Braga Festival Bandung Dorong Industri Pariwisata dan Kembalikan Popularitas Kawasan

  Untuk mendorong pertumbuhan industri pariwisata Kota Bandung, Braga Festival sebagai event kepariwisataan di Jawa Barat, perlu lebih dioptimalkan lagi baik k

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:36
Braga Festival Bandung Dorong Industri Pariwisata dan Kembalikan Popularitas Kawasan
Braga Festival Bandung Dorong Industri Pariwisata dan Kembalikan Popularitas Kawasan

 

Untuk mendorong pertumbuhan industri pariwisata Kota Bandung, Braga Festival sebagai event kepariwisataan di Jawa Barat, perlu lebih dioptimalkan lagi baik kuantitas pesertanya maupun kualitas sajian materinya. Menjadikan even ini menjadi wisata unggulan yang mampu menumbuhkan daya tarik wisatawan berkunjung dan betah tinggal lama di Kota Bandung.

Harapan bukan tanpa alasan,  kawasan Braga syarat dengan peristiwa sejarah Bandung masa lampau terlebih didukung ragam potensi wisata sikitar kawasan termasuk Musium Asia Afrika,  Braga ke depan bakal lebih eksis, masih jadi tempat favorit dan diyakini tetap menjadi tujuan wisata.

Hal ini diungkapkan Wali Kota Bandung, H Dada Rosada disela kegiatan penyelenggaraan Braga Festival, usai dibuka resmi Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Pemprop Jawa Barat, Darmawan, Minggu (27/12/09).

Dada mengatakan, kawasan Braga dulunya adalah pusat belanja berkelas, banyak barang diantaranya yang tidak dijual di tempat lain karena didatangkan langsung dari luar negeri dengan layanan purna jual yang sangat baik. Braga banyak dikunjungi wisatawan.

"Harapan kita, Braga kembali ramai dikunjung. Perlunya kita semua bersama-sama merawat, memelihara dan menata kawasan ini. Jikapun sekarang ada tanaman, tentunya pohon yang sengaja ditanam, bukan tanaman liar yang tumbuh di dinding bangunan tidak terawat," kata Dada mengingatkan sekaligus menginformasikan  Kota Bandung di 2010, akan memperingati hari jadinya yang ke 2 abad.

Peringatan dua abad Bandung imbuh Dada, bukan sekedar memperingati hari bersejarah. Peringatan dikatakannya harus menjadi moment bagi penguatan komitmen, bersama dan bersatu membangun Kota Bandung. "Kota Bandung harus benar-benar menjadi kota bermartabat. Kota yang benar-benar nyaman, bersih serta dirasakan sejuk dan ramah siapapun yang tinggal didalamnya," tandasnya.

Itu alasan, kenapa kawasan Braga direvitalisasi, trotoar diperlebar dan ditanami pohon penghijauan, badan jalan diganti dengan batu andesit. Semua tandasnya, dimaksudkan untuk mengembalikan popularitas kawasan serta mendorong kegiatan ekonomi masyarakat. Juga memberikan kenyamanan bagi wisatawan yang datang ke kawasan Braga berwisata belanja,   meski untuk itu dirinya pernah akan digugat.

Revitalisasi ditandaskannya merupakan mata rantai pelestarian kawasan. Meski banyak disorot dan dibicarakan, tapi Pemkot Bandung akan terus dan tidak akan bosan memperbaikinya. Karena penataan kawasan Braga merupakan dan Brga Festival  yang tidak terpisahkan dari konsep pembangunan berkelanjutan yang operasionalisasinya diwujudkan dalam 7 agenda prioritas khususnya pembangunan bidang lingkungan hidup.

Dada juga menegaskan konsistensinya untuk terus melaksanakan Gerakan Cikapundung Bersih. Bagaimanaopun juga menurutnya, Sungai Cikapundung merupakan bagian tidak terpisahkan dari kawasan Braga serta menjadi cikal bakal nama Braga (Baraga/jalan lalar liwat sisi walungan atau berjalan beriringan di pinggir sungai).

Pada kesempatan ini, wali kota menyerahkan 200 pohon pelindung kepada ketua RW setempat, melepas 200 burung dan menandatangani dimulainya penulisan pembuatan 2 (dua) buku. Buku pertama berjudul refleksi lingkungan hidup Dada Rosada yang isinya tentang rangkaian pemikiran, pesan, renungan, harapan dan tindakan Dada Rosada terhadap lingkungan hidup. Buku kedua berjudul Aku Cinta Lingkungan, diperuntukan bagi anak-anak yang berisi pesan lingkungan dari Dada Rosada. Penyusunan kedua buku dipercayakan pada kelompok SC-19, di ketuai mantan Kepala Bappeda Kota Bandung, H Cece Subrata yang juga Ketua DKM Masjid Raya Bandung Jawa Barat. Grand lounching atau peluncuran, direncanakan akan dilaksanakan bertepatan dengan peringatan puncak 2 abad Kota Bandung, 25 September 2010. (www.bandung.go.id)