Uji Kelayakan Tahap III Bagi Calon Pejabat Eselon II, III dan IV

Pelaksanaan uji kelayakan dan kepatutan atau fit and propper test para calon pajabat di lingkungan Pemerintah Kota Bandung, Rabu (10/01/07), kembali digelar. Uj

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:31
Uji Kelayakan Tahap III Bagi Calon Pejabat Eselon II, III dan IV
Uji Kelayakan Tahap III Bagi Calon Pejabat Eselon II, III dan IV

Pelaksanaan uji kelayakan dan kepatutan atau fit and propper test para calon pajabat di lingkungan Pemerintah Kota Bandung, Rabu (10/01/07), kembali digelar. Uji kelayakan yang merupakan tahap ke tiga dan terakhir ini,  dikemukakan H Tjutju Nurdin SH, kali ini tidak hanya untuk  para camat (eselon III b) di wilayah pemekaran saja, tetapi juga untuk para calon pejabat eselon II (pejabat setingkat kepala Dinas/Badan) dan pejabat eselon IV (kepala Seksi atau Ka Sub BagSub Bidang).

 “Hari ini penentuan akhir (Pantuhir) bagi  calon camat. Jadi sudah didapat 10 calon camat dari 116 yang diseleksi, yaitu 7 orang laki-laki dan  3 perempuan. Setelah  diadakan penilaian oleh tim, ke 10 calon itu ternyata hampir semuanya rata- rata. Dan pada pantuhir ini kami harus mencari  mencari 4 terbaik.  Selain dinilai calon camatnya, peran dan kemampuan dari istri calon camat dalam hal PKK.  Sehingga kehadiran para calon camat hari ini didampingi para istrinya” ujar Asisten Administrasi H Tjutju Nurdin, SH.

Menurut Tjutju Nurdin, jabatan camat yang kosong di wilayah pamekaran hanya ada 4.  yaitu 3 orang camat laki-laki dan 1orang camat perempuan. Dari 10 terbaik itu, enam orang akan masuk daftar tunggu. Yang nantinya bisa diangkat menduduki jabatan  lainnya di luar camat,

Sementara, dari tes pengetahuan PKK yang dilaksanakan Ketua TP PKK Hj. Nani Dada Rosada, dari beberapa pertanyaan yang disampaikan kepada para istri calon camat, ternyata disamping ada yang sudah  mengatahui dan menguasai ,  ada juga yang belum memenuhi criteria. seperti yang diharapkan.

Selanjutnya dikatakan Tjutju, camat sebagai kepala  wilayah, diupayakan harus bertempat tinggal di Kota Bandung, bahkan kalau bisa bertempat tinggal  diwilayah kecamatan yang bersangkutan atau yang berdekatan.

“Kalau camat rumahnya di luar Kota Bandung bisa menjadi  kendala. Pak Wali pernah memanggil seorang camat, ternyata rumahnya di Kabupaten Bandung, --  kan ini jadi kendala.  Sehingga walikota minta, camat harus bertempat tinggal di Kota Bandung, dan kalau Bisa diwilayah kecamatannya” ungkapnya.

Selain tes untuk calon camat, Tim penguji yang terdiri Asisten Pemerintahan, Drs H Kiki Ahmad Zakiah, Ketua TP PKK Kota Bandung, Hj Nani Dada Rosada dan Sekretaris Dharma Wanita, Hj Tjutju Nurdin,  dikatakan Asisten Administrasi, juga melaksanakan test untuk calon pejabat eselon II, diikuti 6 peserta dari eselon II, yang diharapkan benar-benar mampu menjabarkan program Pemkot Bandung. Artinya, pejabat yang memiliki pola pikir betul-betul paripurna dan kinerjanya baik. “Untuk alasan itu, kami harus mencarinya melalui tes ini,. baik untuk eselon II, III ataupun eselon IV.

Karena waktunya mendesak, khusus  bagi calon pajabat eselon II, dilakukan satu kali tahapan tes, tanpa dengan istrinya, Dengan sekali tes, melalui paparan yang disampaikan peserta dan jawaban atas pertanyaan, hasilnya sudah bisa kelihatan

Sedangkan calon pejabat eselon IV yang diikuiti 10 peserta, dimaksudkan untuk mendapatkan pejabat yang memiliki kemampuan berfikir untuk membantu eselon III, bukan hanya sebagai  pelaksana saja. Jadi pejabat eselon IV sebagai pemimpin awal, harus bisa menyelesaikan masalah dan mambuat konsep. (www.bandung.go.id)