Walikota Bandung Silaturahmi dan Doa Munajat Bersama Dengan DKM, Pontren dan LPM se Kec Margacinta.

Meski sudah menjalaninya lebih kurang 3 tahun 4 bulan dan menghasilkan berbagai perubahan dan prestasi, langkah membangun kota Bandung yang didasarkan pada visi

Sysadmin Sabtu, 13 Agustus 2016 09:32
Walikota Bandung Silaturahmi dan Doa Munajat Bersama   Dengan DKM, Pontren dan LPM se Kec Margacinta.
Walikota Bandung Silaturahmi dan Doa Munajat Bersama Dengan DKM, Pontren dan LPM se Kec Margacinta.

Meski sudah menjalaninya lebih kurang 3 tahun 4 bulan dan menghasilkan berbagai perubahan dan prestasi, langkah membangun kota Bandung yang didasarkan pada visi Bandung Bermartabat, tidaklah semakin mudah. Hali ni lebih disebabkan kondisi ekonomi yang masih fluktuatif serta dampak globalisasi diberbagai bidang kehidupan. “Khusus lokal Kota Bandung, kita dihadapkan pada sebuah efek domino, dampak dari kemajuan kota, yaitu meningkatnya urbanisasi ke Kota Bandung,” kata Walikota Bandung, H Dada Rosada SH, MSi dalam acara silaturahmi dan do’a munajat bersama, Walikota dan para DKM, Pondok Pesantren dan Lembaga Pemberdayaan Masayrakat (LPM) se Kecamatan Masrgacinta untuk memohon keselamatan dan perlindungan Allah SWT. Dipimpin Prof DR KH Salimuddin MA yang juga pimpinan Pontren Baiturrahman Bandung. Kegiatan berlangsung di Masjid Al Ikhwan RW 18 Margahayu Raya, Jalan Yupiter Tengah, Kelurahan Sekejati Kecamatan Masgacinta Bandung, Minggu (18/2/07). Dihadiri sejumlah pejabat public dan jamaah Pontren Tinggi Baiturrohman. Lebih lanjut dikatakan Walikota, selain menimbulkan kronisnya kondisi social ekonomi, juga muncul permasalahan baru, seperti lingkungan hidup, ketanaga kerjaan, budaya dan ekonomi yang cukup serius. “Dengan besaran penduduk telah mencapai lebih dari 2,5 jiwa, -- pemanfaatan lahan menjadi sangat tidak terkendali dan nyaris tidak menyisakan untuk ruang terbuka hijau.” ungkap walikota. Bahkan menurutnya, kondisi ini semakin diperparah dengan aktifitas sebagian warga kota yang kurang peduli terhadap alam dan lingkungan. Menebang pohon pelindung seenaknya, hanya untuk kepentingan sendiri. Sehingga dibeberapa kawasan kota, air dirasakan makin langka, sungai mendangkal serta suhu udara Bandung yang bertambah panas. “Melalui silaturahmi ini, sangatlah tepat apabila dalam menghadapi tantangan dan kompleksnya permasalahan, kita berdo’a dan munajat sekaligus bertobat kepada Allah SWT, agar senantiasa diberi kemudahan, dilapangkan jalannya serta mendapat ridho serta perlindungan Nya,” tandas walikota. Terhadap dimensi yang terkandung dari kegiatan do’a munajat ini, walikota juga menangkap, adanya suatu komitmen untuk ditindaklanjuti dengan sikap dan perilaku yang benar-benar sesuai tuntunan agama. “Sebagai orang yang diberi kepercayaan dan amanah memimpin Kota Bandung, saya minta seluruh warga kota, marilah bersama-sama kami melanjutkan beberapa garapan penting. -- yaitu mewujudkan Bandung Sehat 2007, Bandung Cerdas 2008, Bandung kota seni budaya dan berprestasi dalam olahraga Tahun 2008, Bandung Agamis dan tercapainya laju pertumbuhan ekonomi 11 % di Tahun 2008,” ajak walikota. KH Buya Salimuddin MA dalam bukunya yang berjudul”Do’a munajat penyejuk qolbu) mengemukakan, munajat merupakan bentuk pengembangan dari ritual do’a yang lebih komprehensif. Munajat juga merupakan salah satu bentuk percakapan ruhaniah antara manusia dengan sang Kholiq. Kenikmatan bermunajat dan kemampuan merasakan nilai-nilai ruhaniah yang didapat, meneurutnya, sangat ditentukan oleh factor kesucian lahir dan batin serta pengetahuan munajat yang dimiliki seseorang. Pelaksanaannya harus dilandasi kesadaran, posisi dan kekuatan dirinya di hadapan Allah SWT. “Kesadaran akan kerendahan dan kehinaan pada dirinya di hadapah Allah SWT, mempercepat proses menyatunya alam ruhani dan pikiran manusia dengan Allah SWT,”, ungkapnya. Sementara itu ketua MUI Kec Margacinta mengatakan, pembangunan keagaamaan di daerahnya cukup membanggakan. Karena sampai April 2006, tidak kurang 75 masjid, 52 langgar, 13 mushola, 5 pontren dan 35 Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA). 90 % dianataranya sudah memiliki sertifikat waqaf dari badan Pertanahan Nasional (BPN). Namun di beberapa kompleks pemukiman baru, terkendala dengan belum aadanya kepastian hukum, karena belum adanya proses penyelesaian administrasi antara Pemkot Bandung dengan pengguna tanah (pengembang). Padahal berdasarkan Berita Acara Walikota Bandung Nomor 593/733-U/2001, fasilitas penggunaan sarana tersebut telah menjadi tanggungjawab Pemkot Bandung. “ Untuk itu kami mohon Pak Wali berkenan dapat membantu menyelesaikan masalah ini,” pintanya. berkenan Mengakhiri kegiatannya, walikota berkesempatan pula mengunjungi sejumlah masjid yang sedang dalam proses rehab total. Diantaranya Masjid Al Bayan di RW 31, Masjid Riyaddul Jannah di RW 05 dan pembangunan Taman pendidikan Al Qur’an Baturrohim di RW 18, semuanaya di kelurahan Sekejati. Sementara untuk penyelesaian ruang sekretarian Forum RW dan LPM Sekejati yang dibangun dengan swadaya Rp. 48 juta, Walikota membantunya sebesar Rp. 17 juta. (www.bandung.go.id)