Penanaman Pohon Kegiatan Planosphere.Walikota Bandung : Tidak Akan Berikan Toleransi Pengurangan RTH.

Pemulihan alam dan lingkungan hidup Kota Bandung, untuk kembali pada keseimbangan alam yang memberikan manfaat optimal bagi kehidupan warga kotanya, disyukuri s

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:32
Penanaman Pohon Kegiatan Planosphere.Walikota Bandung :  Tidak Akan Berikan Toleransi Pengurangan RTH.
Penanaman Pohon Kegiatan Planosphere.Walikota Bandung : Tidak Akan Berikan Toleransi Pengurangan RTH.

Pemulihan alam dan lingkungan hidup Kota Bandung, untuk kembali pada keseimbangan alam yang memberikan manfaat optimal bagi kehidupan warga kotanya, disyukuri sudah menjadi komitmen dan keinginan seluruh komponen masyarakat termasuk generasi muda insan pendidikan.

“Penanaman pohon dalam kegiatan planosphere ini,  saya sangat menaruh harapan, aktivitas ini akan menjadi sebuah upaya nyata dalam menjaga keutuhan dan keseimbangan lam, khususnya kawasan Jalan Tamansari dan Lebak Siliwangi”, ungkap Walikota Bandung, H Dada Rosada SH, MSi pada acara penanaman pohon penghijauan dalam kegiatan Planosphere yang diprakarsai Mahasiswa Planol;ogi ITB, Sabtu (10/2/07). Dihadiri Deputi Wakil Rektor ITB bidang Kemahasiswaan, sejumlah pejabat public dan komunitas pendidikan pecinta lingkungan.

  Lebih lanjut dikatakan walikota, program Bandung Hijau yang dicanangkan Gubernur jawa barat, Drs Danny Setiawan MSi, Agustus 2006 yang lalu, merupakan titik tolak pembangunan lingkungan hidup yang berkelanjutan.

Pencanangan yang kemudian diwarnai dengan berbagai even pemulihan alam dan lingkungan hidup, diantaranya  alih fungsi lahan sejumlah SPBU, eks tempat pembuangan akhir sampah TPA) Cicabe dan Pasirimpun, serta gerakan pembibitan, penanaman, pemeliharaan dan pengawasan lingkungan hidup (GP4LH), melengkapi berbagai gerakan yang telah ada yaitu gerakan penghijauan dan rehabilitasi lahan kritis (GRLK), gerakan Cikapundung bersih (GCB), gerakan sejuta bunga untuk Bandung (GSBUB), gerakan hemat dan menabung air serta gerakan udara bersih “Langit Biru).

Secara konkret, ditegaskan walikota, gerakan ini merupakan ikhtiar sekaligus proses penyadaran tanggungjawab masyarakat terhadap lingkungan hidup. Sehingga ketika interaksi dan kearifan manusia terhadap alam telah menjadi budaya, akan berdampak pada terciptanya lingkungan hidup Kota Bandung yang berkualitas.

“Jika kgiatan planosphere menjatuhkan pilihan di kawasan ini, saya anggap sebagai langkah tepat yang harus ditindak lanjuti secara konsisten. Karena Pemkot Bandung pun telah menjadikan kawasan Tamansari khususnya Kebun Binatang dan Lebak Siliwangi, sebagai laboratorium alam yang dapat menunjang aplikasi muatan lokal pelajaranan lingkungan hidup, di seluruh jenjang pendidikan di Kota Bandung”, tandas walikota.

Ditambahkan walikota, kawasan tersebut harus menjadi contoh yang mampu memberikan motivasi kepada masyarakat di wilayah lain, karenanya ekosistem Tamansari harus sungguh-sungguh dipertahankan.

“Untuk itu, dalam terus menambah ruang terbuka hijau yang ditargetkan 10 % dari wilayah Kota Bandung seluas lebih kurang 16.700 Ha,  Pemerintah Kota Bandung tidak akan memberikan toleransi terhadap pengurangan fungsi apalagi perubahan fungsi terhadap kawasan ini”, tandasnya.

Koordinator pelaksana kegiatan, Hamzah Fallah mengatakan, penanaman pohon dalam kegiatan planospheree tersebut, sudah merupakan yang ke empat kalinya bertemakan lingkungan. Diawali dengan lomba desain kaos yang dipakai, lomba gambar lingkungan hidup dan seminar.  Kegiatan ini dimotivasi, karena melihat RTH di Kota Bandung yang semakin berkurang, selain juga sebagai bentuk kepeduliannya untuk menunjang salah satu dari 7 program prioritas Walikota, khususnya lingkungan hidup. Sementara jumlah pohon yang ditanam, sebanyak 152 pohon yaitu 7 pohon Tanjiung dan 145 Mahoni. Sedangkan pengadaan bibit, diperoleh dari Dinas Pertanian Kota bandung. “marilah kita tanam pohon sebanyak-banyaknya, semoga Bandung akan lebih hijau lagi”, ajaknya meangkahiri laporannya. (www.bandung.go.id)