Mandalawangi

Sebelas Warga Diamankan Polres <?xml:namespace prefix = st1 ns = "urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" />Kota CimahiGiliran Kantor Desa Mandalawang

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:31
Mandalawangi
Mandalawangi

Sebelas Warga Diamankan Polres Kota Cimahi
Giliran Kantor Desa Mandalawangi Dirusak

BANDUNG, (PR).-
Perusakan kantor desa terkait penyaluran dana bantuan langsung tunai (BLT) kembali terjadi. Rabu (26/10), giliran Kantor Desa Mandalawangi Kec. Cipatat Kab. Bandung dan rumah dinas kepala desa, dihancurkan oleh sedikitnya 500 warga. Namun, untungnya di Desa Sumber Sari Kec. Ciparay Kab. Bandung, ratusan warga yang mendatangi kantor desa, tidak sampai melakukan perusakan.


KEKISRUHAN pelaksanaan bantuan langsung tunai (BLT) kembali terjadi, Rabu (26/10). Di kantor Kecamatan Pacet Kabupaten Bandung, pembagian sempat diwarnai saling dorong antarwarga akibat tidak seimbangnya jumlah petugas dan warga yang dilayani.*
M. GELORA SAPTA/"PR" - HARRY SURJANA/"PR" - HAZMIRULLAH/'PR"

Akibat perusakan tersebut, hampir semua kaca di kantor Desa Mandalawangi pecah. Begitu pun dengan meja, kursi, serta peralatan kantor lainnya, tak luput dari kemarahan massa. Tak hanya itu, rumah dinas kepala desa yang berada di belakang kantor desa juga diobrak-abrik. Untungnya, aparat kepolisian cepat bertindak.

Tindakan anarkis itu dipicu kemarahan ratusan warga yang kecewa karena tak mendapatkan kartu kompensasi bahan bakar minyak (KKB). Awalnya, warga hanya berunjuk rasa ke kantor kepala desa untuk menuntut pendataan ulang warga miskin. Mereka mulai berdatangan sejak pukul 7.00 WIB dan meminta bertemu dengan Kepala Desa Mandalawangi, Usep Wahab Sobandi.

Namun, Usep ternyata telah pergi sejak pukul 6.00 WIB untuk mengurus masalah KKB di Kantor Pos Rajamandala. Massa pun memutuskan untuk menunggu kedatangan kades di kantor desa. Setelah menunggu selama dua jam, warga merasa kesal karena kades tak kunjung datang. Mereka kemudian melampiaskan kemarahannya dengan melempari kaca kantor desa dengan batu-batu besar hingga pecah.

Sejumlah massa yang masuk ke dalam kantor juga merusak meja, kursi, dan alat tulis kantor yang berada di ruangan kades, sekdes, serta ruangan sekretariat. Tak puas dengan tindakan itu, massa kemudian menuju rumah dinas kades yang berada tepat di belakang kantor desa. Tindakan anarkis pun berlanjut. Selain kaca-kacanya dipecahkan, sejumlah peralatan elektronik milik Kades Usep pun dirusak.