Sebulan Beroperasi TMB Belum Capai Target Pendapatan

  Hingga kini sudah sebulan sarana angkutan umum massal Trans Metro Bandung (TMB) beropreasi. Namun hasil evaluasi intern Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandu

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:36
Sebulan Beroperasi TMB Belum Capai Target Pendapatan
Sebulan Beroperasi TMB Belum Capai Target Pendapatan

 

Hingga kini sudah sebulan sarana angkutan umum massal Trans Metro Bandung (TMB) beropreasi. Namun hasil evaluasi intern Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, menyatakan, sejak dioperasikan 24 September lalu TMB belum mampu mencapai target pendapatan. Selama sebulan pengoperasian, TMB baru mampu menyumbang ke Kas Daerah sebagai pendapatan asli daerah (PAD) Rp 34.716.000,- dari target awal rencana pengoprasian Rp 86.400.000,--.

"Memang kita akui masih jauh dari target, dan bisa dikatakan merugi jika meliohat nilai lelang investasi yang diberikan Pemkot Bandung kepada PT Perum Damri II Bandung. Nilai investasinya sendiri mencapai Rp 798.782.000,-- untuk empat bulan. Jadi kalu tidak ingin merugi, pendapatan masuk sebulan minimal Rp 84.600.000,--,"kata Ka Dishub Kota Bandung Timbul Butarbutar, ditemui di Graha Kadinda Kota Bandung Jalan Talagabodas, Selasa (27/10/09).

Sejak awal pengoperasian, Timbul sudah memprediksi pengoperasian TMB akan merugi. Hal ini dimakluminya karena sarana angkutan umum massal ini dikatakannya merupakan solusi mengatasi persoalan kemacetan transportasi di Kota Bandung. Alasan lainnya, karena TMB lebih menitik beratkan pelayanan daripada  private oriented.

"Kalau di awal-awal pengoperasian seperti sekarang, jauh dari kata untung. Mungkin butuh 3 atau 4 tahun TMB baru bisa menguntungkan. Tahun ketiga penoperasian, baru TMB bisa menutupi biaya operasional," tuturnya.

Belum optimalnya pencapaian target pengoperasional, dikatakannya disebabkan berbagai factor diantaranya persoalan infrastruktur shelter TMB yang jauh dari memadai. Menurutnya 15 buah Shelter yang ada sekarang terbilang sangat minim. Bahkan dengan kondisinya yang masih sangat sederhana (tenda) ditambah jarak antar shelter yang berjauhan antara 2-3 dan ada yang sampai 4 km, secara tidak langsung membuat penumpaang masih enggan memanfaatkan TMB.

Solusinya antara lain dengan mempercepat pembangunan shelter permanent dengan system tiketing. Jarak antar shelterpun tidak lebih dari 1 km. "Mudah-mudahan akhir 2009 ini pembangunannya bisa selesai. Sudah ada pihak swasta yang menyatakan siap kerja sama dengan kita. Jadi tidak akan membebani APBD," kata Timbul seraya menyebutkan besarannya yang mencapai Rp 13,6 milyar.

Menanggapi pengoperasian TMB selama satu bulan yang jauh dari optimal dan jauh dari target yang ditentukan, Wali Kota Bandung Dada Rosada menilai, satu kemajuan jika TMB sudah bisa berjalan sebulan penuh. Dirinya menyatakan TMB akan tetap dioperasikan meskipun belum optimal dan merugi. Bahkan secara tegas tidak akan menghentikan program yang seharusnya sudah dilaksanakan sejak 2007. "Kalau merugi bukan berarti harus dihentikan, tapi harus terus dioptimalkan dengan berbagai cara. Caranya meningkatkan daya tarik dan memaksimalkannya seperti penembahan jumlah bus baru, infrastruktur pendukung yang nyaman dan memadai,". (www.bandung.go.id)