Bandung Urutan Tertinggi HIV/AIDS di Jabar

Kota Bandung menduduki peringkat pertama di Jawa Barat untuk banyaknya kasus HIV AIDS. Data di Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kota Bandung, sampai 31 Septembe

Sysadmin Saturday, 13 August 2016 09:31
Bandung Urutan Tertinggi HIV/AIDS di Jabar
Bandung Urutan Tertinggi HIV/AIDS di Jabar

Kota Bandung menduduki peringkat pertama di Jawa Barat untuk banyaknya kasus HIV AIDS. Data di Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kota Bandung, sampai 31 September 2006, tercatat 926 kasus HIV AIDS dengan rincian : 532 kasus HIV dan 394 kasus AIDS, dimana 68 % penderitanya berusia antara 20 - 29 tahun. Sedangkan kasus berdasarkan resiko penularan, terbanyak terjadi melalui penggunaan alat suntik narkoba yaitu sekira 60 % dari total kasus yang ada. “Masalah ini akan menjadi serius karena HIV/Aids bisa menimpa semua orang tanpa mengenal umur, jenis kelamin, suku bangsa, ras, agama, tingkat pendidikan, status ekonomi dan social” kata Walikota Bandung H Dada Rosada SH, MSi dalam acara jumpa perss yang disampaikan Asisten Ekbang dan Kesra yang juga Ketua Komisi Penanggulangan HIV/Aids Kota Bandung, Drs. H Sukaro MM dalam rangka memperingati Hari Aids Internasional, Jum’at (1/12/06), di halaman BRI Tower Jalan Asia Afrika Bandung. Dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lain di Jawa Barat, menurut walikota, penyebaran HIV /AIDS di Kota Bandung, diperkirakan telah memasuki kelompok masyarakat umum (generalized epidemic). Hal ini diketahui dengan ditemukannya kasus pada ibu rumah tangga dan balita, Karenanaya upaya penanggulangan pun, tidak boleh parsial tetapi harus menyeluruh. Dilakukan secara massal dan menyeluruh, melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Meskipun baru dikenal 20 tahun, menurutnya, saat ini HIV/Aids menginfeksi sekira 60 juta diseluruh dunia, 21 juta diantaranya meninggal. Sedangkan yang terinfeksi bertambah sekira 14 ribu orang, sebagian besar diantaranya adalah kaum muda berkisar 15 – 24 tahun. Selain itu, lanjut walikota, karena perkiraan angka penderita masih lebih tinggi dibandingkan angka yang dilaporkan, perlu perintah khusus untuk melakukan program penanganan khusus, mengatasi HIV/AIDS di Kota Bandung. Karenanya melalui Instruksi Walikota Nomor 004 Tahun 2004, tentang Program Pencegahan di Tingkat kecamatan, sebagai upaya pendukung serta tindakan aksi penanggulangan HIV/Aids di Kota Bandung. Epidemi AIDS di Koata Bandung saat ini, menurut walikota, sudah merambah ke dalam rumah tangga, bahkan pelajar dan mahasiswa banyak yang menjadi korban. Selain pencegahan, akses terhadap pengobatan serta upaya untuk mengurangi stigma dan diskriminasi, menjadi agenda penting, karena banyaknya orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kota Bandung. Upaya penanggulangan HIV/AIDS, ditegaskan walikota, harus dilakukan melalui upaya peningkatan kesehatan masyarakat secara menyeluruh. Diantaranya dengan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, menjadikan Puskesmas sebagai ujung tombak pelayan HIV/AIDS. Sebagai langkah awal, saat ini telah disiapkan 12 Puskesmas untuk pelayanan HIV/AIDS yaitu, Puskesmas Buah Batu, Puskesmas Garuda, Puskesmas Sarijadi, Puskesmas Puter, Puskesmas Pasundan, Puskesmas Kiaracondong, Puskesmas Pasirkaliki, Puskesmas Antapani, Puskesmas Ujungberung, Puskesmas Kopo, Puskesmas Cikutra Baru, dan Puskesmas Cikutra Lama. Program ini menjadi salah satu agenda prioritas, khususnya pencegahan dan pengobatan HIV/AIDS. Dalam peringatan Hari AIDS sedunia tahun 2006, KPA Kota Bandung bersama sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat yang melakukan program pemutusan mata rantai penularan HIV, melakukan long march sekaligus menyebarkan informasi dalam bentuk media leaflet di sekitar Alun-alun Bandung. Hadir sebagai narasumber, Kepala Dinas Kesehatan dan sejumlah pimpinan SKPD. Kegiatan melibatkan LSM HIV/AIDS yang ada di Kota Bandung, yaitu Rumah Cemara, PKBI Jabar , Yayasan Bahtera, Yayasan Contact Indonesia, Srikandi Pasundan, 25 Messenger, Female +, HiKHA Jabar, Yayasan Grafik, pelajar dan mahasiswa. (www.bandung.go.id)