Wali Kota Bandung, H Dada Rosada Warga Banten dan Jawa Barat Sadulur Satungtung Umur Kekuatan Mengembangkan Daya Saing Daerah

  Paguyuban warga Banten (Puwnten) merupakan isyarat potensialitas komunitas warga Banten perantau. Dari banyak peran anggotanya ditengah kehidupan pemerintaha

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:36
Wali Kota Bandung, H Dada Rosada Warga Banten dan Jawa Barat Sadulur Satungtung Umur Kekuatan Mengembangkan Daya Saing Daerah
Wali Kota Bandung, H Dada Rosada Warga Banten dan Jawa Barat Sadulur Satungtung Umur Kekuatan Mengembangkan Daya Saing Daerah

 

Paguyuban warga Banten (Puwnten) merupakan isyarat potensialitas komunitas warga Banten perantau. Dari banyak peran anggotanya ditengah kehidupan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, berupaya menjadikannya bermanfaat tidak saja untuk diri tapi juga lingkungannya.

"Dilandasi filosofi Ki Sunda, silih asah ku pangabisa, silih asih ku pangarti, tur silih asuh ku pangaweruh. Puwnten didirikan untuk mengaktualisasikan semangat kebersamaan yang tidak terbatas pada warga banten.  Komitmen kita, dimanapun berada harus dapat memberikan manfaat pada orang lain," kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Puwnten Jawa Barat, H Ferdi Ligaswara pada acara silaturahmi nasional warga Banten, di Aula Pusdai Jalan Diponegoro Bandung, Kamis malam (5/11/09). Ditandai penggalangan dana peduli gempa dan berbagai atraksi kesenian daerah.

Tampak hadir Wali Kota Bandung, H Dada Rosada, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Puwnten, H Tb Fahrul Nahri, Dewan Pembina Pusat Puwnten, H Suryadi Sudirdja (mantan Gubernur DKI), Ketua DPRD Banten, H Aeng Haerudin, Asisten Admionistrasi Umum Prop Banten, H Apon Suryana mewakili Gubernur Banten.

Wali Kota Bandung, H Dada Rosada mengatakan, Puwten merupakan wujud rasa cinta pada tanah kelahiran sekaligus turut bangga pada tanah perjuangan. Paguyuban ini dikatakannya merupakan realita yang mampu menguatkan eksistensi daerahnya sekaligus membuka interaksi social, budaya dan ekonomi yang konstruktif.

"Sanajan Banten jeung Jawa Barat geus beda gubernur, urang tetep sadulur anu baris akur satungtung umur. Komo deui Gubernur Bantenna kungsi icikibung di Kota Bandung, ujarnya".

"Puwnten bukan saja mewarnai corak budaya Kota Bandung melelui atraksi seni debus dan rampak bedugnya, tapi juga mewarnai aktivitas social, ekonomi serta politik kedua wilayah yang kian dinamis," imbuhnya.

Secara factual kata Dada, Kota Bandung menjadi tujuan pendidikan warga Banten. Sebaliknya Warga Bandung dan Jawa Barat menjadikan Banten sebagai salah satu tujuan pendidikan bidang agama dan mencvari kerja, karena Banten memiliki industri ikon nasional, Krakatau Steel.

Dada berharap Puwnten mampu memperkokoh akar budaya local agar kedua daerah terus saling mengisi. Terlebih Banten dan Jawa Barat membutuhkan percepatan pembangunan yang karakteristik SDM lokalnya sama. "Jika Jawa Barat dan Banten tidak saling mengikat pada kesamaan cultural, kita akan menghadapi kendala,".

Pemkot Bandung imbuhnya, mengharapkan dukungan dan kerja sama seluruh warga Banten, terutama untuk mengembangkan daya saing kota dengan mengekspresikan potensi yang dimiliki. Begitupun warga Bandung yang ada dibanten saya minta melakukan hal yang sama. (www.bandung.go.id)