Milad ke 97 Muhammadiyah Tingkat Kota Bandung

Eksistensi Muhammadiyah ditengah kehidupan masyarakat, bangsa dan Negara <?xml:namespace prefix = st1 ns = "urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" />

Sysadmin Saturday, 13 August 2016 09:32
Milad ke 97 Muhammadiyah Tingkat Kota Bandung
Milad ke 97 Muhammadiyah Tingkat Kota Bandung

Eksistensi Muhammadiyah ditengah kehidupan masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia selama 97 tahun, pantas dijadikan inspirasi dan motivasi untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Betapa tidak, karena Muhammadiyah selalu tampil sebagai pelaku yang tidak pernah menanggalkan dakwah sebagai kekuatan intinya.  Muhammmadiyah juga mampu menghadirkan dimensi perjuangan, menyatukan antara kekuatan dan nalar Islam untuk keluar dari belenggu keterbelakangan, kebodohan melalui pendidikan dan pemahaman syariat Islam.

”Pendek kata, -- sebagai ormas Islam, Muhammadiyah senantiasa mewarnai dinamika kehidupan masyarakat, termasuk kehidupan social, ekonomi dan budaya warga Kota Bandung”, ungkap Walikota Bandung H Dada Rosada SH MSi pada  acara Milad ke 97 Muhammadiyah Tingkat Kota Bandung, bertempat di GOR KONI Bandung Jalan Jakarta, Sabtu (10/2/07). Hadir dalam acara ini Ketua Umum PP Muhammadiyah, H Din Samsudin, sejumlah anggota DPRD, Ketua PW Muhammadiyah Jawa Barat dan Ketua PD Muhammadiyah Kota Bandung dan jajaran pengurusnya.

Acara ditandai pemberian penghargaan “Anugerah Muhammadiyah Award” dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah kepada Walikota Bandung, atas dedikasi dan loyalitasnya dalam mengembangkan persyarikatan Muhammadiyah di Kota Bandung. Dilanjut peresmian lokar ruang klas baru SMA Muhammadiyah 2 di Jalan kadipaten, Antapani.

Lebih lanjut dikatakan walikota, kiprah perjuangan Muhammadiyah di Kota Bandung, benar-benar nyata dirasaka, termasuk dalam keikutsertaannya mewujudkan visi Bandung Bermartabat. Hal ini dinilainya sebagai aktualisasi perjuangan yang sangat tepat dan membanggakan. Karena disaat Pemkot berihtiar memajukan kesejahteraan masyarakatnya, Muhammadiyah telah mengasuh dan membina lansia jompo dan anak yatim piatu dipanti-pasti sosialnya.  Muhammadiyah juga telah mampu mengembangkan cakupan pelayanan instalasi kesehatan melalui rumahsakit dan balai pengobatan, belum lagi melalui lembaga-lembaga pendidikan yang dikelolanya.

“Terhadap kenyataan ini, saya menyimpulkan, tidak ada satu pun ikhtiar pembangunan yang dilakukan Pemeritah Kota Bandung tanpa keterlibatan Muhammadiyah”, ujar walikota.  Bahkan menurutnya, dalam pencapaian visi Kota bandung Bermartabat, Muhammadiyah tampak lebih eksploratif dalam menggali potensinya. Sehingga 3 tahun terakhir, sudah banyak kontribusi besar yang dilakukan Muhammadiyah.

“Saya percaya dalam situasi dan kondisi apapun, Muhammadiyah akan selalu tampil menegakkan keimanan sekaligus menyebarkan syiar Isalam. Dengan peran ini, muhammadiyah yang memiliki potensi melahirkan ulama dari waktu ke waktu, Insya Allah kondisi social yang memprihatinkan saat ini, seperti degradasi moral, degradasi alam dan lingkungan serta degradasi ekonomi, akan menemukan solusinya”, ucap walikota, seraya mengajak untuk terus aktif dalam pengembanagan 7 program prioritas Kota Bandung.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Samsudin dalam taudziyahnya mengingatkan sekaligus mengajak, sebagai ormas Islam besar, keluarga besar Muhammadiyah harus selalu menyatukan komitmennya, untuk berbuat nyata, bangkit dan berkarya membantu mewujudkan Kota Bandung yang Bermartabat, baik dalam jumlah bilangan maupun kualitasnya.

“Siapkah keluarga besar Muhammadiyah untuk berbuat nyata, untuk bangkit, untuk berkarya dalam mewujudkan Kota Bandung yang Bermartabat”, tanya Din Samsudin, yang spontan dijawab siap oleh masa yang hadir.

Terkait dengan bencana alam yang terjadi diberbagai daerah di Tanah Air, Din Samsudin mengingatkan, agar manusia memahami dan menyadari, semua yang ada di dunia adalah milik Allah SWT. Jangan memandangnya sebagai musibah, tapi merupakan ujian dan cobaan, agar manusia kembali mengingat Allah sebagai terapi dan solusinya.    

“Kalau sebagian anak-anak  bangsa ada yang berani melawan  dan membangkang terhadap nilai-nilai Illahi, nilai-nilai Allah, --  Saya khawatir cobaan ini akan meningkat lagi ke tingkat yang lebih buruk. -- Kita tentu harus berdo’a kepada Allah, agar bangsa ini terhindar dari malapetaka. -- Janganlah musibah, bala kemudian bergeser menjadi uqubah, atau laknatullah”, ungkapnya seraya menambahkan, pertaubatan, ihtiar dan tawakal harus dikombinasikan. Namun tidak perlu dilakukan secara demondtratif, boleh dilakukan masing-masing di rumah, atau di tempat-tempat ibadat secara sungguh-sungguh . (www.bandung.go.id)