Walikota Bandung Serukan Perangi Kebutaan

Walikota Bandung H Dada Rosada SH MSi, menyerukan seluruh warga Kota Bandung untuk menanggulangi pengakit HIV/AIDS dan memerangi penyakit kebutaan mata "Kota Ba

Sysadmin Saturday, 13 August 2016 09:31
Walikota Bandung Serukan Perangi Kebutaan
Walikota Bandung Serukan Perangi Kebutaan

Walikota Bandung H Dada Rosada SH MSi, menyerukan seluruh warga Kota Bandung untuk menanggulangi pengakit HIV/AIDS dan memerangi penyakit kebutaan mata "Kota Bandung dalam kesempatan peringatan HKN ini, mencanangkan penanggulangan HIV/AIDS, -- perang terhadap kebutaan mata dan mencanangkan kelurahan siaga”. demikian disampaikan Walikota, pada apel Peringatan ke 42 Hari Kesehatan Nasional Tahun 2006, yangvdikaitkan dengan Peringatan HIV/AIDS Internasional dan Hari Penglihatan Sedunia, di Balaikota Bandung, Senin (4/12/06) Dalam memerangi kebutaan mata ini, masyarakat diajak untuk memeriksakan mengontrol mata di Rumah Sakit Mata Cicendo. Karena menurutnya, lebih baik melakukan pencegahan dan pemeriksaan dini sebelum mata buta dan rusak, selain juga mengakibatkan pada penurunan produktifitas dan kinerja, baik bagi perorangan maupun lingkungan. Terkait dengan penanggulangan penyakit HIV/Aids menurut walikota, bagaimana yang sudah berjangkit, untuk melakukan perawatan dan menempatkan posisi serta melakaukan pencegahan. Berbagai upaya dilakukan Pemerintah dan lembaga institusi kesehatan sudah dilakukan, diantaranya pembinaan, arahan sampai tindakan represif, pengobatan dlsb. Dalam proses represif ini juga, bagaimana orang yang telah terkena HOV, menuntut kerpada yang tidak terkena untuk memberi perlakuan yang wajar, normal tidak diskriminasi, Karena dari aspek medispun, penderita Aids tidak berbahaya sepanjang yang sehat tidak melakukan hal-hal yang tidak normal. Walikota juga mencanangkan 12 kelurahan di Kota Bandung sebagai Kelurahan Siaga. “Desa atau Keluarahan Siaga adalah, keluarahan yang memiliki kesiapan sumber daya serta kemauan dan kemampuan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawat daruratan kesehatan secara mandiri.” jelas walikota. Terkait dengan HKN, Pemerintah Kota Bandung dikatakan walikota, sebelumnya di tahun 2005, Pemkot Bandung telah memperoleh penghargaan di Bidang Kesehatan berupa Manggala Karya Husada Arutala dari Presiden RI. Pada tahun 2006 ini pun, diperoleh informasi, Ketua TP Kota Bandung yang dinilai berhasil sebagai pelopor penggerak pembangunan kesehatan di Kota Bandung, akan mendapat penghargaan yang sama. Penghargaan akan disampaikan Meteri Kesehatan pada puncak peringatan HKN Tingkat Nasional di Kabupaten Lumajang, Jatim, 16 Desember 2006. Karena itu, Walikota menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada TP PKK dan seluruh pihak yang dinilai telah memberikan peran nyata, sehingga Kota Bandung memperoleh kembali penghargaan tersebut. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, dr Gunadi Sukma Bhinekas dalam jumpa pers menjelaskan, Kota Bandung saat ini telah memiliki 12 Kelurahan Siaga dan 17 kelurahan lainnya sedang dalam proses. Ke 12 Kelurahan Siaga yang telah ditetapkan, yaitu Kelurahan Dago, Lebakgede, Lebak, Siliwangi (Kec Coblong), Kelurahan Tamansari (Bandung Wetan), Sukapura, babakan Surabaya ( Kiaracondong), Kelurahan Antapani, mandalajati, Karang Pamulang (Cicadas), Kelurahan Cipadunf, Palasari dan Pasirbiru (Cibiru). Sedangkan 18 kelurahan yang disiapkan, diantyaranya Kelurahan Cisurupan, Sukabungah, Psir Impun, Kebon Waru dan Gegerkalong. Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Cicendo, Dr Farida mengungkapkan, penanggulangan gangguan penglihatan dan kebutaan bagi masyarakat Kota Bandung sudah sangat mendesak dilakukan mengingat prevalensi kebutaan di Jawa Barat cukup tinggi yaitu 1,1 % dari populasi (berdasarkan data 10 tahun lalu), yang disebabkan katarak, glaukoma, kelainan refraksi, kelainan retina dan kornea. Menurut Farida, penyakit mata akibat kelainan refraksi merupakan kelainan genetik yang dapat diturunkan. Ia bahkan secara berseloroh mengatakan, jangan menikah dengan orang yang berkaca mata sebab katanya, 50 % dari kelainan tersebut akan diturunkan ke generasi selanjutnya. Sedangkan kelainan katarak bersifat regenerasi, artinya semua orang pada saat usia lanjut akan terkena katarak, "Tinggal bagaimana kita meminimalkan terjadinya penyakit mata ini, mulai dengan melakukan pendeteksian dan pencegahan secara dini, diantaranya screening di sekolah-sekolah dasar," tambahnya. (www.bandung.go.id)