Peringatan Hari Jadi ke 32 PDAM

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung sebagai perusahaan miliki Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, harus dapat memperlihatkan kinerja yang semestinya.

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:31
Peringatan Hari Jadi ke 32 PDAM
Peringatan Hari Jadi ke 32 PDAM

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung sebagai perusahaan miliki Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, harus dapat memperlihatkan kinerja yang semestinya. Kalau tidak, bisa menumbuhkan prasangka buruk, seolah-seolah tidak memilki konsep pembangunan yang jelas dan visioner, yang bisa mengakibatkan berkurangnya kepercayaan dunia usaha terhadap Pemkot Bandung. “Saya minta Direksi dan karyawan PDAM, benar-benar memahami strategi pembangunan ekonomi Kota Bandung yang telah terkuantifikasi dalam visi kota jasa Bermartabat, melalui optimalisasi pencapaian target dari corporate plane dan business plan yang dimiliki PDAM”, pinta Walikota Bandung H Dada Rosada SH, MSi dalam upacara peringatan hari jadi ke 32 PDAM Kota Bandung, di halaman kantornya, Jalan Badak Singa Nomor 10 Bandung. Selama ini menurut walikota, PDAM belum secara maksimal memperbaiki pelayanan 140 ribu pelanggannya. Citranya ditengah masyarakat belum menjadi institusi usaha yang terpuji. Karenanya, untuk mendapatkan simpati pelanggan sekaligus menjadi BUMD yang dibanggakan, tidak ada pilihan lain, kecuali melakukan pembenahan dan meningkatkan upaya pelayanannya, meningkatkan profesionalisme, membangun performance dan mengembangkan pergaulan. “Tiga hal ini, adalah ruh yang harus benar-benar terjaga dalam tubuh BUMD. Karena BUMD merupakan etalase pelayanan dan standard akuntabilitas public yang dimiliki Pemerintah Daerah. Saya tidak menghendaki tumbuh arogansi di kalangan birikrasi, terlebih lagi dalam tubuh PDAM”, tandasnya. Kepada seluruh karyawan PDAM, walikota minta, untuk segera mengkonsolidasikan diri, membangun solidaritas badan usaha, dengan menerapkan manajement by objective. Sehingga skala usaha dan pelayanan, dapat dilaksanakan sebaik-baiknya dan memuaskan masyarakat pelanggan. Termasuk segera memperbaiki citra dari dalam dengan menata administrasi usaha dan keuangan. Terhadap upaya yang dilakukan keluarga besar PDAM, terutama dalam memberikan kepastian kuantitas dan kontinuitas pengaliran 24 jam dan kualitas air minum, walikota menyampaikan terima kasih. Termasuk prestasi yang telah memenuhi target sesuai millennium development goals, penyediaan air bersih 93 % yang dapat dicapai meskipun cakupan pelayanan baru 65 %. Selain itu, kemampuan pelayanan air kotor yang baru mencapai 58 %, hendaknya diikuti dengan peningkatan. Sebab idealnya, harus sama dengan besaran cakupan pelayanan air bersih. Walikota juga berharap, PDAM terus melakukan upaya perbaikan jaringan distribusi, rehab meter dan pengendalian angka kehilangan air, termasuk melakukan operasi penertiban atas tindak pencurian air, sehingga target laba usaha dapat tercapai. “Saya percaya, PDAM akan memprioritaskan pelayanan terhadap 140.013 pelanggannya, sehingga laba usaha Tahun 2006 yang dibukukan sampaii Triwulan tiga sebesar Rp. 4,906 milyar, -- benar-benar terbentuk dari profesionalisme usaha”, ucapnya. Mengakhiri sambutannya, walikota kembali meminta karyawan PDAM yang berjumlah 888 orang ini, untuk terus meningkatkan kualitas dan kemampuannya, agar perusahaan ini tumbuh menjadi lembaga usaha yang dibanggakan masyarakat Kota Bandung. Dirut PDAM Drs H Maman Budiman MSi mengemukakan, di hari jadi ke 32 Tahun 2006 ini, dalam hal pelayanan, PDAM memiliki laboratorium pengendalian kualitas lingkungan (LPKL) yang telah mendapatkan sertifikat ISO 17205 pada 20 Juni 2006 dari Komite Akreditasi Nasional. Laboratorium ini, dikatakan Manan adalah salah satu laboratorium penguji di Indonesia yang dianggap siap dan mampu bersaing dalam pengujian kualitas lingkungan, baik untuk tataran nasional maupun internasional. Bahkan banayak diminati kalangan swasta, masyarakat dan instansi swasta maupun pemerintah. PDAM Kota Bandung sesuai amanat corporate plane (CP), disebutkan Maman, mampu menambah air baku lebih dari 100 liter/detik. Sumber air baku ini, diambil dari beberapa mata air di daerah hutan Lembang sebelah Barat dan mengoptimalkan beberapa asumur bor dalam yang ada di Kota Bandung. Karenanya mampu mengatasi kekurangan air di musim kemarau. Sementara tingkat kehilangan air dengan program penggantian jaringan, penggantian meter, pembongkaran jaringan eks pelanggan, serta operasi jaringan sambungan liar, secara bertahap berhasil menurunkan sampai dengan 6 %, sedangkan amanat CP, penurunan minimal sebesar 2 %/tahun. Selain itu, peningkatan pelayanan air kotor, juga mampu menambah jaringan sepanjang 43 km, sehingga masyarakat yang mengakses air kotornya ke jaringan pipa air kotor, lebih banyak lagi. Sedangkan dalam bidang administrasi dan keuangan, terjadi peningkatan dari tahun ke tahun. Peningkatan ini, diperoleh dari penggalaian potensi tunggakan, baik air bersih maupun air kotor yang bekerjasama dengan kantor hukum. “Penerimaan Tahun 2004 sebesar Rp. 80.979.429.557,--, Tahun 2005 sebesar Rp. 90.268.205.304,-- dan Tahun 2006 sebesar Rp. 94.380.673.314,-“, katanya. (www.bandung.go.id)