Temu Kader RBM Kota Bandung, 151 Penca Peroleh Bantuan Kursi Roda

  Meski merupakan kelompok sasaran yang perlu perlakuan khusus, tidak semua penyandang cacat harus selalu bergantung nasib pada bantuan dan belas kasihan oran

Hari Sabtu, 13 Agustus 2016 09:36
Temu Kader RBM Kota Bandung, 151 Penca Peroleh Bantuan Kursi Roda
Temu Kader RBM Kota Bandung, 151 Penca Peroleh Bantuan Kursi Roda

Temu Kader RBM Kota Bandung, 151 Penca Peroleh Bantuan Kursi Roda

 

Meski merupakan kelompok sasaran yang perlu perlakuan khusus, tidak semua penyandang cacat harus selalu bergantung nasib pada bantuan dan belas kasihan orang lain. Ada keinginan dari mereka bisa ikut berkiprah, memiliki kemandirian, berdaya dan kesempatan setara dengan saudara lainnya yang normal. Untuk itu perlu ikhtiar terutama bagaimana meningkatkan pelayanan dan perlindungan hukum terhadap kedudukan, hak, dan kewajiban serta perannya dalam ikut berkiprah.

”Ditengah ketidakberdayaan fisik dan mental, ada potensi individu yang dapat ditumbuhkan, setidaknya melalui semangat hidup dan kemandiriannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya”, kata Walikota Bandung, H. Dada Rosada pada temu kader rehabilitasi penyandang cacat bersumber daya masyarakat (RBM) se-Kota Bandung, di Aula Bermartabat Balaikota, Rabu (10/02). Dihadiri Wakil walikota Bandung, Ayi Vivananda, Sekda H. Edi Siswadi, Ketua Umum RBM Kota Bandung, Hj. Nani Dada Rosada dan Kepala Balai Pelatihan Depsos Lembang.

Acara ditandai pemberian 151 kursi roda, diperuntukan bagi 151 penca di 151 Kelurahan se-Kota Bandung. Bantuan sarana mobilitas ini, dimaksudkan untuk memperlancar pelayanan rujukan dan pelayanan kesehatan, dari tempat tinggal ke berbagai fasilitas pelayanan. Fakta membuktikan, lanjut Dada, cukup banyak penyandang cacat (penca) yang berprestasi di bidang akademis, seni budaya dan olah raga bahkan industri kreatif yang tidak saja bermanfaat untuk dirinya tapi juga orang lain.

”Pandangan penyandang cacat hanya jadi beban keluarga harus dibuang jauh-jauh. Selama kita mampu membina dan melayaninya dengan baik, saya percaya potensi itu dapat tumbuh dan berkembang baik”, tandas Dada yang sangat apresiatif dan bangga pada penca tuna netra, Hendra.

Meski cacat netra, Hendra punya potensi dan prestasi mampu baca AL Quran, memainkan alat musik dan menyanyi, bahkan kini sedang menyelesaikan skripsi S1 nya di bidang musik. Hendra menolak hadiah uang dan lebih memilih berupa barang, yaitu 1 unit komputer. Alasannya komputer yang dinilainya sebagai alat pancing, sangat membantu dalam menyelesaikan skripsinya. Bantuan uang menurutnya bagaikan ikan yang manfaatanya tidak berdimensi panjang.

Memandiri, memberdayakan dan mensetarakan para penyandang cacat, ditandaskan Dada, tidak bisa dikatakan ringan. Perlu upaya gigih dan pengabdian tulus tanpa pamrih khususnya dari para kader RBM. Untuk itu dirinya berjanji, kesejahteraan kader juga harus diperhatian. ”Saya minta Sekda bisa mengupayakannya, kita harapkan bisa diwujudkan di APBD 2010 Perubahan”.

Ketua Umum RBM Kota Bandung, Hj. Nani Dada Rosada menuturkan, RBM yang dimulai pada 1985, terbentuk melalui piagam kerja sama yang diataranya ditandatangai TP. PKK Kota Bandung, Dana Sehat Bandung, YPAC Cabang Bandung, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, awalnya hanya dilaksanakan di 3 Kecamatan, 5 Kelurahan dan 5 RW.

RBM Kota Bandung kini, imbuh Nani, telah dilaksanakan di 30 Kecamatan, 151 Kelurahan dan 657 RW dengan jumlah kader 1.383 orang. Berdasar pendataan, hingga akhir 2009, di Kota Bandung terdapat 10.200 penca dan 2.314 orang diantaranya telah mendapat pembinaan. ”Keberhasilan dan kelancaran kegiatan, semua berkat dukungan SKPD terkait, juga masyarakat dan LSM yang secara khusus menangani penca. Juga tidak lepas dari pemahaman semua pihak yang memaknai RBM sebagai gerakan rehabilitasi penca yang berbasis swadaya masyarakat dan keluarga”.

”Indikator keberhasilan dikatakannya, didasarkan pada penilaian apabila pembinaan berjenjang berjalan secara berkesinambungan, maka proses rehabilitasi medik, sosial, pendidikan dan keterampilan dirasakan secara langsung kelompok sasaran” jelas Nani.

Hingga 2009 ditambahkannya, RBM Kota bandung telah memfasilitasi penca berat mendapatkan bantuan Depsos RI. Tidak kurang dari 260 orang mendapatkan bantuan jaminan sosial dengan nilai bantuan Rp. 300 ribu/orang/bulan. (www.bandung.go.id)

 

Temu Kader RBM Kota Bandung, 151 Penca Peroleh Bantuan Kursi RodaTemu Kader RBM Kota Bandung, 151 Penca Peroleh Bantuan Kursi Roda