Pengembangan Usaha Kecil Mikro (UKM) 442 Usaha Kecil Mikro Kota Bandung Peroleh Bantuan Hibah Modal

Sebanyak 442 pedagang warungan dan keliling di Kota Bandung, peserta fasilitasi dan pelatihan Usaha Kecil Mikro (UKM), mendapat bantuan pemantapan modal usaha m

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:31
Pengembangan Usaha Kecil Mikro (UKM)  442 Usaha Kecil Mikro Kota Bandung Peroleh Bantuan Hibah Modal
Pengembangan Usaha Kecil Mikro (UKM) 442 Usaha Kecil Mikro Kota Bandung Peroleh Bantuan Hibah Modal

Sebanyak 442 pedagang warungan dan keliling di Kota Bandung, peserta fasilitasi dan pelatihan Usaha Kecil Mikro (UKM), mendapat bantuan pemantapan modal usaha masing-masing Rp. 500 ribu. Dana bantuan pemantapan modal usaha dengan total nilai Rp. 221 Juta tersebut, merupakan bantuan hibah tanpa potongan, bersumber dari APBD perubahan Tahun Anggaran 2006. “Kegiatan fasilitasi dan pelatihan Pengembangan UKM ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif serta mampu menempatkan posisi UKM sebagai suatu gerakan ekonomi masyarakat yang kuat dan mandiri, serta mendukung terwujudnya Bandung Makmur 2008” ungkap Kepala Bagian Ekonomi , Drs H Ema Sumarna MSi dalam acara penutupan kegiatan Fasilitasi dan Pelatihan bagi Pengembangan Usaha Kecil Mikro, Selasa (5/12/06), di Grand Pasundan Hotel Jalan Peta Bandung. Ema menyayangkan dan cukup kecewa, kegiatan yang telah dipersiapkan lebih dari sebulan tersebut, hanya dimanfaatkan 442 peserta dari 556 UKM hasil seleksi yang didaftarkan aparat kelurahan. Meskipun informasi telah disampaikan melalui aparat kewilayahan, baik lisan maupun tertulis, termasuk kriterianya. “Saya cek dilihat dari sisi administrasi, data tersebut sudah tersampaikan, ternyata yang hadir hanya 442 orang, sebetulnya itu sangat-sangat disayangkan. -- Kenapa mereka tidak hadir, saya belum mendapatkan alasan jelas ketidak hadiran mereka, padahal ini peluang yang sangat berharga” ucapnya. Menurutnya, salah satu unsur kelemahan UKM ini, belum bisanya mereka mengembangkan SDM dari unsklill mernjadi skill, proses pengembangan jejaring, teknik produksi, akses informasi perijinan selain juga aksesibiltasi ke Bank. Kalau ke 442 UKM penerima bantuan ini, 50 persen bisa mandiri dan surprise berkembang, ini bisa menciptakan lapangan pekerjaan dan membantu mendongkrak IPM Koata Bandung. Karena indek daya Kota Bandung, menurutnya masih dibawah Indek Pendidikan dan Kesehatan. “Mudah-mudahan kegiatan ini berlanjut, dan tentunya kata kuncinya tidak hanya di Bagian Ekonomi saja,-- sehingga nanti Saya harapkan Pak camat dan Pak Lurah, turut memantau juga mereka ini yang sudah dilatih, digunakan apa bantuan modal yang diterimanya, apakah untuk konsumtif atau produktif”, tandasnya.

Sekretaris daearah (Sekda) Kota Bandung, Dr H Edi Siswadi MSi, mewakili Walikota mengatakan kegiatan fasilitasi dan pelatihan UKM, adalah satu langkah untuk mengatasi penggangguran sekaligus mengangkat potensi local yang berbasis masyarakat. Bagaimana pun juga semangat interprenership masyarakat di tingkat komunitas harus dibangun, sehingga target bantuan yang harus dibantu pemerintah semakin mengecil, karena mereka sudah semakin mandiri dan mampu melaksanakan usaha-usaha mandiri, bahkan bisa menolong pemerintah menanggulangi pengangguran Karena sebenarnya mereka mempunyai kemampuan, hanya saja mereka masih memiliki kelemahan. Saya sanagat konsen sekali upaya-upaya yang dilakukan Bagian Ekonomi ini. Ini awal untuk membentuk jaringan, dan tidak satu kali. Nanti ada klastering usaha, di klaster kelompok-kelompok usahanya, sector terkaitnya apa termasuk pendampingan” ucap Sekda. (www.bandung.go.id)