Peresmian Plaza dan Taman Masjid Raya Bandung Jawa Barat

Setelah menunggu selama 3 tahun kurang sebulan, akhirnya warga Kota Bandung khususnya dan warga Jawa Barat umumnya, dapat menikmati megah dan indahnya Masjid Ra

Sysadmin Saturday, 13 August 2016 09:32
Peresmian Plaza dan Taman Masjid Raya Bandung Jawa Barat
Peresmian Plaza dan Taman Masjid Raya Bandung Jawa Barat

Setelah menunggu selama 3 tahun kurang sebulan, akhirnya warga Kota Bandung khususnya dan warga Jawa Barat umumnya, dapat menikmati megah dan indahnya Masjid Raya Bandung Jawa Barat dengan selesainya penataan kawasan Alun-alun Bandung yang menjadi halaman masjid. Bahkan dengan selesainya penataan kawasan ini, diharapkan mampu mengatasi permasalahan alun-alun yang telah berlangsung cukup lama, diantaranya parkir di badan jalan dan semrawutnya para pedagang kaki lima khususnya pedagang makanan dan minuman yang menggunakan gerobak dorong.

“Dengan demikian, parkir yang selama ini mempergunakan badan jalan di Jalan dalem Kaum,  sejak saat ini, sejak taman alun-alun termasuk fasilitas parkirnya diresmikan, harus diarahkan menggunakan fasilitas di taman parkir ini”, tegas Walikota Bandung, H Dada Rosada SH, MSi dalam acara peresmian Taman Alun-Alun Masjid Raya Bandung Jawa Barat oleh Gubernur Jawa Barat, Drs H Danny Setiawan MSi, Kamis (11/01/07). Ditandai penandatangan prasasti oleh Gubernur dan Walikota.

Selanjutnya tegaskan walikota, selain tidak ada lagi kendaraan yang diparkir di jalan Dalem Kaum, para pedagang yang berada di sekitar kawasan Alun-Alun, agar dapat menghuni ruang dagang yang tersedia di basement 1 dan 2 taman. Karena menurutnya, kawasan sekitar alun-alun, tidak boleh dipakai untuk kegiatan dagang lagi.

“Kami berharap, pembangunan Masjid Raya yang terintegrasi dengan taman dan fasilitas parkir serta ruang dagang, akan menjadi momentum untuk memulihkan citra Kota Bandung yang saat ini tengah berupaya mewujudkan visinya sebagai Kota Jasa yang Bermartabat”, harap walikota. Karena bagaimanapun juga menurutnya, kegiatan ekonomi yang diperankan di kawasan alun-alun, harus dapat meningkat kemampuannya, sekalipun pertumbuhan pusat-pusat perdagangan, hampir merata diseluruh kawasan.

Lebih dari itu, dikatakan walikota, kawasan Alun-Alun, harus jadi percontohan dalam aspek ketertiban, kebersihan dan aspek keindahan. Terlebih lagi, keberadaan Masjid Raya akan memberikan inspirasi bagi perilaku masyarakat yang bermartabat.

Walikota juga minta, pengelola fasilitas bersama para pedagangnya sendiri, untuk secara konsisten melakukan pemeliharaan  bersama-sama dengan  para pedagangnya sendiri untuk tetap nyaman dan terpelihara. 

Keberadaan sebuah Alun-Alun sejak jaman kerajaan-kerajaan berkuasa, dikatakan Gubernur, sering diartikan sebagai fungsi pusat pemerintahan, interaksi social, ekonomi dan interaksi busaya masyarakat. Karenanya alun-alun kota, sering dianggap sebagai titik pertumbuhan atau perkembangan suatu daerah.

“Kawasan Alun-Alun saat ini, saya nilai masih bisa mempertahankan fungsinya sebagai pusat interaksi masyarakat Kota Bandung dan sekitarnya. Namun dengan pertumbuhan pusat perbelanjaan dalam skala kecil maupun besar, kondisi alun-alun saat ini, lebih dominant sebagai tempat interaksi kegiatan ekonomi”, ungkapnya.

Gubernur berharap, penataan kawasan Alun-Alun Bandung, khususnya pembangunan plaza, mampu mengangkat kembali nilai filosofis kawasan alun-alun sebagai temnpat interaksi social dan budaya masyarakat, dengan kondisi yang lebih bersih, hijau dan rindang sebagai salah sabuk hijau Kota Bandung. Hal ini sejalan dengan upaya Pemkot Bandung, yang akhir-akhir ini sangat gencar dalam meningkatklan daya dukung lingkungan, melalui kegiatan dan revitalisasi taman kota.

Kawasan ini juga, mnenurut Gubernur, merupakan upaya menjaga keseimbangan alam kawasan perkotaan, terlebih dengan system drainase, sumur resapan dan penanaman berbagai jenis pohon, sekaligus akan menghijaukan dan memperbaiki sanitasi, khususnya kawasan alun-alun Bandung.

Ketua panitia pembangunan, Drs H Uu Rukmana menyebutkan, taman dan plaza alun-alun memiliki luas 27.568 M2, terdiri dari  plaza masjid seluas 9.939 M2, basement 1 seluas 9.255 M2 diperuntukan parkir, menampung PKL, sarana kantor WC umum, sedangkan  basement 2 seluas 8.374 M2 seluruhnya siperuntukan untuk parkir. Basment 1 dan 2, mampu menampung sekira 800 kendaraan kecil.

Uu Rukmana menyebutkan, biaya pembangunan yang semula direncanakan Rp. 56.milyar setelah dihitung tanpa pajak dan keuntungan panitia menjadi Rp. 42 milyar, namun setelah dilakukan efisiensi, keseluruhan pembangunan menghabiskan Rp. 36 Milyar.     Taman tersebut sebagai ruang public, dilengkapi kolam air mancur, tempat duduk dan berbagai jenis tanaman, diantaranya Palem Raja, Beringin, Kurma, Gandasari Dangiang, Campaka dan Melati.  Untuk pengamanannya, akan dibentuk askar (satuan pengaman) ayang berfungsi mengawasi agar PKL  tidak membuat bangunan permanent dan tridak ada PKL baru. Sementara untuk pengamanan diluar, Uu mengaharapkan dukungan Satpol PP, sehingga kawasan alun-alun tidak dijadikan kawasan arena olahraga seperti Gasibu. (www.bandung.go.id)