranegara, dr Amariyah Suci mengemukakan, mengantisipasi masuknya Flu Influenza H1N1, selama ini pihaknya menyediakan alert card yang harus diisi setiap penumpang pesawat yang datang dan pergi. Kartu ini selain memuat identitas diri penumpang dan kondisi kesehatan, juga Negara yang pernah pernah dikunjungi. Persoalannya, kartu ini sekarang sudah habis sehingga. Sementara thermo detector yang direncanakan akan dipasang di bandara, nampaknya juga akan lama terwujud karena pengadaanya harus melalui tender. "Sekarang kita hanya bias mengamatinya secara kasat mata," uajrnya. (www.bandung.go.id)