Peringatan 81 Hari Sumpah Pemuda Tingkat Kota Bandung Berlangsung Sederhana dan Hidmat

  Upacara peringatan ke 81 Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2009 Tingkat Kota Bandung, berlangsung sederhana dan khidmat di Plaza Balaikota. Melibatkan Korpri, TN

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:36
Peringatan 81 Hari Sumpah Pemuda Tingkat Kota Bandung Berlangsung Sederhana dan Hidmat
Peringatan 81 Hari Sumpah Pemuda Tingkat Kota Bandung Berlangsung Sederhana dan Hidmat

 

Upacara peringatan ke 81 Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2009 Tingkat Kota Bandung, berlangsung sederhana dan khidmat di Plaza Balaikota. Melibatkan Korpri, TNI, Polri, pelajar, mahasiswa, ormas/OKP dan berbagai komponen masyarakat. Peringatan juga diwarnai penyerahan piagam Bandung Blossom (pawai kendaraan hias bunga) Hari Jadi Kota Bandung (HJKB) ke 199.

Peserta terbaik kelompok mobil diraih Dinas Pendapatan Daerah, menyusul ditempat kedua dan ketiga PD Pasar Bermartabat dan Dinas perhubungan. Sedangkan untuk kelompok delman hias diraih Kecamatan Bojongloa Kidul, disusul kecamatan Panyileukan (II) dan Arcamanik (III).

Nampak hadir jajaran Muspida, sejumlah pimpinan DPRD dan pejabat Pemerintah (Pemkot) Bandung diantaranya Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda dan Sekda H Edi Siswadi.

Disela sambutan tertulis Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Kabinet RI bersatu jilid II, Andi Malarangeng, Wali Kota Bandung, H Dada Rosada selaku pembina upacara, mengingatkan generasi muda Bandung untuk menjauhi dan tidak menyalahgunakan narkoba.

"Narkoba nyata merusak moral dan fisik. Generasi muda harus sadar, mengkonsumir narkoba hanyalah akan menghancurkan masa depan. Sesama pemuda perlunya kita terus  saling mengingatkan untuk tidak memakai barang haram ini," kata Dada seraya menyruh perwakilan seorang pramuka dan pelajar menghampirinya,  diminta tanggapannya terkait bahaya penyalahgunaan narkoba.

Ahmadriyan anggota pramuka lulusasn SMA Medina menyatakan, narkoba bisa menjerumuskan seseorang ke dunia hitam. Narkoba menurutnya racun dunia, karena seorang pemakai bisa melakukan kejahatan diluar akal sehatnya. Tidak saja mengajak sesama rekannya generasi muda, Ahmad juga mengajak menjauhi minuman keras beralkohol.

Sama halnya dengan Riko pelajar SMA Negeri 3, dirinya menyatakan belum dan tidak akan pernah mengkonsumsi narkoba atau minuman keras. "Sepanjang yang saya tahu, dalam narkoba banyak zat berbahaya yang mempengaruhi kerja otak. Itu berbahaya bagi pelajar seperti kita. Jauhi narkoba untuk Indonesia agar lebih maju," ujarnya.

Dada mengharapkan, tidak satupun peserta upacara yang hadir terlibat narkoba. "Yang pakai narkoba, sekarang ia pasti ada di kamarnya tidak sekolah. Yang pakai narkoba, silahkan dia mati duluan," selorohnya.

Dada mengingatkan, jangankan orang miskin. Orang kaya pun menurutnya kalau anaknya terlibat memakai narkoba akan susah karena mahalnya biaya rahabilitasi. Tidak satupun orang tua mengharapkan anaknya terlibat. "Orang tua ingin anaknya pintar dan maju sekolahnya. Berharap kelak ada yang menjadi wali kota, anggota DPRD, Kapolwil bahkan Presiden. Begitu mengkonsumir narkoba, hilanglah harapan orang tua," kata Dada mengingatkan.

Terlebih Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tandasnya, dalam mewujudkan Bandung kota agamis, sangat mengharamkan penyalahgunaan narkoba. Saking antinya, bahaya penyalahgunaan narkoba dimasukkan jadi muatan local (mulok) pelajaran di sekolah disamping lingkungan hidup dan budi pekerti.

Menpora dalam sambutan tertulisnya mengemukakan, tema peringatan pemuda bersatu Indonesia bangkit dan maju, mengandung pesan  jelas, pentingnya pemimpin-pemimpin kaum muda memperkokoh persatuan, menyatukan langkah, bersinergi menggelorakan semangat merah putih. Generasi muda harus sanggung menjawab tantangan zaman. Peran dan partisipasinya dalam pembangunan harus lebih nyata. Lebih mengembangkan diri menjadi generasi mandiri, matang dan berkarakter. (www.bandung.go.id)