Gubernur Jawa Barat dan Wali Kota Bandung, Awali Pembangunan Gedung Baru 5 Lantai RS Muhammadiyah Bandung

Pelayanan kesehatan hingga kini masih dianggap sesuatu yang mahal dan eksklusif terutama bagi penduduk miskin. Untuk itu Pemerintah Kota (Pemkot) sejak 2007 mel

Hari Sabtu, 13 Agustus 2016 09:35
Gubernur Jawa Barat dan Wali Kota Bandung, Awali Pembangunan Gedung Baru 5 Lantai RS Muhammadiyah Bandung
Gubernur Jawa Barat dan Wali Kota Bandung, Awali Pembangunan Gedung Baru 5 Lantai RS Muhammadiyah Bandung

Pelayanan kesehatan hingga kini masih dianggap sesuatu yang mahal dan eksklusif terutama bagi penduduk miskin. Untuk itu Pemerintah Kota (Pemkot) sejak 2007 melalui program bantuan wali kota khusus kesehatan (Bawaku Sehat) menyediakan jaminan pemeliharaan kesehatan sebagai pendamping program jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) yang diluncurkan Pemerintah Pusat.

“Saya bersyukur berbagai fasilitas layanan kesehatan yang tersedia benar-benar dimanfaatkan masyarakat. Persentase yang memanfaatkan pelayanan puskesmas mencapai 68,27 % dan rumah sakit 101 %,” kata Wali kota Bandung, H. Dada Rosada dalam acara peresmian dimulainya pembangunan pengembangan Rumah Sakit Islam Muhammadiyah Bandung di Jalan Banteng, Jumat 02/10/09).

Acara dihadiri Gubernur Jawa Barat, H. Akhmad Heryawan sekaligus bertauziyah dan memberi bantuan Rp 1 milyar, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Barat, H. Dadang Kahmad.

Penanganan masalah kesehatan Di Kota Bandung dikatakan Dada, kini telah menjadi tanggung jawab bersama. Di Kota Bandung sedikitnya terdapat 31 rumah sakit, 3 (tiga) diantaranya merupakan milik Pemkot Bandung. Sisanya sebanyak 8 (delapan) milik Depkes, TNI/Polri, 20 lainnya milik swasta termasuk RS. Muhammadiyah.

Seiring dinamika masyarakat yang terus berkembang, menurut Dada sarana dan pelayanan kesehatan ke depan akan terus meningkat. Untuk itu dirinya menyambut baik dan menyatakan apresiatif terkait pengembangan prasranana dan sarana RS. Muhammadiyah. “Ini sejalan dengan agenda Bandung Sehat. Bahkan Karena di 2013 mendatang, Kota Bandung akan memperluas lahan fasilitas pelayanan kesehatan menjadi 44.800 M2 dari sebelumnya 13.700 M2 di tahun 2008. Kualitas pelayanan pun harus lebih bervariasi dan spesifik dengan pemanfaatan teknologi yang lebih modern,”.

Dada yang juga ketua dewan penyantun RS. Muhammadiyah menyatakan, meningkatnya kualitas pelayanan rumah sakit ini, dikatakannya merupakan keharusan dalam rangka membangun kepercayaan public secara lebih luas. Terlebih bagi RS. Muhammadiyah yang merupakan rumah sakit Islam, harus mampu memberikan pelayanan jangan sampai pasien keluarga muslim lebih percaya pada RS non Islam.

Menurutnya, ketersediaan pelayanan kesehatan professional, minimal akan mengurangi perilaku sebagian orang yang cenderung lebih menyukai pengobatan alternative, yang seluruhnya tidak dapat dipertanggungjawabkan secara alamiah. Dada berharap operasionalisasi RS. Muhamamadiyah ke depan jauh lebih baik, lebih lengkap dan berdaya saing. Tetap menunjukkan kepedulian kepada pasien dari keluarga mampu.

“Saya tidak mau dan ini tidak boleh terjadi, ada pasien keluarga kurang mampu warga Kota Bandung pemegang Jamkesmas ditolak, apalagi meninggal karena terlambat mendapat pelayanan. Pemkot Bandung menjaminnya karena telah menyediakan dana pendamping bagi warganya pemegang Jamkesmas,” tandasnya.

Dada menghimbau umat muslim Kota Bandung, tidak surut berzakat, berinfaq dan beshadaqoh. Dirinya membayangkan, jika kesadaran berzakat fitrah di bulan ramadhan lebih dari Rp 24 milyar, bisa diimplementasikan pada bulan-bulan lainnya. “Setengah atau seperempatnya saja ini nilai yang luar biasa. Kita bisa lebih berbuat banyak dalam pembangunan umat, tidak kecuali penanganan persoalan-persoalan sosial lainnya termasuk penanganan musibah,”.

Ketua PWM Muhammadiyah Jabar, H. Dadang Kahmad menuturkan, pengembangan gedung baru ini merupakan reovasi dan rehab bangunan lama sebelah Barat untuk dijadikan bangunan multi fungsi. Direncanakan dibangun 5 (lima) lantai untuk ruang perawatan, instalasi gizi, rehabilitasi medik, laboratorium, radiology, perpustakaan, perkantoran dan auditorium. dengan total anggaran dibutuhkan Rp 15 milyar. “Ini anggaran yang besar, namun pengalaman masa lalu, kesulitan dana akhirnya mendapat perhatian seluruh umat Islam Jawa Barat, Gubernur Jawa Barat, Wali Kota Bandung dan Presiden. Kami berharap peletakkan batu pertama akan menjadi gaung umat Islam Jawa barat, tidak kecuali Gubernur dan Wali kota untuk menyelesaikannya,”.

RS. Muhammadiyah dikatakannnya merupakan amal uasaha kebanggaan warga perserikatan Muhammadiyah Jawa Barat. “Lima ratus lebih kami membangun sekolah, seribu lebih kami membangun masjid serta puluhan panti asuhan sosial lainnya. Tapi rumah sakit yang kami bangun tidak banyak. Di Jawa Barat hanya 5 (lima) buah, yaitu di RS. Muhammadiyah di Kota Bandung, RS. Zamzam di Indramayu, RS. Bersalin Muhammadiyah di Cirebon, RS. Muhammadiyah di Kota Banjar dan di Tasikmalaya,”. (www.bandung.go.id)