Puncak Peringatan Hari koperasi TK Koata Bandung tahun 2006

Gerakan Koperasi  Kota Bandung, selain perlu berupaya menjadi koperasi berprestasi dan mampu menangkap peluang usaha yang menghasilkan profit, diharapkan mampu

Sysadmin Saturday, 13 August 2016 09:31
Puncak Peringatan Hari koperasi TK Koata Bandung tahun 2006
Puncak Peringatan Hari koperasi TK Koata Bandung tahun 2006

Gerakan Koperasi  Kota Bandung, selain perlu berupaya menjadi koperasi berprestasi dan mampu menangkap peluang usaha yang menghasilkan profit, diharapkan mampu bangkit menjadi kekuatan ekonomi rakyat yang mendukung terwujudnya “Bandung Makmur 2008”, bahkan mampu berperan lebih aktif lagi dalam merangsang pertumbuhan ekonomi 11 % pada Tahun 2008.

 Hal ini dikemukakan Walikota Bandung H Dada Rosada SH, MSi dalam acara puncak peringatan Hari Koperasi ke 59, Sabtu (29/07/06), di Plaza Monumen BLA Tegallega Jalan Otista Bandung. Dihadiri sejumlah anggota Muspida dan anggota DPRD Kota Bandung, Ketua Dekopinda Jabar, Kepala Dinas Koperasi Jabar, Tokoh Gerakan Koperasi dan pealaku usaha termasuk Sentra Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

Selain menggelar produk unggulan dari sentra UKM, acara ditandai pula dengan penyerahan penghargaan dari Walikota Bandung kepada 30 koperasi berprestasi tingkat Kota Bandung, penyerahan 4 Akta Pendirian Badan Hukum Koperasi, 2 Akta Perubahan Anggaran Dasar Koperasi, bantuan sea siswa, bantuan modal bergulir dan kredit kemitraan sebesar Rp. 430 juta dari BUMN kepada 3 koperasi dan 7 pengusaha sentra UKM, sumbangan 700 bibit tanaman produktif dan 300 tanaman hias untuk menunjang Bandung Hijau 2006.

Dikatakan walikota, peringatan Hari Koperasi ke 59, merupakan momentum kebangkitan gerakan koperasi di KotaBandung. Betapa tidak, karena secara kuantitatif dan kualitatif, pertumbuhan dan perkembangannya cukup menggembirakan.  Hal ini terukur dari peningkatan jumlah koperasi yang berdiri, dari 1.949 koperasi pada Tahun 2002, menjadi 2.212 koperasi pada tahun 2005,  bertambah sebanyak 263 koperasi atau 13,49 %. Begitu pula dengan keanggotaan, meningkat dari 397.856 orang (Th 2002) menjadi 612.904 orang (Th 2005), bertambah sebanyak 215.048 orang atau 54 %.

Walikota juga menyebutkan, persoalan yang selama ini menjadi kendala klasik koperasi, juga telah mengalami kemajuan. Pada Tahun 2002, modal koperasi yang tercatat Rp. 289,31 Milyar, meningkat sebesar Rp. 908,856 Milyar menjadi Rp. 1,198 Trilyun pada Tahun 2005.   Selain juga volume usaha meningkat sebesar Rp. 304,853 Milyar atau 36 %, dari Rp. 835 Milyar pada Tahun 2002 menjadi Rp. 1,140 Trilyun pada Tahunb 2005.

“Penghargaan Satya Lancana di bidang Koperasi yang diterima Kota Bandung melalui saya, pada peringatan Hari Koperasi Tingklat Nasional di Pekalongan, -- bukti bahwa Gerakan Koperasi Kota Bandung, setahap demi setahap telah mulai membenahi diri, tampil lebih baik. -- Untuk itu atas nama Pemerintah Kota, Saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan, kepada seluruh warga kotaBandung, khususnya Gerakan Koperasi termasuk seluruh stakeholder koperasi terkait”, ucap walikota.

Dikatakan walikota, prestasi dan kemajuan yang diraih Gerakan Koperasi di Kota Bandung, adalah hal yang patut disyukuri. Karena dengana segala keterbatasan, koperasi masih mampu  tampil sebagai partner bagi masyarakat dan kalangan UKM. Namun walikota juga mengakui, pesatnya kemajuan kualitatif tidak sepesat kemajuan secara kuntitatif. Karena dari 2.212 koperasi, masih banyak yang perlu dibenahi, baik secara adminitrasi maupun financial. Namun menurutnya, hal ini tidaklah menjadikan kecil hati, karena permasalahan tersebut, hampir dialami oleh seluruh koperasi di Indonessia. 

Diselenggarakannya kegiatan, dikatakan Kepala Dinas Koperasi Kota Bandung, Ir Hibarni Andamdewi, dimaksudkan selain sebagai ungkapan rasa syukur atas diterimanya penghargaan Satyalancana Pembangunan oleh Walikota Bandung, sekaligus sebagai upaya meningkatkan kebersaamaan dan menumbuhkembangkan jati diri koperasi dalam pemberdayaan ekonomi rakyat., serta meningkatkan partisipasinya dalan mewujudkan Bansung Makmur 2008.

Sedangkan Tujuannya, memotivasi gerakan koperasi dan mensinergikan usaha kecil menengah (UKM) di berbagai sector kegiatan ekonomi. Meningkatkan kelembagaan dan daya saing usaha koperasi guna mewujudkan koperasi yang berkualitas, sehat organisasi, sehat usaha dan permodalan.  Sehingga masyarakat khususnya Gerakan Koperasi di Kota Bandung mampu mandiri dan berkiprah menghadapi tantangan globalisasi ekonomi.