Sepuluh SD di Kota Bandung Dijadikan Pilot Project “Zona Selamat Sekolah”

Perkembangan teknologi otomotif khususnya kendaraan bermotor roda dua maupun mobil, menjadikan anak-anak khususnya anak-anak Sekolah Dasar (SD) pada posisi yang

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:32
Sepuluh SD di Kota Bandung Dijadikan Pilot Project  “Zona Selamat Sekolah”
Sepuluh SD di Kota Bandung Dijadikan Pilot Project “Zona Selamat Sekolah”

Perkembangan teknologi otomotif khususnya kendaraan bermotor roda dua maupun mobil, menjadikan anak-anak khususnya anak-anak Sekolah Dasar (SD) pada posisi yang lemah. Karenanya dalam upaya memberikan perlindungan dan keselamatan bagi anak-anak SD ini, Pemerintah Pusat melalui Dirjen Perhubungan Darat Departemen Perhubungan (Dephub) RI mencanangkan program “Zona Selamat Sekolah (ZOSS)”. Secara Nasional dicanangkan Menhub Hatta Rajasa, di Jakarta 26 Desember 2006, dengan pilot project yaitu Jakarta Pusat, Kota Bandung dan Sukabumi. ZOSS adalah zona kecepatan berbasis waktu yang dapat digunakan untuk mengatur kecepatan kendaraan di area jalan depan sekolah. Penggunaan rekayasa lalulintas, seperti rambu, marka jalan dan pembatasan kecepatan, bertujuan meningkatkan perhatian pengemudi terhadap penurunan batas kecepatan di ZOSS. “Di Kota Bandung sendiri, pencanangan akan dilaksanakan Selasa depan, tanggal 30 Januari di SD Negeri Raya Barat. Dalam kesempatan ini direncanakan akan hadir Pak Menhub dan Pak Gubernur Jawa Barat”, sebut Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung Drs Timbul Butar-butar SH, MSi ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya, Kantor Dishub Jalan Sukarno Hatta Bandung, (22/01/07). Sebagai piltot project program ZOSS ini, Ka Dishub menyebutkan, akan dilaksanakan di 10 SD, yaitu SDN Cikadut Jl Jend AH Nasutoin, SDN Raya Barat Jl Jend Sudirman, SDN Banjarsari Jalan Merdeka, SDN Merdeka Jl Merdeka, SDN Sabang Jl Sabang, SDN Ciujung, SDN Priangan, SD Kartika, SD Istiqomah dan SD Taruna Bhakti “Untuk sementara, pengadaan dan pembangunan prasarana maupun sarana ZOSS di Kota Bandung, -- yang dibantu pembiayaannya dari Pemerintah Pusat baru dua SD, yaitu SD Negeri Cikadut dan SD Negeri Raya Barat. -- Sedangkan untuk 8 SD lainnya, diserahkan pada kebijakan Pemerintah Daerah, dalam hal ini Pemerintah Kota”, ucap Kadishub. Tujuan program ZOSS dijelaskan Timbul, adalah mendidik anak sedini mungkin untuk taat hukum, beretika dan berempati dalam berlalulintas di jalan serta peduli lingkungan. Selain mendidik masyarakat pengguna jalan terutama pengendara kendaraan bermotor, memberi hak jalan kepada pejalan kaki dan pesepeda, khususnya bagi murid-murid SD. Mencegah peluang terjadinya kecelakaan lalin dan memotivasi Guru dan orangtua murid, untuk menjadi panutan anak-anak dalam berlalulintas. “Setiap pengendara, saat memasuki Zona Selamat Sekolah, dalam jarak 50 – 100 meter di depan penyebrangan, harus mengurangi kecepatan, maksimal 20 Km per jam,bahkan berhenti pada garis henti di belakang Zebra Cross beri hak jalan bagi anak-anak yang menyeberang, sesuai rambu larangan pada jam-jam sekolah kondisi setempat”, jelasnya, seraya menambahkan, setiap kendaran dilarang parkir di badan jalan bermarka zig-zag kuning. Berdasarkan informasi dari sumber Dephub Dirjen Perhubungan darat, dikatakan Timbul, anak SD usia 5 s.d 9 tahun, hanaya memiliki luas jangkauan sepertiga luas jangkauan orang dewasa. Anak-anak pun mudah bosan saat menunggu untuk menyeberang. Sewlain itu, kemampuan anak menentukan arah, jarak dan kecepatan kendaraan yang melintas, masih belum sempurna. Akibatnya, anak sulit menyeberang jalan, terutama di jalan 2 arah dengan banayak lajur. Bahkan, di usia ini, anak-anak belum sepenuhnya sadar akan bahaya lalulintas. Terkait dengan upacara pencanangan ZOSS, 30 Januari mendatang, kawasan Jl Jend Sudirman setelah pertigaan Jalan Jamika, kemungkinan akan ditutup selama lebih kurang 3 jam, mulai jam 08.00 pagi. Karenanya kepada para pengguna kendaraan, dihimbau untuk menghindari dan tidak melewati jalan tersebut. Informasi lanjut, perubahan arus lalulintas, di hari H pencanangan ZOSS ini, sampai berita ini dibuat, masih dibahas aparat Dishub dan Powiltabes. (www.bandung.go.id)